39
Kadar Abu =
W
1
− W
2
W
× 100
Keterangan W = Bobot sampel sebelum diabukan gram
W
1
= Bobot sampel + cawan sesudah diabukan gram W
2
= Bobot cawan kosong gram
6. Kadar Total Volatile Matter Ampas Biji Jarak Pagar AOAC 1995, 950.46
Cawan kosong yang bersih mula-mula dikeringkan dalam oven selama 15 menit dengan suhu 105°C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. Sebanyak 5 gram sampel
dimasukkan ke dalam cawan yang telah ditimbang tersebut dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 6 jam. Selanjutnya cawan dipindahkan ke dalam desikator, didinginkan dan
ditimbang. Apabila bobot belum konstan maka proses pengeringan dan penimbangan tersebut dilanjutkan 3-4 kali atau sampai diperoleh bobot konstan yang dapat disebut sebagai bobot akhir
sampel. Kadar total volatile matter dapat dihitung berdasarkan kehilangan berat, yaitu selisih antara bobot awal sampel dan bobot akhir sampel, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Kadar ���� �� ��� � ����� =
a − b
a × 100
Keterangan: a = bobot awal sampel gram
b = bobot akhir sampel gram
7. Kadar Bahan Terekstrak Ampas Biji Jarak Pagar SNI 01-2891-1992
Sampel yang telah dikeringkan sisa analisis kadar total volatile matter ditimbang dalam kertas saring, kemudian dipasang dalam labu soxhlet dan kondensor. Reflux dilakukan dengan
pelarut lemak selama 5 jam. Setelah itu, sampel dikeluarkan dari labu soxhlet, dikeringkan, dan didinginkan dalam desikator. Selanjutnya ditimbang sampai bobotnya konstan. Kadar bahan
terekstrak dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: Kadar bahan terekstrak =
a − b
w × 100
Keterangan: a = bobot sampel + kertas saring sebelum diekstraksi gram
b = bobot sampel + kertas saring setelah diekstraksi gram w = bobot sampel gram
40
Lampiran 3. Hasil karakterisasi biodiesel dan ampas biji jarak pagar
NO PERLAKUAN BIODIESEL
AMPAS
Rendemen Bilangan Asam
mg KOHg Bilangan Penyabunan
mg KOHg Bilangan Ester
mg KOHg Viskositas
cSt Kadar Abu
Kadar Volatile Matter
Kadar Bahan Terekstrak
1 A1B1C1
83.77 0.26
190.11 189.85
3.60 0.000
2.59 10.37
2 A1B1C2
83.74 0.20
186.92 186.72
3.51 0.000
3.07 9.84
3 A1B1C3
82.54 0.20
193.44 193.24
3.51 0.000
2.98 8.42
4 A1B2C1
86.67 0.20
194.30 194.10
3.97 0.000
2.79 11.23
5 A1B2C2
86.61 0.20
187.43 187.23
3.50 0.000
3.39 9.52
6 A1B2C3
83.52 0.20
189.23 189.03
3.49 0.007
3.64 9.75
7 A2B1C1
83.80 0.20
186.56 186.36
6.36 0.000
2.43 11.42
8 A2B1C2
87.51 0.26
193.58 193.32
3.51 0.000
1.80 3.94
9 A2B1C3
83.99 0.20
191.85 191.65
3.55 0.000
3.26 9.22
10 A2B2C1
84.09 0.20
185.49 185.29
4.09 0.000
2.05 7.71
11 A2B2C2
87.57 0.20
187.08 186.88
3.49 0.000
2.08 7.51
12 A2B2C3
83.85 0.20
186.56 186.36
3.50 0.000
2.52 8.25
41
Lampiran 4. Hasil sidik ragam α = 0.05
Keterangan:
A = waktu reaksi B = kecepatan pengadukan
C = rasio metanolheksanbahan
1. Hasil sidik ragam untuk rendemen biodiesel
Sumber Keragaman DF
Sum of Squares Mean Square
F-hitung Pr F
Perlakuan 11
67.5155458 6.1377769
0.99 0.5054
Error 12
74.6488500 6.2207375
Total 23
142.1643958
R-Square Coeff. Var
Root MSE Respon Mean
0.474912 2.941016
2.494141 84.80542
Sumber Keragaman DF
Type I SS Mean Square
F-hitung Pr F
A 1
2.60700417 2.60700417
0.42 0.5296
B 1
8.08520417 8.08520417
1.30 0.2765
AB 1
7.13950417 7.13950417
1.15 0.3051
C 2
33.80270833 16.90135417
2.72 0.1063
AC 2
13.36285833 6.68142917
1.07 0.3723
BC 2
1.67085833 0.83542917
0.13 0.8756
ABC 2
0.84740833 0.42370417
0.07 0.9345
2. Hasil sidik ragam untuk bilangan asam biodiesel