Kadar air Nilai Water Holding Capacity WHC

43 Gambar 12. Grafik nilai a w udang masak dengan pelapis isinglass selama penyimpanan. Analisis ragam menunjukkan bahwa nilai a w pemberian pelapis edible dari isinglass terhadap udang masak selama penyimpanan Lampiran 12a memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata P ≤ 0,05. Uji lanjut Tukey Lampiran 12b menunjukkan bahwa antara produk udang masak dengan pe lapis isinglass dan udang masak tanpa pe lapis isinglass selama penyimpanan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata terutama dengan kontrol, sedangkan lama pelapisan 15 menit dengan 30 menit tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata selama berlangsungnya penyimpanan. Namun demikian adanya nilai a w pada udang masak kontrol untuk lama penyimpanan hari ke-4 yang cenderung semakin menurun, hal ini diduga karena terjadinya dehidrasi. Nilai a w sebesar 0,93 merupakan nilai a w yang cocok untuk pertumbuhan mikroba pembusuk

5.3.6. Kadar air

Berdasarkan analisis proksimat, kadar air udang masak dengan pelapis isinglass selama penyimpanan berkisar antara 77,34 - 81,29 . Hasil selengkapnya kadar air udang masak dengan pelapis isinglass selama penyimpanan secara grafik dapat dilihat pada Gambar 13. 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1 2 3 4 5 6 Waktu hari Nilai aw kontrol asam asetat 15 menit 30 menit 44 Gambar 13. Grafik kadar air udang masak dengan pe lapis isinglass selama penyimpanan. Analisis ragam menunjukkan bahwa kadar air udang masak dengan pelapis edible dari isinglass selama penyimpanan Lampiran 13a memperlihatkan tidak adanya pengaruh yang nyata P ≤ 0,05. Namun secara grafik terlihat adanya fluktuasi yang demikian tinggi, terutama pada perlakuan udang masak kontrol yang cenderung lebih fluktuasi dibandingkan dengan udang masak yang diberi pelapis isinglass. Hal ini diduga karena kondisi udara luar atau kelembaban ruang penyimpanan yang sangat tinggi. Selain itu karakteristik film protein kolagen yang bersifat hidrofilik menyebabkan permeabilitas terhadap uap air yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi kadar air produk. Menurut Stuchell dan Krochta 1995 pada penelitiannya untuk melihat pengaruh kehilangan uap air pada produk frozen king salmon menunjukkan bahwa ukuran ketebalan lapisan sangat besar pengaruhnya dalam mencegah atau menghambat hilangnya uap air. Dijelaskan juga bahwa pada penggunaan isolat protein gandum untuk pelapis fillet ikan salmon ketebalan pelapis edible sangat dipengaruhi oleh total luas permukaan produk, densitas bahan pelapis, dan tingkat keseragaman pelapisan. Diinformasikan juga dari penelitiannya bahwa rata-rata dari berbagai perlakuan yang diberikan kehilangan uap air adalah sekitar 10 dari kadar air yang ada. 74 75 76 77 78 79 80 81 82 1 2 3 4 5 6 Waktu hari Kadar air kontrol asam asetat 15 menit 30 menit 45

5.3.7. Nilai Water Holding Capacity WHC

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai WHC udang masak dengan pelapis isinglass selama penyimpanan berkisar antara 34,2- 59,6. Hasil selengkapnya nilai WHC udang masak dengan pelapis isinglass selama penyimpanan secara grafik dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Grafik Nilai WHC udang masak dengan pelapis isinglass selama penyimpanan. Analisis ragam menunjukkan bahwa nilai WHC pemberian pelapis edible dari isinglass terhadap udang masak selama penyimpanan Lampiran 14a memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata P ≤ 0,05. Uji lanjut Tukey Lampiran 14b menunjukkan bahwa antara produk udang masak dengan pe lapis isinglass dan udang masak tanpa pe lapis isinglass selama penyimpanan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Namun demikian lama pelapisan 15 menit dengan 30 menit menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata selama 7 hari penyimpanan. Perbedaan ini menunjukkan bahwa mikroba yang ada telah mengakibatkan putusnya ikatan-ikatan kimia pada produk, sehingga kapasitas pengikatan air menjadi berkurang. Namun data hasil penelitian berfluktuasi, pada pencelupan isinglass 30 menit nilai WHC menur un dari 60 menjadi 35, untuk pencelupan isinglass 15 menit cenderung berfluktuasi dari 45-30 kemudian naik kembali. Sedangkan udang masak kontrol cenderung meningkat. Peningkatan nilai WHC pada kontrol ini diduga oleh adanya faktor lain yang belum diketahui sehingga perlu kajian khusus. 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 1 2 3 4 5 6 Waktu hari WHC kontrol asam asetat 15 menit 30 menit 46 Berdasarkan nilai WHC udang masak cenderung berfluktuatif. Ini menunjukkan bahwa pelapis isinglass tidak mampu mencegah percepatan perubahan kimia akibat lepasnya ikatan hidrogen pada produk. Rahaman et al. 2001 menyatakan bahwa aktivitas myofibrillar Ca 2+ ATPase dalam 0,5 M KCl menunjukkan aktivitas yang maksimum 0,52 Fmol pimin.mg pada tempat penyimpan dingin setelah pemanenan. Tingkat kelarutan sampel setelah penangkapan adalah 80 sampai sekitar 50 selama 10 hari penyimpanan. Pada hal lain, tingkat kelarutan dari sampel yang disimpan terus menerus pada suhu ruang sebelum pemberian es adalah sekitar 70 sampai sekitar 40 selama penyimpanan 10 hari.

5.3.8. Warna