KONDISI NON FISIK TINJAUAN PUSAT ANIMASI DI D.I.YOGYAKARTA

commit to user BAB II1 43 B.2 Kondisi Topografis Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki iklim tropis yang mempunyai dua musim saja yaitu musim hujan berlangsung antara bulan Oktober – Maret dan musim kemarau antara bulan April – September.  Matahari Intensitas penyinaran radiasi matahari di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mengalami perubahan yang cukup berarti sepanjang tahun. Ini dikarenakan letaknya cukup dekat dengan garis khatulistiwa, sehingga matahari terbit dan terbenam pada waktu yang hampir bersamaan sepanjang tahun. Sehingga dari sisi desain tidak perlu pertimbangan yang banyak, karena perubahan yg tidak jauh berbeda sepanjang tahun  Suhu Udara Suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta berkisar antara 25,1° C - 27° C.  Kelembaban Udara Kelembaban udara Daerah Istimewa Yogyakarta berkisar antara 72 - 89  Angin Bertiup pada arah 90° - 270°  Kecepatan Angin Kecepatan angin di Daerah Istimewa Yogyakarta berkisar antara 2 – 4 knot.  Curah Hujan Curah hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup tinggi yaitu +215,5 mm tahun. Hari hujan tertinggi pada bulan Januari dan Maret.

C. KONDISI NON FISIK

C.1 Kondisi Sosial Yogyakarta dikenal sebagai Kota Pelajar dan Kota Budaya. Sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta memiliki berbagai fasilitas pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Banyaknya fasilitas pendidikan ini sangat mendukung perkembangan pendidikan komputer di Yogyakarta, sehingga bidang ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dunia animasi yang sarat dengan pengaruh teknologi, terutama teknologi komputer, akan sangat ditunjang oleh penguasaan program komputer di lembaga pendidikan tersebut. commit to user BAB II1 44 Jenis Jumlah PTN 3 PTS 23 Politeknik 18 Akademi 39 Jumlah 83 Untuk pendidikan tinggi yang mempelajari animasi secara khusus di Yogyakarta ada 4 lembaga. 3 di antaranya masih tergabung dalam program Deskomvis, yang tidak tergabung dalam program Deskomvis hanya Digital Studio. Digital Studio ini merupakan cabang dari Digital Studio Jakarta. Di Institut Senirupa Indonesia ISI Yogyakarta diajarkan juga teknik 2D dan 3D animation. Lembaga Pendidikan Jenjang Modern School of Design D1 Akademi Desain Visi Yogyakarta D1 Institut Seni Indonesia S1 Digital Studio Yogyakarta D1 Sudah ada beberapa studio animasi di Yogyakarta. Permasalahan yang muncul adalah, Pertama, belum tersedianya fasilitas pendidikan dan pelatihan di studio- studio animasi sehingga SDM yang tersedia terbatas dari lulusan Deskomvis dan Senirupa. Kedua, belum terjalinnya kerja sama secara baik antara artis komik perencanaan karakter dengan artis animasi, sehingga mereka berjalan sendiri- sendiri, padahal jika kerja sama terjalin baik maka akan melahirkan potensi besar dalam menghasilkan karya animasi ataupun karya yang terkait. Ketiga, belum tergalinya potensi besar yang mungkin dimiliki mahasiswa Deskomvis atau senirupa dalam bidang animasi hanya karena kurangnya pembinaan, sehingga potensi itu jadi tidak berkembang. Tabel III.2 : Jumlah perguruan tinggi di Yogyakarta Sumber : BPS dalam angka, 2009 Tabel III.3 : Pendidikan Tinggi yang mempelajari animasi di Yogyakarta Sumber : Stuppadata, 2009 commit to user BAB II1 45 NO Nama Studio Bidang 1 Komplikasi Komik Komik 2 Swacomsta Komik 3 Studio Teh Jahe Komik 4 Apotik Komik Komik 5 Daging Tumbuh Komik 6 Studio Bening Animasi 7 Studio Kasatmata Animasi C.2 Kondisi Ekonomi Melihat perkembangan dan struktur pendapatan perkapita penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan perkembangan ekonomi yang cukup tinggi. Berdasarkan perkembangan produk Domestik Regional Bruto di tahun 1995- 2000 menunjukkan peningkatan tiap tahun rata-rata 5,1, lebih tinggi dibanding angka pertumbuhan dalam skala nasional. Tahun Nilai Pendapatan Pertumbuhan 2000 1.928.210 8,610 2001 2.196.268 12,205 2002 2.434.861 9,790 2003 3.337.571 27,070 2004 4.054.129 17,670 2005 4.685.777 13.484

D. PERANAN YOGYAKARTA