Skrining Fitokimia Identifikasi Senyawa

3.3.4 Proses Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Nephrolepis falcata

Proses diawali dengan penimbangan bahan-bahan yang akan digunakan. Basis krim yang dibuat terdiri dari dua fase, yaitu fase minyak asam stearat, setil alkohol dan fase air trietanolamin, gliserin, metil paraben, propil paraben, aquadest. Setiap fase dipanaskan hingga suhu 70ΒΊ C diatas penangas air. Fase air dipindahkan ke dalam lumpang panas dan tambahkan fase minyak, diaduk sampai dingin hingga terbentuk masa krim. Langkah berikutnya adalah pembuatan krim dari ekstrak dengan cara mencampurkan basis krim dengan ekstrak etanol Nephrolepis falcata. Prosedur kerja dilanjutkan dengan pengujian kelayakan sediaan krim dengan menggunakan beberapa pengujian meliputi evaluasi fisik sediaan yang diantranya adalah uji organoleptik, uji pH sediaan, uji homogenitas, uji daya sebar, sifat alir, serta dilakukan pengujian stabilitas krim dengan metode cycling test dan pengaruh penyimpanan suhu + 25 C dan 40 C Agral et al., 2013.

3.4 Evaluasi Fisik Sediaan Krim

3.4.1 Pengamatan Organoleptik Krim

Uji organoleptik dilakukan dengan melihat perubahan warna, bau tengik, dan adanya pemisahan fase Elya et al., 2013.

3.4.2 Pengujian Homogenitas Krim

Homogenitas dan konsistensi krim diamati dengan memeriksa ukuran partikel diatas kaca objek untuk melihat adanya partikel kasar Elya et al., 2013.

3.4.3 Pengukuran pH

Pengukuran pH dilakukan menggunakan pH meter. Sebelumnya pH meter dikalibrasi dengan larutan standar buffer pada pH 4 dan 7 Elya et al., 2013. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.4 Pengukuran Viskositas

Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viscometer brokfield, yaitu dengan memasang spindle yang sesuai pada alat kemudiaan dicelupkan kedalam sediaan sampai batas tertentu, alat dinyalakan dan kecepatannya 2, 4, 10, 20 rpm, kemudian kecepatannya dibalik secara berturut-turut. Tiap masing-masing pengukuran dibaca skalanya ketika jarum merah yang bergerak telah stabil. Nilai viskositas n dalam centipoise cps diperoleh dari hasil perkalian dial reading dengan faktor koreksi khusus pada masing-masing kecepatan spendel. Sifat aliran dapat diperoleh dengan membuat kurva antara tekanan geser sharing stress FA terhadap kecepatan geser rate of shear dvdr Rieger M, 2000.

3.4.5 Daya Sebar

Sebanyak 0,5 g krim ditimbang diletakan ditengah alat kaca, dan kaca penutup yang mula – mula sudah ditimbang bobotnya, kemudian diletakan diatas basis, dibiarkan selama 1 menit. Diameter penyebaran krim diukur setalah satu menit dengan mengambil panjang rata – rata diameter dari beberapa sisi, beban ditambahkan seberat 20 g kemudian dilakukan pengukuran kembali setelah satu menit, dilakukan penambahan bobot tiap 20 g sampai bobot yang ditambahkan kurang dari 150 g, dicatat diameter penyebarannya setiap penambahan bobot Shovyana, 2013

3.5 Pengujian Stabilitas Krim

10g sampel krim ditempatkan dalam tabung sentrigugasi diameter 1 cm dan disentrifugasi 3750 rpm selam 5 jam atau 5000-10000 rpm selama 30 menit. Kemudian terjadi pemisahan fase Handali, et al., 2011.

3.5.1 Metode Cycling Test

Dimana satu siklus sediaan krim disimpan pada suhu 4 C selama 24 jam lalu dikeluarkan dan ditempatkan pada suhu 40 + 2 C selama 24 jam. Percobaan ini diulang sebanyak 6 siklus. Kondisi fisik krim dibandingkan selama percobaan dengan sediaan sebelumnya ASEAN Guideline on Stability Studi of Drug Product, 2005.

3.5.2 Uji Stabilitas pada Suhu 40

C Stabilitas krim meliputi bau, warna, kejernihan, dan pH dievaluasi pada suhu 40 + 2 C selama 21 hari dengan pengamatan hari ke-0 dan hari ke- 21 Sharon et al., 2013. 3.5.3 Penyimpanan pada Suhu Kamar + 25 C Sampel krim dievaluasi pada suhu kamar antara 27 – 28 C selama 21 hari dan dilakukan pengamatan organoleptis yaitu bau, warna, kejernihan, pH, daya sebar, dan viskositas nya pada hari ke-0 dan hari ke-21 Sharon et al., 2013.

3.5.4 Uji Mekanik sentrifugasi

Sampel krim disentrifugasi dengan kecepatan 3750 rpm pada radius sentrifugasi selama 5 jam karena hasilnya ekivalen dengan efek gravitasi selama 1 tahun. Setelah disentrifugasi, diamati bila terjadi perubahan fase antara fase air dan fase minyak ASEAN Guideline on Stability Studi of Drug Product, 2005.

3.5.5 Uji Perendeman DPPH Krim Ekstrak Etanol Nephrolepis falcata

1 Pembuatan Larutan DPPH 0,25 mM Timbang saksama DPPH sebanyak 4,9 mg BM 394,32, kemudian dilarutkan dengan metanol pro analisis hingga 50 mL kedalam labu ukur yang ditempatkan dalam tempat gelap dan dikocok homogen Komala et al., 2015. 2 Pembuatan Larutan Blanko dan Optimasi Panjang Gelombang Dipipet 1 mL larutan DPPH 0,25 mM kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 4 mL metanol, tutup mulut tabung dengan alumunium foil dan di homogenkan dengan vortex, selanjutnya diinkubasi dalam ruang gelap selama 30 menit 37 C. Tentukan spektrum serapannya menggunakan spektrofotometri UV-VIS pada panjang gelombang 400-800 nm dan tentukan panjang gelombang maksimumnya.