Pengertian dan Kegunaan Isinglass

8 menunjukkan tidak adanya perbedaan antara glycosylation pada berbagai sumber tersebut. Berdasarkan komposisi kimianya, gelembung renang pada berbagai jenis ikan air tawar tropis dalam keadaan segar, memiliki kadar air 69,80-75,60; protein 23,80-26,80; dan kadar abu 0,12-0,20. Dalam keadaan kering, kadar air gelembung renang ikan berkisar antara 11,50-14,50; protein 83,50-87,20; dan kadar abu 0,40-0,70 Badonia dan Qureshi, 2000. Komposisi kimia gelembung renang segar dan kering pada berbagai jenis ikan air tawar selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi kimia gelembung renang segar dan kering pada berbagai jenis ikan air tawar Kadar air Protein Kadar Abu Jenis Ikan segar kering segar kering segar kering Catla catla 74,50 13,20 25,20 84,50 0,15 0,50 Labeo rohita 75,40 14,50 24,60 85,20 0,12 0,40 Cirrhinus mrigala 75,60 13,50 23,80 86,50 0,15 0,50 Hypophthalmichtys molitrix 70,20 12,10 25,12 86,00 0,20 0,60 Ctenopharyngodon idella 72,40 12,40 25,50 87,20 0,15 0,50 Mystus seenghala 69,80 11,50 26,80 83,50 0,25 0,70 Sumber : Badonia dan Qureshi 2000.

2.2. Isinglass

2.2.1. Pengertian dan Kegunaan

Isinglass adalah protein fining agent yang dihasilkan dari gelembung renang ikan. Isinglass didapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk prehydrolyzed atau yang diproses dengan dehidrasi selama 20 – 30 menit dan bentuk fibrous berserat dari flocked isinglass. Hidrasi biasanya digunakan air dingin 15 o C60 o F. Jika menggunakan air panas, isinglass mengalami hidrolisis parsial, sehingga butiran molekul menjadi sangat kecil. Hasil ini memberikan nilai yang berbeda dalam karakteristiknya sebagai fining agent dan produk memiliki sifat dan aktivitas layaknya gelatin Zoecklein, 2002. 9 Berikut pengertian dan karakteristik serta kegunaan dari isinglass: § Isinglass merupakan protein kolagen. Akan menjadi gelatin ketika dipanaskan. Isinglass dari gelembung renang ini telah digunakan sebagai penjernih atau pembuat citra bening dari wines anggur fermentasi dan bir Clucas dan Ward, 1996. § Isinglass adalah bahan seperti gelatin yang diperoleh dari gelembung renang, terutama ikan sturgeon http: www.foodreference.comhtmlfisinglass.html. § Isinglass adalah bahan agak tembus pandang seperti gelatin yang diperoleh dengan cara membersihkan da n mengeringkan gelembung renang dari kotoran dan pembuluh darah yang melekat terutama pada ikan sturgeon, hake, dan ikan lainnya http:www.slider.comenc 27000 isinglass.htm. § Isinglass adalah suatu unsur semi transparan keputih-putihan terdiri dari suatu format gelatin, diproduksi dari organ bunyi gelembung renang ikan Acipenser huso, dan jenis Acipenser lain yang ditemukan di Caspian dan Laut Hitam http:palimpsest. stanford.edudondtdt1901.html. § I-Zuhn-Glas; I-Zing-Glas murni dan transparan, merupakan bentuk menyerupai gelatin yang berasal dari gelembung renang ikan tertentu sturgeon. Populer sejak 100 tahun yang lalu, terutama sekali untuk pembuatan selai dan untuk menjernihkan a nggur http:allrecipes.iwon.comencycterms I7008.asp. § Isinglass i´zenglas adalah unsur agak tembus pandang semi transparan seperti gelatin yang diperoleh dari pembersihan gelembung renang ikan sturgeon, cod, hake, dan ikan lainnya. Isinglass dihasilkan dari Rusia, Amerika Serikat, Canada, Brazil, India Barat, dan Filipina. Digunakan sebagai klarifikasi bir dan anggur, sebagai pengerasan untuk selai, sebagai komponen plester halaman, semen dan lem. http:www.highbeam.comlibrary. § Formula khusus bahan kertas bagi kolektor lukisan Petukhova dan Bonadies , 1993 Isinglass merupakan protein fining agent yang memiliki pengaruh sangat berarti pada kestabilan wine Zoecklein, 2002 dan Ward, 2005. Isinglass telah lama tidak dipergunakan lagi dan telah tergantikan produk-produk gelatin modern yang diperoleh dari hewan lainnya, namun Badonia dan Qureshi 2000 berpendapat produk isinglass ini, terutama yang dihasilkan dari gelembung renang ikan air tawar 10 memiliki kualitas yang yang baik jika dibandingkan dengan fining agent lain. Tingkat efektivitas isinglass sebagai fining agent dibandingkan dengan sumber bahan baku yang lain dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Fining times pada berbagai fining agent antara lain kolagen bovine dengan pelarut asam, gelatin, kolagen bovine dengan pelarut enzim pepsin, isinglass dan kolagen bovine dengan enzim succinylated pepsin Ward, 2005 . 