Sistem Struktur ANALISA SISTEM BANGUNAN 1. Kriteria Pemilihan Struktur, Modul, dan Utilitas

commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ×Ê 110 G. ANALISA SISTEM BANGUNAN G.1. Kriteria Pemilihan Struktur, Modul, dan Utilitas

a. Sistem Struktur

Dasar Pertimbangan: Beban yang harus didukung. Kondisi tanah. Bentuk dan dimensi vertikal bangunan. Karakter bangunan. Pengaruh terhadap lingkungan sekitar 1 Sub Struktur a Analisa Dengan ketinggian bangunan yang relatif kecil dan jenis tanah yang tidak terlalu keras, alternatif pondasi yang akan digunakan yaitu: Jenis Pondasi Sifat Footplat Mampu mendukung bangunan bertingkat banyak maupun sedikit, cocok untuk jenis tanah yang tidak terlalu keras, tidak perlu menggali tanah terlalu dalam. Sumuran Mendukung bangunan bertingkat banyak, dapat digunakan pada berbagai jenis tanah, dimensi yang besar dan banyak membuang tanah galian. Tiang Pancang Bore Pile Mendukung bangunan bertingkat banyak dengan beban struktur super berat, cocok untuk tanah yang cukup keras, penggalian tanah untuk pondasi cukup dalam. Pondasi tiang ini ada 2 jenis, yaitu : commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ×Ê 111 Gambar IV.26 Pondasi tiang pancang sumber: kontruksi pribadi Tabel IV.13 Analisa Struktur Pondasi Sumber : analisa pribadi tiang beton dan baja dan pelaksanaannya juga ada 2 jenis, yaitu dipancangkan tiang pancang dan dibor tanahnya bore pile b Hasil Analisa Alternatif pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang yang memiliki karakteristik sesuai dengan jenis tanah area site yang cukup keras. Selain itu tipologi bangunan high tech banyak menggunakan material-material seperti baja dan besi, sehingga beban bangunan pada tanah akan sangat berat. 2 Super Struktur Pola peruangan dengan fleksibilitas yang tinggi tanpa pembatas ruang yang permanen membutuhkan sistem struktur yang ringan tanpa menggunakan dinding massif sebagai pemikul beban. Struktur rangka baja dengan kolom dan balok baja sebagai pemikul beban merupakan alternatif struktur badan bagi bangunan yang direncanakan, hal ini berdasarkan pertimbangan struktur rangka baja memiliki karakteristik cukup ringan, fleksibel dalam pembagian ruang dan pembuatan bukaan, mampu menahan gempa dan getaran, dengan bentangan cukup luas. Super struktur merupakan bagian bangunan yang berada di atas sub struktur atau struktur bangunan inti bagian tengah yaitu badan bangunan, yang memiliki fungsi sebagai pemikul beban atap di atasnya sekaligus juga commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ×Ê 112 sebagai elemen pembatas visual ruang dalam. Super struktur ini terdiri atas komponen kolom, balok dan dinding. Dasar pertimbangan: a. Kekuatan dan kekakuan struktur b. Efisiensi dalam penyaluran beban, pelaksanaan, penggunaan bahan, dan pembiayaan. c. Fleksibilitas : dapat memenuhi tuntutan bentuk dan karakter yang sesuai dengan yang dikehendaki. d. Ekonomis, nilai ekonomis struktur ditinjau dari pembiayaan bahan, ekonomis penggunaan ruang, dan ekonomis dalam pemeliharaan. e. Estetis, sistem struktur yang digunakan tidak mengurangi keindahan dari penempilan eksterior maupun interior bangunan. f. Kesesuaian dengan kondisi tanah. Analisa : Jenis Struktur Karakter Rangka Frame Bentuk dan sistemnya cukup sederhana dan ringan Cukup mudah dalam pelaksanaan Bersifat simpel, fleksibel dalam bentuk Fleksibilitas penggunaan ruang cukup tinggi Kuat dan dapat menahan gaya horizontal karena beban dipikul kolom dan balok Memungkinkan bukaan- bukaan yang cukup banyak Ketinggian bangunan yang dicapai kurang commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ×Ê 122 3 Analisa Pengamanan Kebakaran dan Petir a. Analisa Pengamanan Kebakaran Tujuannya adalah untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran, faktor yang menentukan adalah: Fungsi bangunan. Luasan bangunan. Peralatan yang ada di dalam bangunan yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Sistem bangunan yang digunakan yaitu: Sistem Fire Alarm Berfungsi untuk mengetahui dan memperingatkan terjadinya bahaya kebakaran. Jenis alarm ini menggunakan dua sistem, yaitu sistem otomatis yang menggunakan smoke and heat detector dan one push button system . Di setiap detector dan button dilengkapi sensor untuk mengetahui lokasi terjadinya kebakaran. Di setiap lantai jaringan detector, button, dan sensor dipusatkan pada sebuah junction box yang kemudian diteruskan ke kontrol panel. Kontrol panel ini akan memberikan isyarat dalam bentuk Skema IV.16 Sisitem pengelolaan sampah Sumber: Muhammad Ridwan Ari, Garut Computer Centre,2007 Sampah yang bisa didaur ulang Sampah yang tidak bisa didaur ulang Arah arus distribusi sampah Bak sampah yang bisa didaur ulang Bak sampah yang tidak bisa didaur ulang TPA commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ×Ê 123 indikasi yang dapat dilihat lampu dan didengar alarm serta mengaktifkan sprinkler. Sistem Sprinkler Gas Sebagian besar bangunan menggunakan sprinkler gas karbondioksida. Ruang-ruang yang menggunakan sprinkler gas diantaranya ruang perpustakaan, showroom dan ruang pameran, toko