4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Perairan pantai Subang yang terletak di pantai utara pulau Jawa berhadapan langsung dengan Laut Jawa yang berada di sebelah utaranya.
Beberapa sungai utama bermuara di pantai Subang, seperti Sungai Cilamaya, Blanakan, Ciasem, Cipunagara dan Sungai Cileuleuy yang membentuk 5 anak
sungai. Umumnya sungai-sungai tersebut dimanfaatkan oleh nelayan sebagai sarana keluarmasuk perahu saat melakukan penangkapan ikan di perairan pantai
utara Subang. Di antara sungai-sungai tersebut, Sungai Blanakan merupakan jalur yang
paling ramai sebagai sarana keluarmasuk kapal penangkapan ikan dari luar Subang, karena di tepi sungai ini terdapat Tempat Pendaratan Ikan TPI
Blanakan. Para nelayan dari lokasi perairan sekitar umumnya langsung mendaratkan ikan hasil tangkapannya di TPI tersebut Ariawan Irawanti 2005.
Selain itu, di daerah pesisir dekat laut lepas terdapat unit penambangan minyak pertamina yang berjarak sekitar ± 1Km dari Muara Blanakan. Di bagian daratan
Blanakan sangat dekat dengan jalur pantura yang termasuk daerah perlintasan kendaran yang tersibuk di Pulau Jawa. Selain itu, terdapat hamparan persawahan
yang mengelilingi Kecamatan Blanakan, dimana buangan irigasi persawahan tersebut diantaranya masuk ke Sungai Blanakan. Salah satu mata pencaharian
masyarakat Kecamatan Blanakan adalah bertambak ikan di daerah mangrove
dengan konsep sylvofishery. Beberapa aktivitas di sekitar Kecamatan Blanakan yang berpontensi
meningkatkan kandungan logam berat dalam perairan adalah pengecatan untuk anti fouling pada kapal dan pencucian kapal di sungai dapat meningkatkan
konsentrasi logam Cu. Kegiatan transportasi yang menghasilkan asap dari bahan bakar baik itu dari kapal tempel maupun kendaraan motor menjadi penyumbang
Pb ke perairan Blanakan begitu juga halnya dengan penambangan minyak mentah yang ada didaerah laut Blanakan yang berpotensi penyumbang Pb ke pesisir
Blanakan. Menurut penelitian Pacyna 1986 dalam Darmono 2001 minyak
mentah mengandung logam Pb sebesar 1-310 µgL dan Cd sebesar 30-2100 µgL.
Sedangkan kegiatan merupakan penyumba
4.2 Parameter Lingk
Parameter fisi suhu, pH, oksigen te
pada Tabel 3. Tabel 3. Parameter fisi
Paramet Suhu
pH DO
Salinita KepMen LH Nomo
4.2.1 Suhu
Suhu merupa organisme dalam suat
perairan dipengaruhi dalam hari, sirkulasi
Perubahan suhu air be Peningkatan suhu aka
Effendi 2003. Hasil 3.
Hulu Blanakan
Tamb A
29 31
Gambar n perbaikan pengecatan kapal dan pengguna
bang logam Cd ke perairan tersebut Mukhtasor
ngkungan
isika dan kimia yang diamati pada penelitian terlarut DO dan salinitas. Hasil pengamatan
fisika dan kimia perairan Blanakan eter
Satuan Data Sampel
Baku uhu
C 29-34
28 -
5-8 mgL
4,1-8,9 nitas
psu 1-30
0,5 or 51 Tahun 2004
upakan salah satu faktor penting bagi kelan suatu ekosistem darat maupun perairan Khazali
uhi oleh musim, lintang, ketinggian dari permuk si udara, penutupan awan, aliran dan kedala
berpengaruh terhadap sifat fisika, kimia, dan bi akan meningkatkan reaksi kimia, evaporasi
sil pengukuran suhu di lokasi penelitian disajika
ambak A
Tambak B
Tambak C
Tambak D
Muara Ciasem
Mu Blan
31 30
34 34
30
bar 3. Grafik nilai suhu
o
C di perairan lokasi pe
ggunaan pestisida sor 2007.
ian ini antara lain an tersebut tersaji
aku Mutu 28-32
7-8,5 5
0,5-30
langsungan hidup ali 1998. Suhu di
ukaan laut, waktu alaman badan air.
biologi perairan. asi dan votilisasi
ikan pada Gambar
Muara Blankan
Muara Gangga
30 31
si penelitian