Jangan Menyelesaikan Masalah dengan Kekerasan

commit to user

f. Berani Karena Benar

Rara tak gentar. Matanya yang jernih menatap lurus ke arah Asih yang mulai menyalakan rokok dan menghirupnya nikmat. Bagaimanapun Kak Asih harus tahu kalo jendela itu....Jendela Rara:94 ”Jendela itu penting, Kak. Buat keluar masuk udara. Terus kalo siang kita enggak perlu nyalain lampu. Udah terang sinar matahari yang masuk” Jaawab Rara tak kalah keras.Jendela Rara:94-95 Kutipan di atas menceritakan keberanian Rara kepada Kakaknya Asih dalam memberi pengertian kepada kakaknya bahwa jendela itu penting bagi kehidupan kita. Rara dalam mengungkapkannya dengan sikap berani tidak gentar sedikitpun meskipun yang dihadapi kakaknya, karena yang diungkapkan Rara adalah benar. Jendela banyak sekali manfaatnya untuk keluar masuk udara, agar udara di rumah itu berganti dan tidak pengap, selain itu sinar matahari juga bisa masuk untuk berhemat listrik karena tidak perlu lagi menyalakan lampu waktu siang hari. Sikap berani yang ditunjukkan Rara memberikan hikmah kepada kita untuk berani dalam kebenaran. Artinya kita harus berani untuk mengungkapkan asal semua itu dalam kebenaran, tidak takut meski tekanan atau ancaman yang ditujukan kepada kita.

g. Jangan Menyelesaikan Masalah dengan Kekerasan

Rara tercenung. Mungkin benar hidup jadi orang dewasa itu sulit, pikirnya. Mungkin itu sebabnya mereka jarang terseyum.Jendela Rara:94 ”Ra Kalo mau punya jendela, modal sendiri dong” lantang suara kakaknya mengagetkan Rara.Jendela Rara:94 ”Asih”Jendela Rara:94 Asih yang mabuk terus berbicara dan tak menggubris teguran Jun.Jendela Rara:94 ”Kebutuhan tuh banyak. Udah bagus gue sama Jun kerja. Pake buat yang lebih penting dong” cerocos asih tangannya menjewer kuping Rara. Jendela Rara:94 Rara tak gentar. Matanya yang jernih menatap lurus ke arah Asih yang mulai menyalakan rokok dan menghirupnya nikmat. Bagaimanapun Kak Asih harus tahu kalo jendela itu....Jendela Rara:94 commit to user ”Jendela itu penting, Kak. Buat keluar masuk udara. Terus kalo siang kita enggak perlu nyalain lampu. Udah terang sinar matahari yang masuk” Jaawab Rara tak kalah keras.Jendela Rara:94-95 ”Tapi banyak yang lebih penting dari jendela,” asih tak mau kalah, ”Makan kamu misalnya” lanjutnya kesal. Bayangkan, ia sudah capek-capek tiap malam, kadang lembur merelakan badannya melayani empat tamu dalam semalam. Apa adiknya itu tahu?.Jendela Rara:95 ”Tapi kata Emak, Bang Jun bakal bikinin Rara jendela. Ya, kan, Bang?” Suara Rara Lirih, bercampur isakan. Jun yang melihatnya jadi tak tega. Tangan cowok itu membelai-belai kepala adiknya. Lalu menatap Rara lunak.Jendela Rara:95 ”Iya. Tapi Rara juga ikut kumpulin duit, ya? Jangan dipake jajan Kita perlu uang untuk beli kayu, kaca, bikin kusennya...”.Jendela Rara:94 Dan itu mahal, tau, Ra”Jendela Rara:94 ”Ssst...asih”Jendela Rara:94 Keributan yang kemudian tak terelakan antara Jun dan asih, membuat Rara melarikan diri ke sudut rumah. Ia berjongkok sendiri, mata coklatnya berkaca. Bertambah-tambah perasaan gundahnya kala Bapak terbangun lantaran suara berisik yang timbul, lalu menempeleng keduannya.Jendela Rara:94 Kutipan di atas menggambarkan terjadinya sebuah konflik di keluarga Rara. Yaitu antara Rara, dan kedua kakaknya Asih dan Jun yang disebabkan keinginan Rara untuk mempunyai jendela di rumahnya. Dari konflik itu kita dapat mengambil hikmahnya yaitu bahwa ada beberapa masalah yang sangat mungkin menimbulkan ketegangan di antara anggota keluarga. Dengan akibat akan terjadi ketegangan dan perpecahan antara anggota keluarga. Oleh sebab itu, bahwa masing-masing anggota keluarga paling tidak dituntut bersikap toleran, meningkatnya lagi ke sikap yang paling luhur ialah sikap kasih sayang sesama anggota keluarga. Hormat-menghormati dan segala masalah sebaiknya diselesaikan dengan musyawarah bukan dengan kekerasan. commit to user

h. Kerja Keras