UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bagian dalam bahan ekstraksi lebih tinggi. Serta dengan cara difusi akan terjadi suatu kesetimbangan konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan
konsentrasi senyawa dalam bahan Bernasconi, et al., 1995.
2.7.1.2 Metode Ekstraksi
Beberapa macam metode ekstraksi: A.
Cara Dingin 1.
Maserasi Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut
dengan beberapa kali pengocokan atau pengdukan pada temperature ruangan kamar. Maserasi bertujuan untuk menarik zat-zat berkhasiat oleh pelarut,
dengan prinsip meode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Remaserasi adalah pengulangan dalam penambahan pelarut setelah dilakukan
penyaringan maserat, dan seterusnya Depkes RI, 1995. Metode ini dilakukan dengan memasukan simplisia dan pelarut yang sesuai kedalam wadah gelap
bersifat inert dan tertutup rapat. Selama proses maserasi atau perendaman dilakukan pengocokan berulang ulang, upaya ini menjamin keseimbangan
konsentrasi senyawa bahan ekstraksi dan pelarut cepat tercapai Mukhriani, 2014.
2. Perkolasi
Perkolasi adalah metode ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruang.
Prinsip perkolasi adalah menempatkan simplisia pada bejana berbentuk silinder, yang pada bagian bawahnya diberi sekat berpori. Proses perkolasi
terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak, terus menerus sampai
diperoleh ekstrak perkolat Depkes RI, 1995.
B. Cara Panas
1. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperature didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relative konstan dengan
adanya pendinginan balik Depkes RI, 1995. 2.
Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru,
umumnya dilakukan dengan alat khusus sampai terjadi ekstraksi kontinu, dengan jumlah pelarut yang relative konstan dengan adanya pendinginan balik
Depkes RI, 1995. Keuntungan metode ini adalah proses ekstraksi yang kontinu, sampel terekstraksi dari pelarut murni hasil kondensasi, sehingga
tidak membutuhkan banyak pelarut dan waktu pengerjaan relatif singkat. Kerugian metode ini adalah dapat senyawa termolabil dapat terdegradasi,
karena ekstrak yang diperoleh terus-menerus berada pada titik didih Mukhriani, 2014.
3. Digesti
Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperature yang lebih tinggi dari temperature kamar, yaitu secara umum dilakukan pada suhu
40-50 C Depkes RI, 1995.
4. Infus
Infus adalah ekstraksi menggunakan pelarut air pada temperature penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 90
C selama 15 menit Depkes RI, 1995.
5. Dekok
Dekok adalah ekstraksi menggunakan pelarut air pada temperatur terukur 90
C selama 30 menit Depkes RI, 1995.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7.1.3 Proses Pembuatan Ekstrak
Pembuatan ekstrak melalui tahapan-tahapan berikut: a.
Pembasahan Pembasahan serbuk dilakukan pada tahap penyarian, dimaksudkan agar cairan
penyari dapat memasuki pori-pori dalam simplisia sehingga mempermudah tahap penyarian berikutnya Depkes RI, 2000.
b. PenyariPelarut
Cairan penyari yang digunakan dalam pembuatan ekstrak adalah penyari yang baik untuk menarik senyawa yang terkandung dalam bahan. Faktor utama
dalam pemilihan cairan penyari adalah selektifitas, ekonomis, kemudahan bekerja, ramah lingkungan, dan aman. Dalam keamanan untuk manusia atau
hewan uji, cairan pelarut yang digunakan harus memenuhi syarat kefarmasian pharmaceutical grade. Pelarut yang aman dalam penggunaannya antara lain
air, alkohol etanol atau campuran keduanya air dan alkohol Depkes RI, 1995; Depkes RI, 2000.
c. Pemisahan dan Pemurnian
Tujuan dari pemisahan adalah untuk memisahkan menghilangkan senyawa yang tidak dikehendaki semaksimal mungkin tanpa mempengaruhi kandungan
senyawa yang dikehendaki, sehingga diperoleh ekstrak yang lebih murni. Proses-proses pada tahapan ini adalah pengendapan, pemisahan dua cairan tak
bercampur, sentrifugasi, dekantasi, filtrasi, serta proses absorpsi dan penukaran ion Depkes RI, 2000.
d. PemekatanPenguapan
Pemekatan berarti peningkatan jumlah partikel solut senyawa terlarut, dengan cara penguapan pelarut sampai ekstrak menjadi kentalpekat Depkes
RI, 2000.