commit to user
7 pendidikan keterampilan, keterampilan adalah suatu keahlian yang dimiliki oleh individu. Pendidikan keterampilan dimaksudkan pemberian
bekal ilmu atau keterampilan yang kelak dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.
Menurut Umar Tirtarahardja dan S.L la Sulo 2005:21-23 dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai membagi dua dimensi atau nilai pendidikan,
yaitu; 1 nilai pendidikan kesusilaan, kesadaran dan kesediaan malakukan kewajiban disamping menerima hak pada peserta didik. Pada masyarakat kita,
pemahaman terhadap hak secara objektif rasional masih perlu ditanamkan tanpa mengabaikan kesadaran dan kesediaan melaksanakan kewajiban; 2 nilai
pendidikan agama, merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia
memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama menjadi sandaran vertikal manusia.
e. Hakikat Nilai Pendidikan dalam Karya Sastra
Karya sastra merupakan hasil imajinasi dan kreativitas pengarang. Dengan kreatifitas tersebut seorang pengarang bukan hanya mampu menyajikan keindahan
rangkaian cerita namun juga dapat memberikan pandangan yang berhubungan dengan renungan tentang agama, filsafat, serta beraneka ragam pengalaman
tentang masalah kehidupan. Bermacam-macam wawasan itu disampaikan pengarang lewat rangkaian kejadian, tingkah laku, dan perwatakan para tokoh
ataupun komentar yang diberikan pengarangnya. Jacob Sumardjo dan Saini K.M. 1988: 8 berpendapat bahwa karya sastra dapat memberikan kesadaran kepada
pembacanya tentang kebenaran–kebenaran hidup ini. Dari karya sastra pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang
manusia, dunia, dan kehidupan. Makna nilai yang diacu dalam sastra menurut Herman J Waluyo 2002: 27
adalah kebaikan yang ada dalam makna karya sastra bagi kehidupan seseorang. Hal ini berarti bahwa dengan adanya berbagai wawasan yang dikandung dalam
karya sastra khususnya cerpen akan mengandung bermacam-macam nilai kehidupan yang bermanfaat bagi pembaca.
commit to user
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai edukatif dalam karya sastra merupakan suatu hal yang positif dan berguna bagi
kehidupan manusia. Nilai-nilai tersebut berhubungan dengan etika, estetika, dan logika.
Cerpen merupakan refleksi kehidupan yang didapatkan melalui perenungan pengimajinasian dan kreatifitas penulis sehingga menghasilkan karya yang indah
dan dapat dinikmati oleh pembaca atau penikmat sastra. Cerpen sebagai gambaran kehidupan tentunya sarat dengan nilai-nilai dan norma yang ada dalam
masyarakat yang bersifat mendidik. Jadi sebuah karya sastra khususnya cerpen memiliki bobot apabila di dalamnya mengandung bermacam-macam nilai edukatif
tentang kehidupan yang bermanfaat bagi pembacanya. Pendidikan yang paling efektif dapat diberikan dengan contoh dan
keteladanan. Cerpen sebagai salah satu bentuk karya sastra dapat memberikan perenungan, penghayatan, dan tindakan para pembacanya tentang nilai-nilai
edukatif yang terdapat dalam ceritanya. Nilai-nilai itu mengungkapkan perbuatan yang dipuji atau dicela, pandangan hidup mana yang dianut atau dijauhi, dan hal-
hal apa yang dijunjung tinggi yang berkaitan dengan moral, sosial, religi, dan budaya dalam kehidupan manusia.
Guru sebagai tenaga pendidik bisa dijadikan pengarah untuk mengajarkan nilai-nilai pendidikan dalam karya sastra. Oleh sebab itu, tugas pengajar tidak
sekedar menyampaikan, melainkan bisa mengarahkan anak didiknya supaya benar-benar mencapai dan mengembangkan nilai edukatif yang didapatkannya.
Nilai pendidikan dalam karya sastra menurut Shimpey dalam Rusdian Noer, 2004: 65 dapat dibagi atas nilai tanggung jawab, nilai ketakwaan kepada
Tuhan, nilai kemandirian, nilai kecerdasan, nilai keterampilan, nilai hedonik, nilai kultural, dan nilai praktis.
Berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan yang dapat diimplementasikan dengan kata-kata, sikap, dan tingkah laku seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat, secara spesifik terdapat dua belas nilai pendidikan Tillman, 2004: 10 yaitu; 1 kedamaian yaitu keadaan pikiran yang damai dan tenang; 2
penghargaan yaitu benih yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri; 3 cinta dan
commit to user
kasih sayang yaitu dasar kebersamaan dan keinginan baik untuk mewujudkan; 4 toleransi yaitu menghargai perbedaan individualitas; 5 kejujuran yaitu tidak
adanya kontradiksi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan; 6 kerendahan hati yaitu tetap teguh dan mempertahankan kekuatan diri serta tidak berkeinginan
untuk mengatur yang lainnya; 7 kerjasama atau tolong menolong yaitu bekerja secara bersama-sama untuk menciptakan kehendak baik dan pada tugas yang
dihadapi; 8 kebahagiaan.; 9 kesederhanaan yaitu menghargai hal kecil dalam hidup; 10 kebebasan yaitu bebas dari kebimbangan dan kerumitan dalam pikiran,
hati, dan perasaan yang timbul dari hal-hal negatif 11 persatuan yaitu keharmonisan dengan dan antarindividu dalam satu kelompok; 12 tanggung
jawab yaitu melakukan kewajiban dengan sepenuh hati Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-
nilai pendidikan terdiri dari: 1 Nilai Pendidikan Agama atau Ketuhanan
Menurut Hadikusumo 1999:29, pendidikan ketuhanan mengajarkan tentang keesaan Tuhan, kekuasaan-Nya, percaya akan adanya Tuhan, rasa
syukur atas nikmat yang dianugerahkan-Nya. Kohnstamm dalam Umar Tirtarahardja dan S.L la Sulo 2005:23-24 berpendapat bahwa penanaman
sikap dan kebiasaan dalam beragama dimulai sedini mungkin, meskipun masih terbatas pada latihan kebiasaan habit formation. Tetapi untuk
pengembangan pengkajian lebih lanjut tentunya tidak dapat diserahkan hanya kepada orang tua. Untuk itu pengkajian agama secara massal dapat
dimanfaatkan misalnya pendidikan agama di sekolah. Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan Ketuhanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
Tuhan atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan Maha Kuasa, semua makhluk hidup di dunia ini merupakan ciptaan-Nya.
