Masalah Sosial sebagai Ekspresi Kritik Sosial

commit to user

b. Masalah Sosial sebagai Ekspresi Kritik Sosial

Sastra adalah institusi sosial yang memakai medium bahasa Wellek dan Warren 1995: 109. Pernyataan tersebut mempunyai pengertian bahwa sastra menyajikan kehidupan yang sebagian besar terdiri dari kenyataan social yang disesuaikan dengan norma masyarakat. Sastra yang baik merupakan cerminan sebuah masyarakat. Sebagai sebuah karya yang imajiner, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan kemudian diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Dengan demikian pengarang akan memperlihatkan sikap dan pandangannya tentang berbagai unsur kehidupan manusia. Menurut Saini K.M. 1994: 14-15 sastra merupakan gambaran kehidupan, namun sebagai gambaran kehidupan sastra tidak pernah menjiplak kehidupan, sastra tidak menyerap bahan-bahan dari kehidupan dengan sembarang. Sastra memilih dan menyusun bahan-bahan itu dengan berpedoman pada tujuannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam membaca karya sastra dapat ditemukan gambaran kehidupan yang asing dan bahkan sukar dipahami, disamping gambaran yang dapat dilihat. Jakob Sumardjo 2000: 40 mengatakan bahwa sastrawan yang tinggi pendidikannya dan mempelajari berbagai ilmu yang dekat dengan kemanusiaan akan memiliki sikap seorang intelektual. Suatu sikap yang peka menangkap gejala budaya bangsanya dan berusaha memecahkan masalah itu melalui teknik sastra yang dikuasainya. Sastrawan–sastrawan inilah yang dekat hubungannya dengan masalah kemanusiaan. Karya sastra lahir tidak bisa lepas dari masyarakat karena sastra merupakan refleksi kehidupan masyarakat. Seperti apapun bentuk karya sastra fantastis dan mistis akan besar perhatiannya terhadap fenomena sosial Glickberg dalam Suwardi Endraswara. 2003: 77. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karya sastra akan tetap menampilkan kejadian-kejadian yang ada di masyarakat. Pengarang melalui karyanya bermaksud memperluas, memperdalam dan memperjernih penghayatan pembaca terhadap salah satu sisi kehidupan yang disajikan Saini K.M.: 1994: 15. Kejadian-kejadian yang terjadi di masyarakat commit to user terdiri dari berbagai macam permasalahan. Suwardi Endraswara 2003: 79 mengatakan bahwa sosiologi sastra merupakan penelitian yang terfokus pada masalah manusia, karena sastra sering mengungkapkan perjuangan umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi, perasaan dan intuisi. Dari pendapat ini tampak bahwa perjuangan panjang manusia akan selalu mewarnai teks sastra. Tentu saja masalah-masalah yang disajikan seorang pengarang itu mengandung kritik yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya, atas apa yang ia lihat dalam kehidupan sosialnya. Sastra membantu pembaca di dalam menghayati kehidupan secara lebih jelas, lebih dalam, dan lebih kaya. Artinya, melalui citra sastra sebagai pembanding, pembaca menjadi mampu melihat kehidupan dengan mempergunakan sudut pandang, pendekatan, dan acuan yang lebih banyak Saini K.M, 1994: 50-51. Dengan demikian diharapkan pembaca dapat menghayati kehidupan dengan lebih baik, diharapkan pula pembaca dapat mengendalikan kehidupannya dan kehidupan kemasyarakatannya dengan lebih baik sehingga kesejahteraan dapat tercapai baik bagi dirinya maupun bagi sesama anggota masyarakat.

c. Jenis-Jenis Masalah Sosial