Tujuan Pendidikan Jenis-jenis Nilai Pendidikan

commit to user tercapainya kedewasaan yang pertumbuhannya menyesuaikan dengan lingkungan. Proses pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah atau lembaga pendidikan saja tetapi juga keluarga dan masyarakat. Sehingga pendidikan dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja. Nilai pendidikan pada dasarnya dirumuskan dari dua pengertian dasar yang terkandung dalam istilah nilai dan pendidikan. Saat kedua istilah tersebut disatukan, maka ditemukan definisi nilai pendidikan. Nilai pendidikan adalah ajaran-ajaran yang bernilai luhur meliputi segi-segi kehidupan menurut ukuran pendidikan yang merupakan jembatan ke arah tercapainya tujuan pendidikan.

c. Tujuan Pendidikan

Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah harus mempunyai tujuan, agar prosesnya mempunyai arah yang jelas. Tujuan pendidikan di Indonesia berlaku secara nasional. Tujuan pendidikan menurut Dewantara dalam Brahim 1968:136 adalah menuntun segala kekuatan, segala kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya. Langeveld dalam Hadikusumo 1999:27 menyatakan tujuan umum pendidikan adalah tujuan yang pada akhirnya akan dicapai oleh pendidik terhadap anak didik, yaitu membawa anak didik secara sadar dan bertanggungjawab ke arah kedewasaan jasmani dan rohani. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan Umar Tirtarahardja dan S.L la Sulo 2005:37. Tujuan pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik. Pendapat-pendapat di atas dapat diselaraskan bahwa tujuan umum pendidikan yaitu adanya suatu perubahan tingkah laku dari satu taraf commit to user perkembangan ke taraf yang lebih maju atau mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh individu agar maksimal dan mampu mengaplikasikan nilai-nilai secara integral dalam kehidupan.

d. Jenis-jenis Nilai Pendidikan

Beberapa ahli mengelompokkan jenis-jenis nilai pendidikan yang berbeda- beda. Adapun penjelasan bergai pendapat mengenai jenis-jenis nilai pendidikan adalah sebagai berikut: Menurut Henry Guntur Tarigan 1985:194 nilai-nilai dalam karya sastra dapat berupa: 1 nilai hedonik yaitu apabila karya sastra dapat memberi kesenangan secara langsung kepada kita. Apabila pembaca sebagai penikmat sastra setelah membaca suatu karya sastra merasa senang atau suka. Rasa kesenangan itu langsung dapat dirasakan oleh pembaca. Rasa senang itu dapat karena kisah ceritanya, alurnya, sikap tokoh atau yang lainnya. Jadi karya sastra itu dapat memberikan kesenangan secara langsung kepada pembaca. Penampilan karya sastra dapat memberikan kenikmatan dan rasa keindahan bagi pembacanya merupakan fungsi estetika sastra, 2 nilai artistik yaitu memanifestasi keterampilan seseorang. Pembaca setelah membaca hasil suatu karya sastra mendapat pengalaman yang baru. Pengalaman baru itu dapat berupa keterampilan. Keterampilan itu juga dapat diperoleh setelah membaca karya sastra tersebut atau keterampilan itu memang sudah ada pada dirinya potensi sehingga tinggal mengembangkan, 3 nilai kultural mengandung hubungan apabila suatu karya sastra yang mendalam dengan suatu masyarakat atau suatu peradaban, kebudayaan. Karya sastra merupakan bagian daripada kebudayaan. Karya sastra itu sendiri menjadi objek penilaian yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Perkembangan masyarakat dan kebudayaan kita semakin kompleks, demikian juga dengan sastra. Jika ingin mengkaji kebudayaan kita tidak dapat melihatnya sebagai suatu yang statis, yang tidak berubah, tetapi merupakan sesuatu yang dinamis, 4 nilai etika-moral-religius yaitu apabila suatu karya sastra terpencar ajaranajaran yang ada sangkut pautnya dengan etika, moral, dan agama. Karya sastra selain menampilkan rasa kesenangan secara lansung atau keindahan bagi pembaca juga ada yang memberi suatu pelajaran. Pelajaran itu dapat bersifat religius, atau tentang ajaran baik-buruk suatu tindakan. Pelajaran itu dpat diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokohtokoh dalam cerita tersebut atau sikap maupun tindakan tokoh dalam cerita. Semua peristiwa yang ada dalam cerita dapat dijadikan pelajaran, baik peristiwa yang baik ataupun peristiwa yang tidak baik buruk. Peristiwa yang buruk bukan berarti harus dicontoh melainkan dipelajari yaitu dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak baik itu. Ajaran- commit to user ajaran itu dapat dijadikan sebagai nilai didik, 5 nilai praktis yaitu karya sastra yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal praktis maksudnya sesuatu yang dapat diterapkan secara langsung setelah membaca karya sastra tersebut. hal-hal praktis itu dapat berupa sikap atau tindakan. Sikap atau tindakan itu dapat ke arah yang positif maupun ke arah negatif bergantung pembaca sebagai penikmat karya sastra. Akibat dari sikap atau tindakan itu dapat dirasakan oleh pembacanya sendiri. Nilai-nilai pendidikan menurut Burhan Nurgiyantoro 1994:234-236 dibedakan menjadi; pendidikan kesetiaan, pendidikan kesabaran, pendidikan ketuhanan, pendidikan sosial kemasyarakatan, pendidikan kemanusiaan, dan pendidikan kepahlawanan. Sedangkan Hadikusumo 1999:24 menyatakan bahwa membagi nilai-nilai pendidikan itu atas: 1 pendidikan keindahan, menempatkan nilai tertingginya pada bentuk dan keharmonisan. Apabila ditilik dari sisi subyek yang memilikinya, maka akan muncul kesan indah-tidak indah. 2 pendidikan kesusilaan adalah pendidikan budi pekerti agar seseorang taat mengerjakan segala sesuatu yang baik dan meninggalkan yang buruk atas kemauan sendiri dalam segala hal dan setiap waktu dengan tujuan menjadi orang yang berkepribadian dan berwatak baik. Kesusilaan berkaitan dengan adab dan sopan santun, susila dan berakhlak mulia. 3 pendidikan sosial, nilai tertinggi yang terdapat pada pendidikan sosial adalah kasih sayang antar manusia. Sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Manusia merupakan bagian dari masyarakat. 4 pendidikan politik, menempatkan nilai tertingginya pada kekuasaan. Hal ini disebabkan kadar nilainya akan bergerak dari intensitas pengaruh yang rendah sampai pada pengaruh yang tinggi otoriter. 5 pendidikan ekonomi, dijadikan sebagai ukuran perilaku kehidupan manusia yang bertalian dengan pemenuhan kebutuhan hidup secara material. 6 pendidikan ketuhanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. commit to user 7 pendidikan keterampilan, keterampilan adalah suatu keahlian yang dimiliki oleh individu. Pendidikan keterampilan dimaksudkan pemberian bekal ilmu atau keterampilan yang kelak dapat diaplikasikan dalam kehidupannya. Menurut Umar Tirtarahardja dan S.L la Sulo 2005:21-23 dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai membagi dua dimensi atau nilai pendidikan, yaitu; 1 nilai pendidikan kesusilaan, kesadaran dan kesediaan malakukan kewajiban disamping menerima hak pada peserta didik. Pada masyarakat kita, pemahaman terhadap hak secara objektif rasional masih perlu ditanamkan tanpa mengabaikan kesadaran dan kesediaan melaksanakan kewajiban; 2 nilai pendidikan agama, merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama menjadi sandaran vertikal manusia.

e. Hakikat Nilai Pendidikan dalam Karya Sastra