Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia yang mengekspresikan pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang hakikat kehidupan dengan menggunakan bahasa yang imajinatif dan emosional. Sebagai hasil imajinatif, sastra selain berfungsi sebagai hiburan yang menyenangkan, juga berguna untuk menambah pengalaman batin bagi para pembacanya. Sebuah karya sastra yang baik tidak hanya dipandang sebagai rangkaian kata tetapi juga ditentukan oleh makna yang terkandung di dalamnya dan memberikan pesan positif bagi pembacanya Suwardi Endraswara,2003: 160. Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu mencerminkan prinsip kemanusiaan. Tentu ini sejalan dengan kepentingan moral, kegiatan sastra manusia harus dihidupi oleh semangat intelektual. Imajinasi yang tertuang dalam karya sastra selalu memperturutkan kecenderungan subjektif, aspirasi, dan opini personal ketika merespon objek di luar dirinya, sehingga ekspresi karya bekerja atas dasar kekuatan intuisi dan khayal, dan kekuatan menyerap realitas sosial. Itulah sebabnya di dalam sebuah cerita, cerita pendek atau cerpen, seorang pengarang sering mengangkat fenomena yang terjadi di masyarakat. Harapannya para pembaca dapat mengambil hikmah dari fenomena tersebut Manuaba, 2007:95. Sebagai karya kreatif , sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia Atar Semi, 1988:8. Karya sastra merupakan salah satu hasil seni. Ada lagi yang menyebut sebagai suatu karya fiksi. Fiksi sering pula disebut cerita rekaan ialah cerita dalam prosa, merupakan hasil olahan pengarang berdasarkan pandangan, tafsiran, dan penilaiannya tentang peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi atau pun pengolahan tentang peristiwa-peristiwa yang hanya berlangsung dalam khayalannya Atar Semi, 1988 : 31. Membaca fiksi yang bagus ibarat memainkan permainan yang tinggi tingkat kesulitannya dan bukannya seperti memainkan permainan sepele tempat para pemain menggampangkan atau bahkan mengabaikan peraturan yang 1 commit to user ada. Artinya, membaca sebuah fiksi membutuhkan interpretasi yang tinggi untuk bisa menangkap apa yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam cerita tersebut Stanton, 2007: 17. Karya sastra yang berbentuk prosa antara lain roman, novel, dan cerita pendek. Ada yang berpendapat bahwa ketiga bentuk tersebut dibedakan menurut panjang pendeknya cerita, namun sesungguhnya tidaklah sesederhana itu karena persyaratan yang jelas tentang hal ini belum ada Manuaba, 2007: 13. Cerita pendek cerpen adalah salah satu genre sastra di samping puisi dan novel. Dilihat dari segi pertumbuhan produktivitas dan perkembangannya, secara umum karya-karya sastra Indonesia memperlihatkan fenomena yang sangat luar biasa. Banyak muncul karya-karya yang menawarkan kemungkinan baru baik dari segi eksplorasi bahasa, penjelajahan tema dan keberanian bereksperimentasi, serta tumbuhnya sastrawan-sastrawan muda potensial yang penuh wawasan estetik dan gagasan kreatif. Ditinjau dari banyaknya gagasan yang ingin disampaikan, cerpen merupakan bentuk yang paling ringkas karena hanya terdiri dari satu gagasan utama saja. Kalaupun menceritakan beberapa tahap kehidupan yang dialami sang tokoh, maka hal itu biasanya dikemukakan secara singkat sebagai latar belakang terjadinya konflik cerita. Cerpen merupakan susunan kalimat-kalimat yang merupakan cerita yang mempunyai bagian awal, tengah, dan akhir. Setiap cerpen mempunyai tema, yaitu inti cerita atau gagasan yang ingin disampaikan pengarang. Ruang lingkupnya kecil dan ceritanya berpusat pada satu tokoh atau satu masalah Burhan Nurgiyantoro, 2007: 17. Cerpen sebagai salah satu bentuk karya sastra diharapkan memunculkan pemikiran-pemikiran yang positif bagi pembacanya, sehingga pembaca peka terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan mendorong untuk berperilaku yang baik. Cerpen dapat dijadikan bahan perenungan untuk mencari pengalaman karena cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan, pendidikan, serta pesan moral. Pengalaman batin dalam sebuah cerpen dapat memperkaya kehidupan batin penikmatnya. Cerpen juga mengungkapkan fenomena sosial dalam aspek-aspek kehidupan yang dapat digunakan sebagai sarana mengenal manusia dan jamannya. Fenomena commit to user sosial yang kemudian diangkat menjadi sebuah karya seni khususnya cerpen, ini semakin menarik seiring eksistensi para penulis cerpen yang sangat kreatif dan sarat dengan muatan edukatif.. Karya sastra yang dikaji dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji karya Asma Nadia, Asma Nadia Publishing House, tahun 2009 . Kumpulan cerpen ini dipilih untuk dikaji karena memiliki beberapa kelebihan yang dilihat dari segi isi dan ekspresi. Kelebihan dalam segi isi, cerita pendek ini merupakan perjalanan panjang kehidupan, pemikiran, khayalan, imajinasi, intuisi, dan derap kehidupan. Asma Nadia merupakan salah satu penulis muda yang peka terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di sekelilingnya, salah satunya adalah tertuang dalam karyanya kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji. Asma Nadia yang pernah mendapatkan penghargaan, antara lain penulis fiksi terbaik nasional 2000, 2001, 2005, penghargaan dari Majelis Sastra Asia Tenggara MASTERA sebagai peserta terbaik dan masih banyak lagi. Yang paling menarik Asma Nadia adalah kepekaan sosialnya, tema-temanya menyentuh probem etik dan moral dalam balutan suasana religius. Maka karya- karyanya tidak sekedar menyuguhkan kenikmatan estetik, tetapi juga memancarkan penyadaran, betapa hidup ini begitu indah dan penuh makna jika ditaburi sikap toleran, peduli pada sesama makhluk, dan tidak kikir berbagi cinta pada kebenaran dan kemanusiaan, Maman S. Mahayana dalam Emak Ingin Naik Haji. Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan secara rinci alasan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji sarat dengan muatan sosial, tema-temanya menyentuh problem etik dan moral dalam balutan religius. 2. Asma Nadia menampilkan problem sosial yang terjadi di sekeliling kita dan banyak nilai pendidikan yang dapat kita ambil dalam kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji. commit to user 3. Salah satu judul dalam kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji karya Asma Nadia yaitu ’Emak Ingin Naik Haji’ pernah di filmkan ke layar lebar.

B. Rumusan Masalah