Uji hedonik BSN 2011 Perhitungan Angka Kecukupan Gizi AKG Almatsier 2006 Rancangan Percobaan Mattjik dan Jaya 2006

3.5 Uji hedonik BSN 2011

b Uji hedonik yang dilakukan adalah uji kesukaan, panelis diminta untuk memberikan tanggapan tentang tingkat kesukaan atau ketidaksukaan dengan menggunakan score sheet. Pada tahap ini dilakukan uji subyektif untuk mengukur tingkat kesukaan panelis hedonik, yaitu berupa uji hedonik yang dilakukan terhadap 30 orang panelis semi terlatih dari mahasiswa Teknologi Hasil Perairan. Uji hedonik dilakukan berdasarkan parameter penampakan, tekstur, aroma, warna, dan rasa. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Stastical Package for Social Sciense SPSS dan menggunakan uji Dunn sebagai uji lanjut. Angka pada pengujian hedonik menunjukkan tingkat kesukaan panelis. Sembilan skala hedonik digunakan dalam penelitian ini yang menunjukkan tingkat kesukaan. Pelaksanaan uji dilakukan dengan cara menyajikan sampel biskuit yang telah diberi kode dan panelis diminta untuk memberikan penilaian pada score sheet yang telah disediakan.

3.6 Perhitungan Angka Kecukupan Gizi AKG Almatsier 2006

Nilai energi makanan dapat ditetapkan menggunakan faktor Atwater melalui perhitungan menurut menurut komposisi karbohidrat, lemak, protein, serta nilai energi faali makanan tersebut. Faktor Atwater merupakan angka konversi karbohidrat, lemak, dan protein tiap gramnya dalam menghasilkan energi Almatsier 2006. Faktor Atwater untuk karbohidrat yaitu 4 kkalg, lemak 9 kkalg, protein 4 kkalg, dan alkohol 7 kkalg. Nilai energi = faktor Atwater x gram gizi bahan pangan Nilai energi = 4 kkal x gram karbohidrat + 9 kkal x gram lemak + 4 kkal x gram protein

3.7 Rancangan Percobaan Mattjik dan Jaya 2006

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL dan rancangan acak lengkap dalam waktu RAL in time. Rancangan acak lengkap menggunakan faktor tunggal yaitu penambahan Spirulina dengan tiga kali ulangan. Rancangan acak lengkap digunakan pada analisis statistik komposisi kimia dan aktivitas antioksidan biskuit. Model matematika rancangan tersebut adalah sebagai berikut : Keterangan : Υ ij : respon percobaan karena pengaruh perlakuan penambahan Spirulina taraf ke-i, ulangan ke-j µ : nilai rata-rata A i : pengaruh perlakuan penambahan Spirulina taraf ke-i ij : pengaruh kesalahan percobaan karena pengaruh perlakuan penambahan Spirulina taraf ke-i dan ulangan ke-j i : ulangan j : perlakuan Hipotesis yang diuji pada pembuatan biskuit dengan penambahan konsentrasi Spirulina adalah sebagai berikut : H : Perlakuan konsentrasi penambahan Spirulina memberikan pengaruh yang sama terhadap karakteristik biskuit. H 1 : Minimal ada satu perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap karakteritik biskuit. Rancangan acak lengkap dalam waktu RAL in time dengan satu faktor, yaitu penambahan Spirulina. Rancangan ini digunakan pada analisis statistik total mikroba dan aktivitas air biskuit selama penyimpanan. Waktu dianggap sebagai pengamatan berulang sehingga akan terlihat perkembangan respon selama penelitian berjalan. Perlakuan yang dilakukan terdiri dari limbah cair tanpa lumpur aktif dan limbah cair dengan penambahan lumpur aktif. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut : Yijk = μ + αi + ij + ωk + jk + αωik + ijk Υ ij = µ + A i + ij Keterangan : Yijk : nilai respon faktor A taraf ke-i, ulangan ke-j, waktu pengamatan ke-k Μ : rataan umum αi : pengaruh faktor ke A taraf ke-i ij : komponen acak perlakuan ωk : pengaruh waktu pengamatan ke-k jk : komponen acak waktu pengamatan αωik : pengaruh interaksi waktu dengan faktor A ijk : komponen acak dari interaksi waktu dengan perlakuan Apabila hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh berbeda, maka dilakukan uji lanjut Duncan yang bertujuan untuk mengetahui perlakuan mana saja yang memberikan pengaruh terhadap parameter yang dinilai pada selang kepercayaan 95. Data diolah dengan software SAS 9.1.3.

3.8 Analisis Data Daniel 1990