1. Hirarki Struktural Pada hirarki struktural, sistem yang komplek disusun ke dalam
komponen-komponen pokoknya dalam urutan menurun menurut sifat struktural. Hirarki struktural sangat erat kaitannya dengan cara manusia
dalam menganalisis hal yang kompleks, yaitu dengan memecah-mecah obyek yang ditangkap oleh indra menjadi sebuah gugusan, sub gugusan,
dan gugusan yang lebih kecil lagi. 2. Hirarki Fungsional
Hirarki fungsional menguraikan sistem yang kompleks menjadi elemen- elemen pokoknya menurut hubungan esensial mereka. Hirarki
fungsional seperti ini sangat membantu untuk membawa sistem ke arah tujuan yang diinginkan. Setiap set perangkat elemen dalam hierarki
fungsional menduduki satu tingkat hierarki. Tingkat puncak disebut fokus.
2.5 Penelitian Terdahulu
Suryani 2010, melakukan penelitian mengenai “Analisis Pemilihan Pemasok Brokoli Pada PT. XYZ Dengan Menggunakan Proses Hierarki
Analitik ”. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi rantai pasokan
pada PT XYZ dan menganalisis pemasok yang dipilih , beserta kriteria dan sub kriteria yang dipertimbangkan dalam memilih pemasok. Hasil dari
penelitian ini adalah model rantai pasokan PT XYZ terdiri dari tiga aliran yaitu aliran barang dari hulu ke hilir, aliran dari hilir ke hulu, dan aliran
dari hulu ke hilir berupa aliran uang secara kredit maupun tunai serta aliran bahan baku. Selain itu, hasil penelitian menentukan prioritas utama dalam
pemilihan pemasok brokoli adalah kualitas dengan bobot 0,353. Subkriteria yang menjadi prioritas utama adalah kesesuaian sayuran
dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan dengan bobot 0,294. Sedangkan alternatif yang dipilih dan menjadi prioritas utama adalah pemasok AGP
dengan bobot 0,552. Penelitian yang dilakukan oleh Bungsu 2010 mengenai “Kajian
Pemilihan Pemasok Buah-Buahan Dengan Proses Hirarki Analitis Studi Kasus : Divisi Produce, Giant Hypermarket Botani Square Bogor
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adalah proses pengadaan buah-buahan di
Giant diawali dengan perencanaan pembelian, pembelian buah-buahan ke pemasok, penerimaan sementara, pemeriksaan surat jalan dan layanan
purna jual dari pemasok, pengisian BTRF, bongkar muat, pemeriksaan kualitas, pengangkutan ke gudang. Selain itu, proses pengendalian
dilakukan melalui pencatatan manual dan on-line, penyimpanan dan pengklasifikasian jenis buah-buahan, pemajangan di gerai, membuat daftar
pengeluaran dan menyesuaikannya dengan catatan persediaan. Struktur hirarki pengambilan keputusan yang dilakukan Giant dalam memilih
pemasok utama buah-buahan dengan PHA terdiri atas beberapa kriteria, yaitu : kualitas buah-buahan, biaya operasional, lead time, kemitraan, dan
sistem pembayaran. Selain itu sub kriteria dan alternatif pemasok A,B,C,D. Pemasok yang dipilih Giant adalah pemasok D 0,488.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Percetakan LAI adalah sebuah percetakan di bawah Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia. Percetakan ini adalah perusahaan nirlaba yang mencetak
Alkitab khususnya injil yang dipasarkan ke dalam maupun luar negeri. LAI ingin tetap mengedepankan kualitas sesuai dengan visinya. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan mengelola rantai pasokan. Rantai pasokan mencakup seluruh aktifitas mulai dari pemilihan pemasok, proses produksi sampai
distribusi hingga ke konsumen akhir. Apabila rantai pasokan telah berjalan dengan baik, maka akan meningkatkan daya saing dan memenuhi permintaan
pelanggannya. Salah satu aktifitas rantai pasokan adalah pengadaan bahan baku oleh pemasok.
Pemasok merupakan bagian penting dari perusahaan untuk menyediakan bahan baku agar perusahaan dapat berproduksi dengan secara kontinyu.
Perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan pemasok untuk keberlangsungan proses produksi. Pemasok bahan baku harus diseleksi untuk
mendapatkan pemasok yang dapat memenuhi spesifikasi bahan baku yang diinginkan. Selain itu pemasok yang telah menjadi mitra kerja LAI selama ini
harus menunjukkan kinerja yang baik untuk membantu LAI memproduksi produk yang berkualitas. Pengukuran kinerja pemasok perlu dilakukan untuk
mengetahui kemampuan pemasok dalam memenuhi kebutuhan produksi. Pengukuran kinerja pemasok diperlukan sebagai umpan balik bagi perusahaan
untuk menilai pemasok. Pengukuran kinerja menjadi sangat penting karena perusahaan dapat
memilih pemasok mana yang dapat memenuhi kriteria perusahaan. Penilaian kinerja pemasok diukur berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
perusahaan. Penilaian ini dilakukan untuk menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan LAI. Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja pemasok
adalah ketepatan waktu pengiriman, ketepatan jumlah yang dipesan, ketepatan mutu bahan baku, kualitas dan kemampuan pasokan dari pemasok. Apabila
pemasok memiliki kinerja yang baik maka tujuan perusahaan untuk menjadi