Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

commit to user 3 Nilai Pendidikan Moral Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Moral dalam cerita menurut Kenny dalam Burhan Nurgiyantoro 1994:231, biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Ia merupakan “petunjuk” yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap, tingkah laku, sopan santun pergaulan. Ia bersifat praktis sebab “petunjuk” itu dapat ditampilkan, atau ditentukan modelnya, dalam kehidupan nyata, sebagaimana yang ditampilkan dalam cerita, sikap dan tingkah laku tokoh- tokoh itu para pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan- pesan moral yang ingin disampaikan. Moral dalam karya sastra dapat dipandang sebagai amanat, pesan. Karya sastra dapat dipandang sebagai sarana bagi seorang pengarang untuk berdialog, menawar dan menyampaikan keinginan yang dapat berupa suatu hal, gagasan, moral atau amanat Burhan Nurgiyantoro 1994:335. Wujud nilai pendidikan moral dapat berupa; jangan mudah mengambil keputusan, jangan mudah putus asa, dan jangan berdusta. Tindakan yang bertentangan dengan ajaran moral, seperti main perempuan, termasuk dengan istri orang lain, mabuk- mabukan, narkoba, menipu, merampok, dan bahkan membunuh. Uraian tentang nilai-nilai pendidikan di atas akan dijadikan landasan atau pijakan dalam menganalisis nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji karya Asma Nadia.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Analisis cerpen pernah dibahas oleh Netti Saptadewi, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret. Karya ilmiah tersebut disusun untuk meraih gelar commit to user Sarjana jenjang strata I. Penelitian tersebut mengkaji struktur karya dan kritik sosial cerpen-cerpen Hamsad Rangkuti. Judul skripsi itu, Kajian Struktur dan Kritik Sosial dalam Cerpen-cerpen Karya Hamsad Rangkuti Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra. Cerpen-cerpen Hamsad Rangkuti yang dikaji dalam penelitian itu sebanyak tujuh buah, yaitu Dendam, Sajak dan Tongkat, Penyakit Sahabat Saya, Senyum Seorang Jenderal pada Tanggal 17 Agustus, Perbuatan Sadis, Sampah Bulan Desember, dan Rencong. Dari ketujuh cerpen itu, ia membatasi permasalahan dengan hanya mengkaji 1 struktur intrinsik cerpen, 2 kritik sosial ekonomi, hukum, politik, dan agama 3 ia menarik makna tersirat dari kritik sosial yang ada dalam cerpen- cerpen tersebut. Secara sosiologis, menurut Netti cerpen-cerpen Hamsad Rangkuti tergolong menarik, karena di dalamnya menyelipkan kritik-kritik sosial dalam rangkaian ceritanya. Kritik sosial terhadap sistem ekonomi, sistem hukum, dan sistem agama. Secara umum makna yangg terkandung dari kritik sosial yang disampaikan Hamsad Rangkuti melalui cerpen-cerpennya itu adalah tersirat harapan agar dalam individu manusia atau jiwa masyarakat pada umumnya bisa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Yang perlu digarisbawahi di sini, salah satunya Hamsad Rangkuti berpijak pada realitas di dalam masyarakat untuk melahirkan karya-karyanya. Fakta-fakta tersebut bisa ia samarkan, atau justru ia tampilkan secara nyata dalam karyanya, tentu setelah melalui pengolahan dalam imajinasinya

C. Kerangka Berpikir

Pengarang menciptakan karya sastra. Pengarang sendiri yang menciptakan karya tentu tidak dapt melepaskan diri dari konteks sosialnya. Kehidupan sosialnya mempengaruhi hasil suatu karya itu. Sehingga muncul berbagai macam bentuk nilai-nilai yang berkembang di masyarakat muncul di dalam karya. Pengarang memunculkan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat tersebut bisa commit to user melalui karakter tokoh, konflik yang dibangun, penyelesaian konflik, dan lain- lain. Sosiologi sastra menjawab berbagai persoalan mengenai pengarang sebagai pencipta sekaligus anggota dari masyarakat, ihwal karya sastra sebagai perwujudan interaksi antara pengarang dengan masyarakat, dan mengkaji tanggapan pembaca dan masyarakat atas karya tersebut. Dalam penelitian ini mengunakan sosiologi sastra kedua, yakni pembahasan yang bertolak pada karya untuk memahami nilai-nilai sosial. Lebih spesifik teks sastra digunakan untuk memahami masalah-masalah sosial yang terdapat dalam cerpen. Maka, pembahasannya dimulai menganalisa masalah-masalah sosial atau kritik sosial yang ada dalam kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji. Setelah itu dilanjutkan dengan membahas Faktor apa yang menyebabkan munculnya masalah sosial sebagai ekspresi kritik sosial yang ada di dalam kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji karya Asma Nadia Pembahasan selanjutnya diarahkan pada pencarian nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalam cerpen-cerpen yang dipilih dalam kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji. Dengan mengkaji nilai-nilai pendidikan akan tampak amanat atau tujuan pengarang menciptakan karya. Untuk mengetahui bagan kerangka pemikiran dapat dilihat pada bagan di halaman selanjutnya.. commit to user Gambar 1. Kerangka Berpikir Kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji: ‘Emak Ingin Naik Haji’, ‘Koran’, ‘Jendela Rara’, ‘Laki-laki yang Menyisir Rindu’, ‘Bulan Kertas’, ‘Sepuluh Juta Rupiah’. Pendekatan Sosiologi Sastra Sosiologi Karya Kritik Sosial yang terdapat dalam cerpen yang dipilih Sosiologi Pengarang Pengaruh terhadap Masyarakat Simpulan Nilai pendidikan agama, sosial, moral commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini adalah studi pustaka. Mengenai tempat penelitian, tidak ada pembatasan di dalamnya. Artinya, di manapun berada dan sekiranya memungkinkan bisa terlaksananya penelitian ini, maka tempat tersebut bisa digunakan. Berkaitan dengan waktu, penelitian ini dilaksanakan tujuh bulan, mulai bulan November 2009 sampai Mei 2010. Bulan Jenis Kegiatan Nov 2009 Des 2009 Jan. 2010 Feb. 2010 Mar. 2010 Apr. 2010 Mei 2010 1. Pengajuan judul xx-- 2. Penyusunan proposal --xx x--- 3. Pengajuan proposal x--- 4. Menyusun izin penelitian xx-- 5. Menyusun Bab 1, 2 dan 3 --xx x--- 6. Pengajuan Bab 1,2 dan 3 -xxx 8. Menyusun Bab 4 dan 5 -xxx x--- 9. Pengajuan bab 4 dan 5 -xxx 10. Penyusunan laporan xxx-

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Kualitatif deskriptif adalah bentuk yang dipilih dalam penelitian ini. Penelitian bentuk ini mengutamakan kedalaman penghayatan antarkonsep yang dikaji secara empiris. Ciri khas dari penelitian kualitatif deskripsi adalah data diurai dengan menggunakan kata-kata bukan menggunakan angka. Adapun pendekatannya 39