Strategi Rantai Pasokan TINJAUAN PUSTAKA

Konsep manajemen rantai pasokan adalah mengelola aliran barang dari hulu hingga ke hilir atau dari produsen sampai kepada pelanggan atau pemakai barang. Aliran barang berlaku searah dari produsen ke konsumen Sutardi dan Budiasih, 2007. Manajemen rantai pasokan adalah metode, alat, atau pendekatan integratif untuk mengelola aliran produk, informasi, dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier, pabrik, jaringan distribusi maupun jasa- jasa logistik Pujawan, 2005. Manajemen rantai pasokan adalah mata rantai dimana berbagai pemasok, kemudian masukan pabrikan, grosir, distributor sampai ke tangan konsumen Ma’arif dan Tanjung, 2006. Menurut Heizer dan Render 2005, manajemen rantai pasokan adalah pengintegrasian aktifitas pengadaan bahan dan pelayanan, perubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Rantai pasokan juga mencakup semua interaksi di antara pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan. Rantai ini mencakup transportasi, informasi perencanaan, transfer uang secara kredit maupun tunai, serta juga transfer ide, desain, dan bahan. Siagian 2005, menambahkan bahwa manajemen rantai pasokan adalah interaksi antara pengadaan bahan baku dan pendistribusiannya. Usaha bersama dan saling mendukung antar perusahaan dengan pemasok akan meningkatkan kemampuan bersaing antar kedua belah pihak. Keterlibatan beberapa pihak inilah yang dikenal dengan supply chain management SCM atau manajemen rantai pasokan. Ruang lingkup manajemen rantai pasokan meliputi : 1. Rantai Pasokan SC mencakup seluruh kegiatan arus dan tranformasi barang mulai dari bahan mentah, sampai penyaluran ke tangan konsumen termasuk aliran informasinya. Bahan baku dan aliran informasi adalah rangkaian dari rantai pasokan SC. 2. Rantai pasokan sebagai suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasa kepada pelanggannya.

2.2. Strategi Rantai Pasokan

Setiap perusahaan memiliki strategi-strategi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan mengarahkan jalannya organisasi ke tujuan jangka panjang yang ingin dicapai Pujawan, 2005. Rantai pasokan memiliki strategi untuk memperoleh bahan baku. Menurut Heizer dan Render 2005 ada lima strategi yang dapat dilakukan dalam rangka memperoleh barang dan jasa dari luar yaitu : 1. Banyak pasokan Dengan strategi banyak pemasok many suppliers, pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi permintaan penawaran, request for quotation, dengan pesanan yang pada umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah. Hal ini merupakan sebuah strategi umum untuk produk komoditas. Strategi ini menandingkan satu pemasok dengan pemasok lain dan membebani pemasok untuk dapat memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok bersaing satu sama lain secara agresif. 2. Sedikit pemasok Sebuah strategi yang memiliki sedikit pemasok few suppliers mengimplikasikan bahwa daripada menarik atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli ingin para pembeli ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok yang setia. Para pemasok jangka panjang mungkin lebih dapat memahani tujuan umum dari perusahaan pembeli dan pelanggan. Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan pemasok mmiliki skala ekonomi dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah. 3. Integrasi Vertikal Pembelian dapat diperluas untuk menbentuk integrasi vertikal. Intergrasi vertikal berarti mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributornya integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi maju atau mundur. Integrasi mundur backward integration menyarankan perusahaan membeli pemasoknya. Sedangkan integrasi maju forward integration menyarankan produsen komponen untuk membuat produk jadi. 4. Jaringan Keiretsu Banyak perusahaan manufaktur besar Jepang telah menemukan titik tengah antara pembelian dari pemasok yang berjumlah sedikit dengan integrasi vertikal. Manufaktur seperti ini sering menjadi pendukung keuangan pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman. Dengan demikian, pemasok menjadi bagian koalisi perusahaan yang dikenal sebagai keiretsu. Anggota keiretsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis dan kestabilan mutu produksi untuk manufaktur tersebut. Anggota keiretsu juga dapat memiliki pemasok dibawahnya, menjadikan pemasok tingkat kedua atau bahkan ketiga sebagai bagian dari koalisi. 5. Perusahaan Virtual Perusahaan virtual mengandalkan berbagai jenis hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Perusahaan virtual memiliki batasan organisasi yang selalu berubah dan bergerak, yang menjadikan mereka dapat menciptakan sebuah perusahaan unik untuk memenuhi permintaan pasar yang berubah-ubah. Kelima strategi ini dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan pemasok yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mendapatkan bahan baku yang sesuai. Tujuan dari strategi rantai pasokan adalah untuk dapat memenangkan pasar.

2.3. Pemasok