35
3. Kadar Serat Kasar SNI 01-2891-1992
Sampel sebanyak 1 gram dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 300 ml kemudian ditambahkan 100 ml H
2
SO
4
0.325 N. Bahan selanjutnya dihidrolisis di dalam otoklaf bersuhu 105°C selama 15 menit. Bahan didinginkan, kemudian ditambahkan 50 ml NaOH 1.25 N dan
dihidrolisis kembali di dalam otoklaf bersuhu 105°C selama 15 menit. Bahan disaring dengan menggunakan kertas saring yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Setelah itu kertas
saring dicuci berturut-turut dengan menggunakan air panas, 25 ml H
2
SO
4
0.325 N, air panas lagi kemudian 25 ml aseton atau alkohol. Residu dan kertas saring dikeringkan dalam oven bersuhu
110°C selama 1-2 jam. Kadar serat kasar dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Kadar serat kasar =
a − b
w × 100
Keterangan: a = bobot residu dalam kertas saring yang telah dikeringkan gram
b = bobot kertas saring gram w = bobot sampel gram
4. Kadar Protein AOAC 1995, 991.20
Sampel sebanyak 0.1 gram dimasukkan ke dalam labu Kjedhal. Katalis ditimbang sebanyak 1 gram yang terdiri dari CuSO
4
: Na
2
SO
4
= 1:1.2. Selanjutnya ditambahkan 2.5 ml H
2
SO
4
pekat dan didekstruksi sampai cairan bewarna hijau jernih, ekstraksi dilanjutkan selama 30 menit.
Labu beserta isinya didinginkan sampai suhu kamar, kemudian isinya dipindahkan ke dalam alat destilasi dan ditambahkan 15 ml NaOH 50 sampai larutan menjadi basa. Hasil
sulingan ditampung ke dalam erlenmeyer 200 ml yang berisi H
2
SO
4
0.02 N sampai tertampung tidak kurang dari 50 ml destilat, kemudian hasilnya dititrasi dengan H
2
SO
4
0.02 N disertai penambahan indikator mensel campuran metil red dan metil blue 3-4 tetes. Perlakuan tersebut
juga dilakukan terhadap blanko. Kadar protein dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Kadar protein =
a × N × 14 × 6.25 w
× 100
Keterangan: a = selisih ml H
2
SO
4
yang digunakan dalam menitrasi blanko dan sampel N = normalitas larutan H
2
SO
4
w = berat sampel mg
36
5. Kadar Abu AOAC 1995, 923.03
Sampel ditimbang sebanyak 2-3 gram, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah cawan porselen yang telah diketahui bobot tetapnya. Sampel diarangkan di atas pemanas lalu diabukan
dalam tanur listrik pada suhu 550°C selama 5-6 jam sampai pengabuan sempurna. Cawan kemudian didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang sampai bobot tetap. Kadar abu dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Kadar abu = w
1
− w
2
w × 100
Keterangan: w = bobot sampel sebelum diabukan gram
w
1
= bobot sampel + cawan sesudah diabukan gram w
2
= bobot cawan kosong gram
6. Kadar Karbohidrat
Kadar karbohidrat dihitung dengan cara by difference seperti rumus berikut ini:
Kadar karbohidrat = 100 − kadar air + kadar lemak + kadar serat kasar
+ kadar protein + kadar abu
37
Lampiran 2. Prosedur analisis karakteristik biodiesel dan ampas biji jarak pagar
1. Viskositas BiodieselSNI 04-7182-2006