retail, shop store, ruang penyewaan, ruang rekreasi, gudang, semua ruang mesin. Volume karbondioksida yang dibutuhkan untuk kondisi berbahaya yaitu 40 dari volume ruang yang berada dalam kondisi berbahaya. Sistem Sprinkler Air Berfungsi mencegah terjadinya kebakaran pada radius tertentu untuk melokalisir kebakaran. Sprinkler air berfungsi apabila dipicu oleh heat and smoke detector yang memberikan pesan ke junction box . Setiap sprinkler juga dilengkapi dengan sensor untuk mengetahui lokasi kebakaran. Sprinkler ini dipasang pada ruang selain ruang yang menggunakan sistem sprinkler gas, seperti pada foodcourt dan hall. Fire Estinguisher Berupa tabung karbondioksida portable untuk memadamkan api secara manual oleh manusia. Ditempatkan di tempat-tempat strategis yang mudah dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko kebakaran yang tinggi. Indoor Hydrant Berupa gulugan selang dan hydrant sebagai sumber airnya, digunakan untuk memadamkan api yang cukup besar. Diletakan di tempat-tempat strategis yang mudah dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko kebakaran yang tinggi. Sumber air hydrant diambil dari ground tank untuk kebutuhan air sehari-hari. Outdoor Hydrant Dihubungkan pada pipa PDAM untuk mendapatkan kepastian sumber air dan tekanan air yang memadai. Tangga Darurat commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ×Ê 133 Sebuah rongga besar di dalam bangunan yang digubah sebagai tempat bertemunya para pengunjung ato pengelola. Biasanya di tengah bangunan karena diperlukan sebagai tempat kegiatan promosimenyelenggarakan acara khusus. Hasil : Menggunakan sistem transportasi horizontal berupa selasarkoridor, jembatan, dan atrium sebagai pemenuhan kebutuhan pengunjung akan akan kemudahan dan kenyamanan. Transportasi Vertikal 1 Eskalator Berfungsi sebagai sirkulasi vertikal yang terjadi pada pusat animasi, yang menuntut suasana terbuka dan perlunya sirkulasi yang terus menerus dengan kecepatan konstan. Bahan pertimbangan : - Mampu bergerak kontinyu dengan kecepatan konstan. - Mempunyai kapasitas dan daya angkut yang besar serta terbuka. - Dapat menjadi unsur estetika interior. Dengan mempertimbangkan ketinggian masing-masing tingkat bangunan pusat animasi dengan jumlah yang memerlukan sarana tersebut serta kecepatan eskalator, maka ditetapkan bahwa: - Sudut eskalator tidak melebihi 30º. - Lebar eskalator minimal 80 centimeter. - Diperlukan alat-alat dan sistem pengaman. Gambar IV.31 Selasar-Jembatan-Atrium Sumber: Analisa pribadi commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ×Ê 134 2 Elevator Lift Syarat: - Kecepatan memadai. - Letak mudah dilihat. - Pengontrolan operasi mudah. - Sistem pengamanan memadai. - Syarat struktur : water proof pada bagian bawah. Ada dua jenis lift yang digunakan: - Lift barang, dipergunakan untuk mengangkut barang-barang kebutuhan kantor berkapasitas minimal 1,5 ton. - Lift orang, kapasitas dan kecepatan ditentukan oleh luas lantai yang dilayani dan tinggi bangunan. 3 Tangga Umum Tangga umum dimaksudkan untuk sirkulasi vertikal utama. Maka tangga harus mudah dicapai darioleh umum. Syarat umum : - Letak mudah dilihatdicapai. - Minimal lebar : 3 x orang berpasangan = 1,50 m. - Kenyamanan : Uptrad maksimal 25 cm, antrade minimal 28,5 cm. Gambar IV.32 Eskalator Sumber: Analisa pribadi Gambar IV.33 ElevatorLift Sumber: Analisa pribadi commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ×Ê 135 - PengamanBorder. - Kemiringan maksimum 30°. 4 Tangga Darurat Tangga darurat berfungsi sebagai penyelamatan bila terjadi permasalahan bangunan kebakaran juga untuk area servis. Syarat: - Jarak capai maksimal 30 m. - Konstruksi tahan api. - Ruang tahan api. - Kedap asap. - Berhubungan ruang luar. - Lebar minimal mampu dilalui 2 orang = 1,20 m. 5 Ramp Ramp digunakan untuk pengganti tangga yang tidak tinggi, misalnya tangga dari entrance ke kanopi. Ramp sebagai sarana transportasi untuk pencapaian kendaraan ke dalam bangunan parkir basement. Selain itu ramp juga digunakan untuk jalur sirkulasi servis dan para difabel, sehingga fasilitas yang ada pada bangunan dapat digunakan bagi semua pengguna. Syarat: - Sudut kemiringan ramp 10° standar 15°. Khusus untuk pedestrian tidak boleh lebih dari 7°. - Panjang tidak boleh lebih dari 900 cm. - Cukup 2 kereta2 kursi roda berpapasan. - Lebar minimal 95 cm tanpa tepi pengaman, bila dengan tepi pengaman lebarnya 120 cm. - Bahan lantai ramp tidak terlalu licin menggunakan karet pengaman. Hasil : Digunakan kombinasi antara eskalator, elevatorlift, tangga, dan ramp. Eskalator Perencanaan eskalator bertangga dengan lebar 1,5 m yang terletak memusat setiap lantai. Elevator commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ×Ê 136 Perencanaan lift barang dan lift pengunjung dibuat terpisah dengan desain yang berbeda. Lift pengunjung diekspose dengan memakai lift kapsul sebagai daya tarik interior bangunan dengan kapasitas jumlah penumpang 10 orang. Luasan lift dapat memungkinkan para difabel untuk menggunakannya tanpa disediakan lift khusus. commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ Ê 137

