Keadaan pelayanan Keadaan bahan baku

3. AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen – elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier. 4. AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah – milah suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. 5. AHP memberi suatu skala dalam mengukur hal – hal yang tidak terwujud untuk mendapatkan prioritas. 6. AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas. 7. AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif. 8. AHP mempertimbangkan prioritas – prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan – tujuan mereka. 9. AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil representatif dari penilaian yang berbeda – beda. 10. AHP memungkinan orang memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan. Kelemahan PHA menurut Permadi dalam Suryani 2010 dibandingkan dengan metode pengambilan keputsan lain adalah : 1. Ketergantungan PHA kepada input berupa persepsi seorang yang expert akan membuat hasil akhir dari model ini menjadi tidak ada artinya apabila pakar memberikan penilaian yang keliru. 2. Bentuk struktur hirarkinya sangat sederhana. Bagi para pengambil kepputusan yang terbiasa dengan model kuantitatif yang rumit, akan menganggap bahwa bentuk model PHA yang terlihat sederhana bukan model yang sesuai untuk pengambilan keputusan. Hirarki merupakan alat mendasar dari pikiran manusia. Mereka melibatkan pengidentifikasian elemen-elemen suatu persoalan, mengelompokkan elemen-elemen itu ke dalam beberapa homogen, dan menata kumpulan-kumpulan ini pada tingkat-tingkat yang berbeda. Menurut Saaty 1991 ada dua macam hirarki, yaitu : 1. Hirarki Struktural Pada hirarki struktural, sistem yang komplek disusun ke dalam komponen-komponen pokoknya dalam urutan menurun menurut sifat struktural. Hirarki struktural sangat erat kaitannya dengan cara manusia dalam menganalisis hal yang kompleks, yaitu dengan memecah-mecah obyek yang ditangkap oleh indra menjadi sebuah gugusan, sub gugusan, dan gugusan yang lebih kecil lagi. 2. Hirarki Fungsional Hirarki fungsional menguraikan sistem yang kompleks menjadi elemen- elemen pokoknya menurut hubungan esensial mereka. Hirarki fungsional seperti ini sangat membantu untuk membawa sistem ke arah tujuan yang diinginkan. Setiap set perangkat elemen dalam hierarki fungsional menduduki satu tingkat hierarki. Tingkat puncak disebut fokus.

2.5 Penelitian Terdahulu

Suryani 2010, melakukan penelitian mengenai “Analisis Pemilihan Pemasok Brokoli Pada PT. XYZ Dengan Menggunakan Proses Hierarki Analitik ”. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi rantai pasokan pada PT XYZ dan menganalisis pemasok yang dipilih , beserta kriteria dan sub kriteria yang dipertimbangkan dalam memilih pemasok. Hasil dari penelitian ini adalah model rantai pasokan PT XYZ terdiri dari tiga aliran yaitu aliran barang dari hulu ke hilir, aliran dari hilir ke hulu, dan aliran dari hulu ke hilir berupa aliran uang secara kredit maupun tunai serta aliran bahan baku. Selain itu, hasil penelitian menentukan prioritas utama dalam pemilihan pemasok brokoli adalah kualitas dengan bobot 0,353. Subkriteria yang menjadi prioritas utama adalah kesesuaian sayuran dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan dengan bobot 0,294. Sedangkan alternatif yang dipilih dan menjadi prioritas utama adalah pemasok AGP dengan bobot 0,552. Penelitian yang dilakukan oleh Bungsu 2010 mengenai “Kajian Pemilihan Pemasok Buah-Buahan Dengan Proses Hirarki Analitis Studi Kasus : Divisi Produce, Giant Hypermarket Botani Square Bogor ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adalah proses pengadaan buah-buahan di