Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada Maret 2012 hingga November 2012. Penelitian diawali dengan pembuatan biskuit dilakukan di Laboratorium Preservasi dan Pengolahan Hasil Perikanan. Kultivasi Spirulina dilakukan di Laboratorium Bioteknologi 2 Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pengujian kandungan gizi dan kerusakan mikrobiologis biskuit dilakukan di Laboratorium Biokimia Hasil Perairan, Laboratorium Bioteknologi 2 Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Analisis Terpadu Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu biomassa Spirulina, bibit Spirulina, media Walne, media Zarrouk teknis modifikasi, air laut, vitamin B12, akuades, tepung terigu, tepung beras, tepung gula, ragi, garam, vanili, baking powder NaHCO 3 , minyak, air, tablet Kjeltab, H 2 SO 4, akuades, NaOH, asam borat, HCl, n-heksana, MgCl 2 , MgNO 3 2 , NaCl, LiCl, BaCl 2, Plate Count Agar PCA, serta garam fisiologis. Alat-alat yang digunakan adalah a w meter Novasina ms1, spectro uv-vis RS spectrofotometer uv-2500 , tabung kjeltec, kertas saring, kapas, buret, tabung soxhlet, labu takar, tabung reaksi, gelas arloji, alumunium foil, pipet tetes, pipet mikro, oven, tanur, cawan, desikator, plankton net, pompa udara, akuarium, lampu UV, autoklaf, oven, baskom, timbangan, plastik, dan score sheet, water quality meter WQM, dan filter.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini meliputi tiga tahap. Tahap pertama yaitu penentuan formula terbaik biskuit berbasis Spirulina komersial. Pembuatan biskuit Spirulina menggunakan tiga formulasi yaitu penambahan S. platensis sebanyak 4 gram P1, 6 gram P2, dan 9 gram P3. Penentuan formula biskuit dilakukan dengan cara pengujian hedonik BSN 2011 b dan pengujian aktivitas antioksidan Molyneux 2004. Tahap kedua yaitu kultivasi Spirulina. Spirulina hasil kultivasi dan Spirulina komersial dikarakterisasi kandungan proksimat kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak mengacu AOAC 2005 dan analisis antioksidan Molyneux 2004. Tahap ketiga yaitu pembuatan biskuit kontrol dan biskuit formula terbaik dengan berbasis Spirulina kultivasi. Analisis yang dilakukan meliputi analisis proksimat AOAC 2005, antioksidan Molyneux 2004, dan kerusakan mikrobiologis. Produk disimpan pada suhu ruang dengan kemasan plastik High Density Polyethylen HDPE selama satu bulan. Analisis kerusakan mikrobiologis dilakukan dengan metode Total Plate Count TPC yang mengacu BSN 2006 , dan uji aktivitas air a w dengan menggunakan alat a w meter Novasina ms1. Tahapan penelitian disajikan dalam diagram alir pada Gambar 2 dan Gambar 3. Gambar 2 Diagram alir penentuan biskuit formula terpilih. Pembuatan biskuit Pengujian antioksidan dan hedonik Biskuit formula terpilih Bahan biskuit : tepung terigu, tepung beras, gula, ragi, garam, baking powder, minyak, air Spirulina komersial 4 gram Spirulina komersial 6 gram Spirulina komersial 9 gram Gambar 3 Diagram alir pembuatan dan karakteristik biskuit. 3.3.1 Kultivasi Spirulina Kultivasi Spirulina dilakukan dalam toples, akuarium, dan bak besar dengan intensitas cahaya tidak lebih dari 3000 lux dan diaerasi setiap hari. Stok Spirulina sebanyak 10 vv dimasukkan kedalam air laut steril salinitas 15 ppt yang sudah ditambah media. Media yang digunakan merupakan media zarrouk teknis modifikasi yang terdiri dari MgSO 4 , K 2 SO 4 , CaCl 2 , Na 2 EDTA, FeCl 3 , urea, ZA, Na 2 HPO 4 , NaHCO 3 , dan vitamin B12. Alat dan bahan yang digunakan selama proses kultivasi harus dalam keadaan steril. Sterilisasi dilakukan dengan cara autoklaf atau di-UV. Air laut disterilisasi dengan penambahan klorin dan tiosulfat. Kultivasi dilakukan sampai nilai Optical Density OD atau kepadatan sel ≥ 0,5. Spirulina dipanen dengan disaring menggunakan plankton net. Biomasa yang didapatkan kemudian dibilas dengan air destilasi untuk menghilangkan komponen media kultur, lalu dikeringkan. Diagram alir kultivasi Spirulina disajikan pada Gambar 4. Pembuatan biskuit ditambah 9 gram Spirulina Pembuatan biskuit tanpa ditambah Spirulina Biskuit kontrol Biskuit Spirulina - Pengujian proksimat - Pengujian antioksidan - Perhitungan AKG Penyimpanan - Analisis TPC - Pengukuran a w Keterangan : bagian yang dimodifikasi Gambar 4 Diagram alir kultivasi Spirulina Suminto 2009. 3.3.2 Pembuatan biskuit Spirulina Pembuatan biskuit dilakukan dengan cara pencampuran bahan-bahan yaitu tepung terigu, tepung beras, ragi, baking powder, gula, vanili, garam, dan Spirulina, lalu dicampur hingga rata, kemudian ditambahkan minyak. Spirulina yang ditambahkan dalam bentuk bubuk. Tahap selanjutnya yaitu penambahan air hingga adonan kalis. Adonan kemudian dicetak dengan ketebalan kurang lebih 3 mm. Selanjutnya adonan tersebut dioven dengan suhu 180°C selama ± 15 menit. Air laut Penambahan media walne dan bibit Spirulina 10 Pemberian aerasi dan proses kultivasi Perbesaran skala kultivasi dalam akuarium Penambahan media Zarrouk dan bibit Spirulina 10 Penambahan media Zarrouk dan bibit Spirulina 15 Pemanenan Pemberian aerasi dan proses kultivasi Perbesaran skala kultivasi dalam bak besar Pemberian aerasi dan proses kultivasi Biomassa Spirulina Formula pembuatan biskuit dengan penambahan Spirulina disajikan pada Tabel 3. Diagram alir pembuatan biskuit disajikan dalam Gambar 5. Keterangan : bagian yang dimodifikasi Gambar 5 Diagram alir pembuatan biskuit Spirulina modifikasi metode Hiswaty 2002. Tabel 3 Formula biskuit Spirulina Bahan Komposisi Kontrol P1 P2 P3 Tepung terigu gram 50 50 50 50 Tepung beras gram 20 20 20 20 Baking powder gram 0,25 0,25 0,25 0,25 Gula halus gram 7 7 7 7 Ragi gram 1,25 1,25 1,25 1,25 Vanili gram 1 1 1 1 Garam gram 1,5 1,5 1,5 1,5 Air mL 35 35 35 35 Minyak mL 5 5 5 5 Spirulina gram 4 6 9 Pencampuran bahan Pencetakan dengan ketebalan ± 3 mm Pemanggangan 180°C, 15 menit Biskuit Spirulina Penambahan minyak Penambahan air sampai adonan kalis Pencampuran tepung terigu, tepung beras, ragi Pencampuran gula halus, garam, vanili, baking powder, Spirulina Penambahan Spirulina didasarkan pada perhitungan jumlah kalori dan serving size takaran saji ketika mengkonsumsi snack atau makanan ringan satu kali dalam sehari, serta jumlah Spirulina yang dianjurkan dikonsumsi dalam satu hari. Serving size merujuk pada takaran saji salah satu biskuit komersial merk X.

3.4 Prosedur analisis