Manusia diciptakan supaya menjadi orang yang bertaqwa kepada Tuhan. Taqwa yang dimaksud adalah supaya taat dan patuh menjalankan perintah
serta menjauhi segala larangan-Nya sesuai yang telah diajarkan dalam
commit to user
kitab suci yang dianut oleh agama atau kepercayaan masing-masing. Adapun wujud dari nilai pendidikan ketuhanan dapat berupa berdoa atau
memohon sesuatu kepada Tuhan, ungkapan rasa syukur dan sikap kepasrahan.
2 Nilai Pendidikan Sosial atau Kemasyarakatan Istilah sosial social dalam ilmu-ilmu sosial mempunyai arti yang berbeda
dengan istilah sosialisme atau istilah sosial pada Departemen Sosial. Langeveld dalam Umar Tirtarahardja dan S.L la Sulo 2005:19 adanya
dimensi sosial pada diri manusia tampak lebih jelas pada dorongan untuk bergaul. Dengan adanya dorongan untuk bergaul, setiap orang ingin
bertemu dengan sesamanya. Ditambahkan pula oleh Kant dalam Umar Tirtarahardja dan S.L la Sulo 2005:19 bahwa seseorang berkesempatan
untuk belajar dari orang lain, mengidentifikasi sifatsifat yang dikagumi dari orang lain untuk dimiliknya, serta menolak sifat-sifat yang tidak
dicocokinya. Hanya di dalam berinteraksi dengan sesamanya, dalam saling memberi dan menerima, seseorang menyadari dan menghayati
kemanusiaannya. Nilai tertinggi yang terdapat pada pendidikan sosial adalah kasih sayang antar manusia. Sosial adalah segala sesuatu yang
berkenaan dengan masyarakat. Manusia merupakan bagian dari masyarakat. Maka dari itu, manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat
hidup sendirian, melainkan membutuhkan, berhubungan dan bergaul dengan orang lain. Segala sesuatu yang berkenan atau berhubungan
dengan orang lain atau masyarakat sering disebut hubungan sosial. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat didefinisikan pendidikan sosial
adalah pendidikan yang bertalian atau berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat dan usaha menjaga keselarasan hidup bermasyarakat.
Pendidikan sosial dapat terwujud dalam sikap saling tolong-menolong, kesepakatan, kesetiaan, cinta kasih, balas budi, dan mementingkan
kepentingan bersama. Nilai pendidikan tersebut banyak dijadikan pegangan hidup bagi orang yang senang bergaul, suka berderma dan cinta
sesama manusia atau yang dikenal sebagai sosok filantropik.
commit to user
3 Nilai Pendidikan Moral Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup
pengarang yang
bersangkutan, pandangannya
tentang nilai-nilai
kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Moral dalam cerita menurut Kenny dalam Burhan Nurgiyantoro
1994:231, biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil dan
ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Ia merupakan “petunjuk” yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal
yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap, tingkah laku, sopan santun pergaulan. Ia bersifat praktis sebab “petunjuk” itu dapat
ditampilkan, atau ditentukan modelnya, dalam kehidupan nyata, sebagaimana yang ditampilkan dalam cerita, sikap dan tingkah laku tokoh-
tokoh itu para pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan- pesan moral yang ingin disampaikan. Moral dalam karya sastra dapat
dipandang sebagai amanat, pesan. Karya sastra dapat dipandang sebagai sarana bagi seorang pengarang untuk berdialog, menawar dan
menyampaikan keinginan yang dapat berupa suatu hal, gagasan, moral atau amanat Burhan Nurgiyantoro 1994:335. Wujud nilai pendidikan
moral dapat berupa; jangan mudah mengambil keputusan, jangan mudah putus asa, dan jangan berdusta. Tindakan yang bertentangan dengan ajaran
moral, seperti main perempuan, termasuk dengan istri orang lain, mabuk- mabukan, narkoba, menipu, merampok, dan bahkan membunuh.
Uraian tentang nilai-nilai pendidikan di atas akan dijadikan landasan atau pijakan dalam menganalisis nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam kumpulan
cerpen Emak Ingin Naik Haji karya Asma Nadia.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Analisis cerpen pernah dibahas oleh Netti Saptadewi, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Sebelas Maret. Karya ilmiah tersebut disusun untuk meraih gelar