BAB V KONSEP DESAIN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. KONSEP RUANG DAN BANGUNAN

A.1. Besaran Ruang Macam Ruang Standar Kapasitas Besaran m2 Plaza penerima 1.5 m2 org AD 400 org 600 Entrance Hall 1.2 m2 org AD 400 org 480 Lobby 1.2 m2 org AD 25pemakai Hall=100 org 120 Resepsionis 3 m2 org AD 2 org 6 Informasi 3 m2 org AD 1 org 3 Hall r. pengelola 1.2 m2 org AD 50 org 60 Hall r. produksi animasi 1.2 m2 org AD 150 org 180 Hall r. pendidikan 1.2 m2 org AD 50 org 60 Hall r. hiburan 1.2 m2 org AD 200 org 240 Hall r. Exhibition 1.2 m2 org AD 200 org 240 LUAS TOTAL RUANG KEGIATAN PENERIMAAN 1989 Macam Ruang Standar Kapasitas Besaran m2 Besaran Akhir m2 R. direksi - R.wakil direktur - R.direktur utama - R.sekretaris - Lavatory direktur 25 m2org AD 36 m2org AD 10 m2org AD asumsi 1 org 1 org 1 org 25 36 10 9 80

R. bagian personalia

- R.kepala bagian - R.staf personalia 25 m2org AD 2.4 m2org AD 1 org 5 org 25 12 37 R. bagian keuangan - R.kepala bagian - R.staf keuangan 25 m2org AD 2.4 m2org AD 1 org 5 org 25 12 37 R. bagian pemasaran - R. kepala bagian - R.waka bag.bid. penjualan - R.waka bag.bid. promosi - R.waka bag.bid. peredaran - R.staf pemasaran 25 m2org AD 16 m2org AD 16 m2org AD 16 m2org AD 2.4 m2org AD 1 org 1 org 1 org 1 org 10 org 25 16 16 16 24 97