Tembaga Cu Pencemaran Logam Berat

berkurang dengan meningkatnya kesadahan dan kadar oksigen terlarut Efendi 2003.

2.1.3 Tembaga Cu

Tembaga sering disingkat dengan Cu Copper. Tembaga merupakan logam berat yang esensial bagi tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan termasuk algae, tembaga berperan sebagai penyusun plastocyanin yang berfungsi dalam transfor elektron dalam proses fotosintesis Boney 1989 dalam Efendi 2003. Sumber alami tembaga adalah chalcopyrite CuFeS2, copper sulfida CuS2, malchite [Cu 2 CO 3 OH 2 ], dan azurite [Cu 3 CO 3 OH 2 ] Novotny dan Olem 1994 dalam Effendi 2003. Tembaga masuk ke dalam perairan melalui buangan limbah industri dan dari atmosfer yang tercemar oleh asap pabrik tembaga, pelapisan logam, tekstil, dan pengecatan anti fouling pada kapal Mukhtasor 2006. Kandungan Cu di samudra sekitar 1000 µgL, tetapi di perairan yang tercemar bisa mencapai 11000 µgL Mukhtasor 2006. Menurut Waldichuk 1974 dalam Darmono 2001 konsentrasi logam Cu yang berada di dalam air laut alamiahnya sebesar 2000 µgL dan di dalam air sungai alamiahnya sebesar 7000 µgL. Kisaran normal kadar logam berat Cu dalam tanah menurut Lacatusu 1998 dalam Rahmawati 2006 adalah sebesar 1000-20000 µgKg. Di perairan alami tembaga Cu terdapat dalam bentuk partikulat, koloid dan terlarut. Fase terlarut merupakan Cu 2+ bebas dan ikatan kompleks, baik dengan ligan inorganik CuOH + , Cu 2 OH 2 2+ maupun organik. Selain dengan ligan OH - , Cu membentuk ikatan kompleks dengan ligan inorganik lainnya yaitu dengan: karbonat CO 3 2- , nitrat NO 3 - , fosfat HPO 4 2- , sulfat SO 4 2- , sulfida SH - , kloridaCl - dan ammonia NH 3 yang bersifat basa dengan stabilitas berbeda-beda. Ikatan Cu–kompleks dengan ammonia dan sulfida tergolong stabil Sanusi 2006. Bewer dan Yeats 1978 dalam Sanusi 2006 melaporkan bahwa sebesar 24 Cu yang terbawa oleh aliran sungai akan teradsorpsi oleh padatan tersuspensi dan mengendap di perairan estuari. Efektifitas adsorpsi oleh sedimen bergantung pada ukuran partikel, pH, salinitas dan kehadiran ligan organik maupun unsur Fe dan Mn–oksida. Proses adsorpsi akan diikuti oleh proses desorpsi, dimana Cu akan kembali larut dalam badan air. 2.2 Parameter Lingkungan 2.2.1 Suhu