3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. TAKOKAK Solanum torvum Swartz
Takokak berasal dari kepulauan Antilles, dan penyebaran tumbuhnya sampai ke negara-negara tropika termasuk Indonesia. Tanaman ini tumbuh di daerah Sumatera, Jawa, dan
sampai di dataran rendah hingga 1 – 1.600 meter di atas permukaan laut. Takokak merupakan
nama yang dikenal di daerah Jawa Barat, sedangkan nama umum tanaman ini adalah terong cepoka. Di daerah lain seperti Sumatera, tanaman ini dikenal dengan sebutan terong pipit atau
terong rimbang Sirait 2009. Klasifikasi tanaman takokak berdasarkan data yang diperoleh dari USDA adalah sebagai berikut:
Tanaman takokak merupakan salah satu tanaman obat tradisional untuk pengobatan penyakit lambung, pinggang kaku, batuk kronis, koreng, jantung, dan menurunkan tekanan darah
tinggi Sirait 2009.
B
agian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah akar, daun, dan buah. Tanaman ini termasuk tanaman perdu yang tumbuh tegak, tinggi tanaman sekitar 3 m. Batang
bulat, berkayu, bercabang, berduri jarang, dan percabangan simpodial berwarna putih kotor. Daun tunggal, berwarna hijau, tersebar, berbentuk bulat telur, tepi rata, ujung meruncing, dan
panjang sekitar 27- 30 cm dan lebar 20 – 24 cm, pertulangan menyirip dan ibu tulang berduri.
Buah berbentuk buni dan bulat, apabila masih muda berwarna hijau setelah tua berwarna jingga. Buah berbiji pipih, kecil, licin, berwarna kuning pucat, berakar tunggang, dan berwarna kuning
pucat. Buah pertama takokak dapat dipanen setelah tanaman berumur sekitar 3 – 4 bulan dari
waktu tanam, buah yang dipetik biasanya adalah buah yang hampir tua Sirait 2009. Hasil beberapa penelitian menyebutkan bahwa takokak memiliki aktivitas antimikroba
yang cukup baik. Sivapriya et al. 2011 menunjukkan bahwa jumlah kandungan metabolit, seperti polifenol dan flavonoid pada ekstrak kulit buah takokak, berkaitan erat dengan efektivitas
penghambatan bakteri. Gupta dan Tripathi 2011 telah melakukan penelitian dan menunjukkan bahwa daun takokak memiliki aktivitas toksik terhadap kapang patogen yaitu Fusarium
sacchari. Penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak metanolik takokak memiliki aktivitas antibakteri yang baik terhadap bakteri-bakteri patogen seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Pada Tabel 1 terlihat bahwa tanaman takokak terutama bagian kulit buah dan akar memiliki aktivitas antibakteri yang baik dengan nilai diameter penghambatan 20 mm. Dari hasil beberapa
penelitian tersebut juga dapat diketahui bahwa aktivitas antibakteri dari tanaman takokak lebih efektif terhadap bakteri gram positif dibandingkan bakteri gram negatif. Walaupun penelitian
mengenai aktivitas antibakteri pada tanaman takokak telah banyak dilakukan, namun hingga saat Kingdom
Plantae – Plants
Subkingdom Tracheobionta
– Vascular plants Superdivision
Spermatophyta – Seed plants
Division Magnoliophyta
– Flowering plants Class
Magnoliopsida – Dicotyledons
Subclass Asteridae
Order Solanales
Family Solanaceae
– Potato family Genus
Solanum L. – nightshade
Species Solanum torvum Sw.
– turkey berry Gambar 1. Tanaman takokak
4 ini penelitian yang dilakukan untuk mengetahui komponen yang berperan sebagai antibakteri
dari ekstrak buah takokak belum banyak dilakukan. Tabel 1. Aktivitas antibakteri tanaman takokak
Bagian tanaman takokak yang
digunakan Pelarut
ekstrak Metode
pengujian Nilai diameter penghambatan mm
Referensi Gram +
Gram -
B ac
il lu
s su
bt il
is B
ac il
lu s
ce re
u s
S taph
yl oc
o cc
u s
au re
u s
E sc
h er
ic h
ia col
i S
al m
on el
la ty
ph ii
P se
u d
om on
as ae
ru g
in o
sa
Daun Air
Difusi cakram 13
- -
10 -
- Gupta dan
Tripathi 2011 Daun
Metanol Difusi cakram
19 16
Bari et al. 2010
Batang Metanol
Difusi cakram 19
19 20
Bari et al. 2010
Buah Metanol 80
Difusi cakram 16
- 22
17 Chah et al.
2000 Kulit buah
Etanol 50 Difusi sumur
21 -
18 18
17 18
Sivapriya et al. 2011
Akar Metanol
Difusi cakram 21
22 22
21 Bari et al.
2010 Keterangan: 0 = tidak menunjukkan diameter penghambatan; - = tidak diujikan
B. SENYAWA METABOLIT SEKUNDER BUAH TAKOKAK