2.2.3. Proses pembuatan isinglass Pada prinsipnya proses pembuatan isinglass umumnya sama, yaitu preparasi gelembung renang dari bagian lainnya , pengeringan dan pelarutan. Pada tahap persiapan dilakukan pencucian terhadap gelembung renang. Gelembung renang tersebut dibersihkan dari darah, daging, dan kotoran jeroan lainnya yang melekat. Dicuci dengan air bersih, lalu ditiriskan sampai kering atau langsung dikeringkan dengan sinar matahari Clucas dan Ward, 1996. Pada tahap konversi kolagen menjadi isinglass dilakukan perendaman dalam air selama 4 – 6 jam sampai gelembung renang yang kering tersebut menjadi lunak Clucas dan Ward, 1996. Badonia dan Qureshi 2000 menjelaskan bahwa tahap perendaman dapat dilakukan dengan menggunakan larutan asam asetat, sitrat, fumarat, askorbat, malat, suksinat, ta rtarat dan asam lainnya yang aman dan tidak terlalu bau. Sedangkan asam anorganik yang biasa digunakan adalah asam hidroklorat, fosfat dan sulfat. Jenis pelarut alkali yang umum digunakan adalah Bovine dengan pelarut asam Bovine dengan pelarut enzim pepsin Absorbansi 600 nm Waktu menit 11 sodium karbonat, sodium hidroksida, potassium karbonat dan potassium hidroksida. Proses pembuatan isinglass dari gelembung renang ikan secara skematis berdasarkan Badonia dan Qureshi 2000 dapat dilihat pada Gambar 3. Gelembung renang ikan Pembersihan darah, daging, kotoran, bagian jeroan lain Pencucian Penirisan Pengeringan dengan matahari Pemotongan untuk memperkecil ukuran Perendaman penambahan asam asetat 2 Isinglass bentuk semi solid gel Penirisan atau Pengeringan dengan matahari Sortasi Isinglass kering Gambar 3. Skema proses pembuatan isinglass semi solid gel dan kering. Secara lengkap proses pembuatan isinglass berdasarkan Badonia dan Qureshi 2000 sebagai berikut: § Tahapan preparasi. Tahapan ini diawali dengan proses pembersihan gelembung renang dari kotoran yang menempel, ba ik itu darah, isi perut yang masih menempel maupun kotoran dari luar dan kemudian dicuci dengan air bersih. Gelembung renang ikan pada umumnya memiliki lapisan bening yang tipis pada bagian luarnya yang disebut dengan ”tunica externa” dan lapisan bagian dalamnya yang merupakan bahan baku untuk pembuatan isinglass. § Tahapan pengeringan. Pada tahapan ini, gelembung renang yang telah dibersihkan kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari sekitar 48 jam atau sampai kekeringan. 12 § Tahapan perendaman. Gelembung renang yang telah kering tersebut selanjutnya dipotong kecil-kecil, untuk kemudian direndam dalam larutan asam asetat 2 dengan pH sekitar 2,5 selama 4 jam. Bentuk semisolid gel menandakan isinglass telah terbentuk. Jika menginginkan produk isinglass kering, biasanya dilakukan tahapan selanjutnya, yaitu penirisan atau penjemuran kembali. Teknik penirisan biasanya lebih baik dibandingkan dengan pengeringan dibawah sinar matahari langsung, karena produk isinglass yang dihasilkan umumnya berwarna putih dan menarik serta memiliki nilai komersial yang tinggi. Tahapan terakhir adalah sortasi dan pengemasan. Sortasi dilakukan dengan cara memisahkan produk isinglass kering berdasarkan tingkat penampakannya, yaitu transparan tembus pandangbening, transcluent tembus pandang namun agak buram atau opaque buram. 