Bilangan Asam Biodiesel PENELITIAN UTAMA

21

2. Bilangan Asam Biodiesel

Bilangan asam merupakan jumlah miligram KOH yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang ada dalam 1 gram biodiesel Ketaren, 2008. Bilangan asam ini menunjukkan tingkat korosifitas biodiesel yang dihasilkan. Semakin kecil bilangan asam biodiesel, semakin tinggi mutu biodiesel yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan semakin kecil bilangan asam biodiesel maka tingkat korosifitas biodiesel terhadap mesin juga semakin kecil. Bilangan asam yang didapatkan pada semua perlakuan dapat dilihat pada Gambar 9. Bilangan asam biodiesel yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara 0.20-0.26 mg KOHg. Standar Biodiesel Indonesia untuk bilangan asam adalah maksimal 0.8 mg KOHg sehingga bilangan asam yang diperoleh dari penelitian ini telah memenuhi syarat tersebut. Tingginya bilangan asam biodiesel pada perlakuan A1B1C1 dan A2B1C2 yaitu sebesar 0.26 mg KOHg, dapat disebabkan karena asam lemak-asam lemak dalam bahan belum terkonversi sepenuhnya menjadi metil ester. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa waktu reaksi, kecepatan pengadukan dan rasio metanolheksanbahan tidak berpengaruh nyata terhadap bilangan asam biodiesel Lampiran 4. Bilangan asam biodiesel pada perlakuan yang menghasilkan rendemen paling baik dari semua perlakuan A2B2C2, yaitu sebesar 0.20 mg KOHg. Begitu juga, bilangan asam biodiesel yang diperoleh dari pertimbangan berdasarkan segi biaya produksi, konsumsi energi dan efek yang ditimbulkan terhadap lingkungan A1B1C3, yaitu sebesar 0.20 mg KOHg. Bilangan asam biodiesel yang diperoleh dari kedua perlakuan tersebut merupakan bilangan asam yang menghasilkan mutu biodiesel yang baik dan telah memenuhi Standar Biodiesel Indonesia. Keterangan: A : waktu reaksi A1 = 4 jam dan A2 = 6 jam B : kecepatan pengadukan B1 = 200 rpm dan B2 = 600 rpm C : rasio metanolheksanbahan vvb C1 = 3:3:1, C2 = 4:2:1 dan C3 = 5:1:1 Gambar 9. Bilangan asam biodiesel yang dihasilkan dari proses transesterifikasi in situ biji jara pagar pada berbagai kondisi operasi 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 A1 A2 B ila ng a n Asa m m g K O H g Perlakuan B1 C1 B1 C2 B1 C3 B2 C1 B2 C2 B2 C3 22

3. Bilangan Penyabunan Biodiesel