Space and Flexibility Pompidou Centre

commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ·· 31

d. The Plug-In Pod

- Menggunakan modul servis, bathroom podstainless steel toilet module yang merupakan produk fabrikasi massal. - Modul servis yang digunakan bisa dibongkar pasang dan dipindahkan. The clear implication is that the pod can be unplugged and replace by new pods when they were out, or that they might be moved to another location of the building . - Keuntungan penggunaan sistem plug-in pod diantaranya : a. Effisien waktu pengerjaan kontruksi bangunan, mempercepat dalam pemasangan, the pod can be proceed in parallel with the contruction of the main frame of the building . b. Memudahkan dalam maintenance controlled, menjaganya tetap bersih.

e. Space and Flexibility

- A simple internal space menciptakan ruang-ruang dalam yang simple. - The elements of which are very clearly articulated and expressive of their function elemen-elemen bangunan ditampilkan dengan jelas sesuai dengan fungsinya, tangga, lift, dan pipa-pipa utilitas terlihat jelas di dalam dan di luar bangunan. - Fleksibiltas bangunan dalam penciptaan ruang dengan menggunakan elemen dinding, lantai, atap, dan sistem struktur yang dapat dipindah dan digeser dengan sistim penyambungan. Moving of partitions, exsternal wall, floor, roof, and structural frames should be demountable Charless Jenks dalam bukunya Architecture Today menyatakan bahwa ada 6 kriteria bangunan High-Tech yang bisa dikatakan ideal, yaitu: 1. Inside-out, dimana area servis dan struktur bangunan terekspos pada eksterior yang juga diimanfaatkan sebagai ornamen atau sculpture. 2. Terdapat simbolisasi High-Tech seperti memberi sculpture yang bercirikan High-Tech tetapi tetap ditekankan pada segi logisnya. 3. Menggunakan material kaca sehingga dapat memaksimalkan daylight dan dapat mengekspos interior bangunan. 4. Menggunakan warna-warna cerah atau warna-wana monokrom. commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ·· 32 5. Menggunakan stuktur baja atau kabel baja pada struktur utama atau pada atap. 6. Memasukkan satu hal yang inovatif pada konsep perancangan dan dapat berfungsi pada bangunan. Berdasarkan pada ke-6 kriteria High-Tech diatas, akan dijabarkan beberapa karya arsitek Richard Rogers yang dianggap sebagai produk bangunan High-Tech yang paling ideal. C.3. Identifikasi Identifikasi High-Tech pada Desain Richard Rogers Deyan Sudjic, The Architecture of Richard Rogers,1994

a. Pompidou Centre

Pompidou Centre yang berada di jantung kota Paris Perancis ini didesain oleh Rogers dan Piano dengan menggabungkan seni desain teknik dan industri. Bangunan ini mempunyai empat fungsi utama yaitu sebagai museum seni modern, perpustakaan referensi, pusat desain industri, dan pusat penelitian musik, akustik, dan audio visual. Pompidou Centre dapat dikatakan sebagai bangunan yang bergaya Arsitektur Modern High-Tech karena bangunan tersebut dapat memenuhi 4 dari 6 kriteria bangunan High-Tech menurut versi Charless Jenks, yaitu : Inside Out Rogers dan Piano mengekspos alat-alat pelayanan dari Pompidou Centre seperti lift, escalator, dan pipa-pipa saluran utilitas yang juga berfungsi sebagai ornamen. Gambar II.6 Pipa escalator Pompidou Sumber : www.greatbuildings.com commit to user Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ·· 40 Fasilitas pameran yang menjadi kegiatan utama dalam bangunan mempunyai sifat terbuka dan mampu menarik perhatian pengunjung, karakter ini harus dimiliki oleh Pusat Animasi tersebut sebagai sebuah ekspresi bangunan yang komunikatif dan atraktif. Small footprint building , yaitu pertimbangan untuk mendesain bangunan secara vertikal. Desain bangunan secara vertikal dilakukan untuk dapat menjaga dan mengurangi permukaan tanah yang tertutup bangunan perlindungan ekosistem. Yeang, Ken, 1999, The Green Skycraper, Prestel Verlag, Munich, hal 22 Menggunakan material yang tidak merusak lingkungan, baik pada saat pengadaan bahan, pembuatan, maupun setelah digunakan. commit to user BAB II1 41

BAB III TINJAUAN PUSAT ANIMASI DI D.I.YOGYAKARTA

A. GAMBARAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan Provinsi yang memiliki ciri khas khusus sehingga Propinsi ini mendapat semacam keistimewaan hak tersendiri dalam menata wilayahnya. Selain Daerah Istimewa Yogyakarta ada satu propinsi lagi yang punya hak istimewa seperti Yogyakarta, yaitu Nangroe Aceh Darussalam. Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas 5 Daerah Tingkat II dengan Kota Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan dan pusat pengembangan untuk wilayah sekitarnya. Beberapa predikat yang melekat pada Kota Yogyakarta adalah: Kota Pelajar, Kota Budaya, Kota Pariwisata, dll. Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang cukup penting dalam skala wilayah propinsi. Hal-hal yang membuat Kabupaten Sleman menjadi lebih penting adalah pertama: Sleman wilayah Jombor-Maguwoharjo merupakan wilayah urban Yogyakarta yang mempunyai tingkat pertumbuhan paling pesat. Faktor pemicunya antara lain adalah terdapatnya jalur-jalur penting menuju kota Magelang Semarang pada arah utara dan menuju kota Surakarta Surabaya pada arah timur. Kedua: munculnya fungsi kegiatan kunci yang mempunyai posisi strategis dalam menarik pertumbuhan lain seperti Monumen Yogya Kembali, Asrama Haji, Terminal. Lokasinya yang berada di kawasan “atas”, sedikit banyak ikut meningkatkan daya tarik kawasan. Semua itu dalam porsi tertentu telah ikut memberikan konstribusi dalam meningkatkan milie kawasan ini, sehingga menjadikan favorit bagi masyarakat dan investor. RDRTK Kabupaten Sleman 2005 Ketiga: Perguruan Tinggi banyak terdapat di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta bagian utara ini, antara lain UGM, UII, UPN, UNY, Amikom, Digital Studio, AKAKOM, UAJY, UKDW, dll. Banyaknya perguruan tinggi ini mendukung adanya perencanaan Pusat Animasi di daerah ini. Dan keempat: jaringan utilitas kota yang sangat memadai.

B. KONDISI FISIK

B.1 Kondisi Geografis