2.3. Pelapis Edible Istilah film dan coating sering dipertukarkan interchangeably. Secara normal, film berdiri sendiri self-supporting , ditempatkan pada atau antara komponen makanan. Coating adalah lapisan tipis bahan yang dibentuk secara langsung dengan mencelupkan dipping , penyemprotan spraying, atau panning ke permukaan dari produk makanan dengan maksud untuk melindungi serta meningkatkan nilai tambah dari produk Krochta, 2002. Tujuan digunakannya edible film dan coating adalah untuk mencegah migrasinya uap air, gas, aroma, dan lipids; membawa ingredien makanan seperti antioksidan, antimikrobial, dan flavor; danatau untuk meningkatkan integritas mekanik atau karakteristik penanganan dari makanan. Kemampuan pembentukan film dari beberapa substansi yang mengandung protein telah ada sejak dahulu. Mesir kuno, Cina, Yunani dan Romawi menggunakan kasein pada lem karena sifat resistensinya dengan air. Kasein juga berfungsi pada cat, cat penutup kulit dan pelapis kertas. Protein jagung zein juga telah digunakan sebagai pembentuk lapisan pada industri tinta cetak, kaleng, kertas anti air, pelapis ubin dan foto. Gelatin adalah satu dari bahan pertama yang digunakan pada pembentukan dinding kapsul polimerik dalam mikroenkapsulasi Gennadios, 2004. 13 Perkembangan film dan pelapis edible berbahan dasar protein kolagen-gelatin secara lengkap dikemukan oleh Arvanitoyanis 2002 dan Gennadios 2004, dimana secara umum karakteristik fisik film atau pelapis edible dari kolagen-gelatin tersebut adalah : 1. Karakteristik panas thermal properties Karakteristik panas pada kolagen dan gelatin dipengaruhi antara lain oleh kandungan air, sumber, metode preparasi “hot casting” vs “cold casting”, heating rates dan thermal history. Beberapa penelitian tentang sifat ini dilakukan dengan menentukan ekstrapolasi data percobaan diffrential scanning calorimetry DSC 10 o Cmin dengan quenching sampel sampai homogenous glass. Adanya sukrosa, glukosa, gliserol, starch, kitosan, polyol, urea mempengaruhi karakteristik panas zat ini. 2. Karakteristik mekanis mechanical properties Film tipis kolagen-gelatin kaya akan materi koloid. Gelatin komersial memiliki karakterisasi, terutama strength dan viskositas. Sedangkan tensile strength dan elongation sangat penting untuk karakteristik fisik edibel film. Parameter utama yang mempengaruhi sifat kolagen-gelatin adalah sumber jenis materi, metode ekstraksi, berat molekul, metode preparasi film hot-cold casting dan derajat hidratasi atau adanya plasticizer. Kelemahan utama kolagen-gelatin sebagai bahan kemasan makanan adalah pada kurang baiknya atau lemahnya karakteristik mekanis mechanical properties. 3. Rheologi Kolagen-gelatin digunakan secara luas pada photography, pharmaceutical dan aplikasi pangan. Kolagen-gelatin mempunyai sifat polielektrolit amfoterik pH-dependent net charge dan isoelectric point, dan digunakan secara luas dengan surfaktan yang bersifat kationik atau anionik. Proses pembuatan film atau pelapis edible secara umum tidak mengalami perkembangan yang berarti sejak buku Edible coatings and films to improve food quality yang diedit oleh Krochta, Baldwin dan Nisperos -Carriedo tahun 1994 diterbitkan. Beberapa teknik aplikasi edibel coating meliputi : 14 1. Pencelupan dipping Biasanya teknik ini digunakan pada produk yang memiliki permukaan kurang rata. Setelah pencelupan, kelebihan bahan coating biasanya dibiarkan terbuang. Produk kemudian dibiarkan dingin hingga edible coating menempel. Teknik ini telah diaplikasikan pada daging, ikan, produk ternak, buah dan sayuran. 2. Penyemprotan spraying Teknik ini menghasilkan produk dengan lapisan yang lebih tipis atau lebih seragam daripada teknik pencelupan. Teknik ini digunakan untuk produk yang me mpunyai dua sisi permukaan, contohnya pizza. 3. Pembungkusan casting Teknik ini digunakan untuk pembuata n film, yang berdiri sendiri dan terpisah dari produk. Teknik ini diadopsi dari teknik yang dikembangkan untuk yang bukan pelapisan coating. 4. Pengolesan brushing Teknik ini dilakukan dengan cara mengoles edible coating pada produk. 2.4. Udang 2.4.1. Karakteristik udang