commit to user
Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ··
13 bentuk komik, rupanya para anggota Sebikom juga kerap membuat beberapa
ilustrasi tunggal yang memiliki tema tertentu.
sumber: http:www.trulyjogja.comindex.php?action =news.detailcat_id=9news_id=958
Tak hanya itu, di Yogyakarta juga terdapat banyak studio-studio komik yang bersifat kelompok atau independen. Biasanya mereka menghasilkan komik
yang diadaptasi dari cerita sejarah daerah. d. Pola Distribusi Komik
“ Masyarakat sering bertanya, dimana mereka bisa mencari komik
Indonesia, sebab di toko buku tidak ada. Bahkan para pedagang buku tidak tahu bahwa komik tersebut pernah terbit.”
Produser, pengarang dan penerbit, hanya berfikir bagaimana membuat dagangan yang laris. Ilustrasinya sederhana, jika menerbitkan komik dalam
negeri butuh banyak biaya, kontrol ketat, supervisi, dan ketidakterjaminan karya yang terbit secara teratur, maka lebih baik menerbitkan komik impor.
Sudah jelas banyak produknya, jelas pembacanya, dan jelas pula profit yang akan diraih.
Ada dua pola distribusi pemasaran barang, termasuk komik, yaitu: 1.
Pola formal, merupakan sistem distribusi barang dengan memanfaatkan jaringan distribusi yang sudah mapan, misalnya jaringan toko buku yang
sudah tersebar luas di Indonesia. Contoh jaringan ini adalah toko buku Gramedia, Gunung Agung, Toga Mas.
2. Pola informal, merupakan sistem distribusi barang secara langsung mendatangi calon konsumen. Artinya produsen langsung mendatangi
calon pembeli di tempat mereka berada, misalnya pada even-even pameran buku, pameran anak, acara-acara kreatifitas, distro dan lain-lain.
Beberapa yang sukses di jalur ini antara lain Daging Tumbuh, Chaur, yang kabarnya mampu menjual ribuan eksemplar bundel komik.
Salman Faridl, Membentuk Distribusi dan Pemasaran Komik Indonesia, Arsip Makalah Gelar
Komik Indonesia, 2006
e. Proses Produksi Komik
Ada beberapa langkah dalam pembuatan sebuah komik. Pertama yang harus dimiliki adalah naskah. Komik strip lebih mudah pengerjaannya
disbanding komik buku. Cara pembuatan komik secara professional telah
commit to user
Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ··
14 dilakukan bertahun-tahun, tidak di Indonesia tapi di Negara maju. Dibawah ini
dijelaskan langkah kerja perusahaan komik professional.
100 Orang Menggarap Satu Buah Komik, Majalah Hai Edisi XVIII, Gramedia Jakarta
1. Para kru pembuat komik mengadakan rapat terlebih dahulu.
Penulis dan
editor bertemu
untuk membicarakan cerita yang akan dibuat.
2. Setelah mendapat ide, lalu menulis plot, mengadakan
rapat lalu merumuskan inti cerita. Semua ini untuk bekal penetapan garis besar cerita yang akan
disodorkan pada illustrator. Kadang pekerjaan menulis dan membuat ilustrasi dirangkap oleh satu orang. Cara
ini dianggap lebih memudahkan kerja. Tapi banyak yang sebaliknya, penulis hanya membuat plot cerita,
kemudian penulis lain melengkapi, sehingga cerita bisa dibuat lebih rinci.
3. Membuat ilustrasi karakter tiap-tiap tokoh, mulai dari wajah, postur tubuh, pakaian, senjata dan atribut lain.
Ini dilakukan oleh illustrator dengan arahan editor dan penulis cerita, agar tokoh-tokohnya digambarkan sesuai
dengan karakter yang diinginkan. 4. Setelah naskah siap, illustrator menggambar sekaligus
membuat keputusan, berapa besar ukuran kotak dalam panel halaman. Ilustrator juga menentukan sudut pandang obyek yang
akan digambar angle. Misalnya, Superman digambar dari balik gedung atau close up wajahnya saja. Ia harus bisa menerjemahkan naskah ke dalam
bahasa gambar. Gambar-gambar menentukan jalan cerita, penampilan komik, sekaligus mempengaruhi daya jual komik. Hasil gambar akan
dievaluasi oleh redaktur naskah lain. Rancangan itu dinilai dari segi gambar dan penerjemahan alur cerita. Kalau dianggap baik, baru dilanjutkan
dengan langkah berikutnya. Sketsa pensil dikembalikan ke penulis yang kemudian memasukkan dialog-dialog dan keterangan.
5. Halaman yang sudah diberi kata-kata, diberikan kepada inker pemberi tinta. Pemberi tinta ini bisa saja orang yang sama dengan penggambar.
Gb II.3
Proses pengerjaan ilustrasi komik pencil draw
Sumber: http:lautansemesta.blogdetik.com
1010disain-karakter
Gb II.2
Contoh Ilustrasi karakter tokoh
Sumber: Dicky, 1994
commit to user
Ы-¿¬ ß²·³¿-· Ü»²¹¿² л²»µ¿²¿² ß®-·¬»µ¬«® Ø·¹¸ Ì»½¸ ÞßÞ ··
15 Halaman yang sudah ditinta, setelha mendapat persetujuan dari editor,
lantas di fotocopy dan disesuaikan besarnya dengan ukuran komik yang akan dibuat.
6. Langkah selanjutnya ialah pemberian warna. Komik yang tidak berwarna akan mengurangi karya seni dan jual. Pilihan warna menentukan hidup
tidaknya jalan cerita yang bisa digambarkan. Selain itu, teknik pemberian warna sangat menentukan keindahan komik. Pewarnaan modern dilakukan
dengan komputer. 7.
Setelah selesai, juru warna akan member kode warna pada gambarnya. Ini akan memudahkan proses separasi pemisahan warna dalam pembuatan
film untuk keperluan penggandaan cetak 8. Film yang sudah jadi dikirim ke percetakan untuk kemudian dicetak sesuai
kebutuhan.
A.2. Animasi
a. Definisi Animasi