GAMBARAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KONDISI FISIK

commit to user BAB II1 41

BAB III TINJAUAN PUSAT ANIMASI DI D.I.YOGYAKARTA

A. GAMBARAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan Provinsi yang memiliki ciri khas khusus sehingga Propinsi ini mendapat semacam keistimewaan hak tersendiri dalam menata wilayahnya. Selain Daerah Istimewa Yogyakarta ada satu propinsi lagi yang punya hak istimewa seperti Yogyakarta, yaitu Nangroe Aceh Darussalam. Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas 5 Daerah Tingkat II dengan Kota Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan dan pusat pengembangan untuk wilayah sekitarnya. Beberapa predikat yang melekat pada Kota Yogyakarta adalah: Kota Pelajar, Kota Budaya, Kota Pariwisata, dll. Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang cukup penting dalam skala wilayah propinsi. Hal-hal yang membuat Kabupaten Sleman menjadi lebih penting adalah pertama: Sleman wilayah Jombor-Maguwoharjo merupakan wilayah urban Yogyakarta yang mempunyai tingkat pertumbuhan paling pesat. Faktor pemicunya antara lain adalah terdapatnya jalur-jalur penting menuju kota Magelang Semarang pada arah utara dan menuju kota Surakarta Surabaya pada arah timur. Kedua: munculnya fungsi kegiatan kunci yang mempunyai posisi strategis dalam menarik pertumbuhan lain seperti Monumen Yogya Kembali, Asrama Haji, Terminal. Lokasinya yang berada di kawasan “atas”, sedikit banyak ikut meningkatkan daya tarik kawasan. Semua itu dalam porsi tertentu telah ikut memberikan konstribusi dalam meningkatkan milie kawasan ini, sehingga menjadikan favorit bagi masyarakat dan investor. RDRTK Kabupaten Sleman 2005 Ketiga: Perguruan Tinggi banyak terdapat di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta bagian utara ini, antara lain UGM, UII, UPN, UNY, Amikom, Digital Studio, AKAKOM, UAJY, UKDW, dll. Banyaknya perguruan tinggi ini mendukung adanya perencanaan Pusat Animasi di daerah ini. Dan keempat: jaringan utilitas kota yang sangat memadai.

B. KONDISI FISIK

B.1 Kondisi Geografis commit to user BAB II1 42 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terletak pada lintang 7,33° LS – 8,15° LS dan pada bujur 110,5° BT – 110,48° BT, sehingga termasuk dalam zone iklim tropis. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas 5 daerah tingkat II, yaitu: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo. Batas-batas wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain: Sebelah barat laut dan utara : Kabupaten Magelang Sebelah selatan : Samudera Indonesia Sebelah tenggara dan timur laut : Kabupaten Wonogiri dan Klaten Sebelah barat : Purworejo NO Daerah Tingkat II Luas dalam km ² 1. Gunung Kidul 1.632,47 2. Kulon Progo 577,60 3. Sleman 524,50 4. Kota Yogyakarta 31,80 5. Bantul 506,90 Jumlah 3.185,27 Tabel III.1 : Jumlah Pendidikan Tinggi di DIY Sumber : BPS dalam angka, 2009 Gb III.1 : Pembagian Wilayah dan Perbatasan DIY Sumber : www.yogyes.com commit to user BAB II1 43 B.2 Kondisi Topografis Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki iklim tropis yang mempunyai dua musim saja yaitu musim hujan berlangsung antara bulan Oktober – Maret dan musim kemarau antara bulan April – September.  Matahari Intensitas penyinaran radiasi matahari di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mengalami perubahan yang cukup berarti sepanjang tahun. Ini dikarenakan letaknya cukup dekat dengan garis khatulistiwa, sehingga matahari terbit dan terbenam pada waktu yang hampir bersamaan sepanjang tahun. Sehingga dari sisi desain tidak perlu pertimbangan yang banyak, karena perubahan yg tidak jauh berbeda sepanjang tahun  Suhu Udara Suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta berkisar antara 25,1° C - 27° C.  Kelembaban Udara Kelembaban udara Daerah Istimewa Yogyakarta berkisar antara 72 - 89  Angin Bertiup pada arah 90° - 270°  Kecepatan Angin Kecepatan angin di Daerah Istimewa Yogyakarta berkisar antara 2 – 4 knot.  Curah Hujan Curah hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup tinggi yaitu +215,5 mm tahun. Hari hujan tertinggi pada bulan Januari dan Maret.

C. KONDISI NON FISIK