Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

69 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. BEI didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Desember 1912. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange JSX adalah sebuah bursa saham di Jakarta. Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu bursa tempat dimana orang memperjual belikan efek di Indonesia. Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Indonesia merupakan hasil 70 penggabungan dari Bursa Efek Jakarta BEJ dengan Bursa Efek Surabaya BES. Bursa Efek Jakarta BEJ pertama kali berdiri pada zaman pemerintah Hindia Belanda, yang kemudian dibentuk ulang melalui Undang-Undang Darurat No. 13 tahun 1951, dan selanjutnya dipertegas oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 tahun 1952. Selama dua dawarsa kemudian BEJ mengalami pasang surut yang ditandai pula oleh pemberhentian kegiatan sepanjang dekade 60-an dan awal 70-an. Pada tahun 1977, pemerintah Indonesia menghidupkan kembali BEJ dengan mencatatkan 13 perusahaan PMA. Namun demikian, baru sekitar dekade 80-an dan awal 90-an, BEJ benar-benar berkembang menjadi bursa efek seperti kita kenal sekarang sebagai Bursa Efek Indonesia. Bursa efek Indonesia BEI atau Indonesia Stock Exchange ISX merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta BEJ dengan Bursa Efek Surabaya BES, dimana Bursa Efek Surabaya BES melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta BEJ. Bursa Efek Indonesia dipimpin oleh Direktur Utama. Langkah merger BEJ dengan BES adalah upaya untuk meningkatkan efektifitas operasional dan transaksi pasar modal guna bersaing dengan bursa luar negeri. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI menggunakan system perdagangan bernama bernama Automated Trading System JATS sejak 22 Mei 1995, menggantikan system manual yang digunakan sebelumnya System JATS ini sendiri 71 direncanakan akan digantikan system baru yang akan disediakan OMX. BEI adalah bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Peranan BEI adalah berupaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada masyarakat, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai beberapa jenis indeks harga saham yaitu: a. IHSG Indeks Harga Saham Gabungan atau Jakarta Composite Index merupakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi indeks. b. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi. c. Jakarta Islamic Index, menggunakan 30 saham terpilih yang termasuk dalam daftar efek syariah yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. d. Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian koran Kompas. e. Indeks main board dan development board yaitu indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI papan utama dan papan pengembangan. 72 f. Indeks sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam sektoral yang sama, sektoral tersebut yaitu agrikultur, manufaktur, pertambangan, keuangan, basic industry, miscellaneous industry, consumer goods, property real estate, trade service. 2. Deskripsi Objek Penelitian Berdasarkan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dengan periode tahun 2010-2014 tersebut, penelitian ini menggunakan beberapa sampel perusahaan manufaktur dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan pada penelitian berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang berasal dari laporan keuangan dan laporan tahunan pada tahun 2010-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dengan mengunduh data tersebut pada website resmi Bursa Efek Indonesia BEI pada alamat web www.idx.co.id . Berikut ini adalah rincian perolehan sampel perusahaan manufaktur dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis sebagai berikut: 73 Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan Jumlah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 145 Perusahaan manufaktur yang merugi 15 Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang asing 27 Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan laporan keuangan tahun 2010-2014 14 Tidak lengkap 66 Jumlah perusahaan sampel 23 Jumlah sampel total dalam penelitian 115 Sumber: data sekunder yang diolah Berdasarkan tabel perolehan sampel penelitian diatas, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 115 untuk periode tahun 2010 sampai dengan periode tahun 2014. Sampel tersebut dipilih karena memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah tabel sampel perusahaan manufaktur: Tabel 4.2 Sampel Manufaktur Perusahaan No Nama Perusahaan Kode Perusahaan 1 PT. Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 2 PT. Betonjaya Manunggal Tbk BTON 3 PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 4 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA 5 PT. Ekadharma International Tbk EKAD 6 PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL Bersambung ke halaman selanjutnya 74 No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan 7 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 8 PT. Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 9 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 10 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 11 PT. Kimia Farma Persero Tbk KAEF 12 PT. KMI Wire and Cable Tbk KBLI 13 PT. Kabelindo Murni Tbk KBLM 14 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 15 PT. Lion Metal Works Tbk LION 16 PT. Mayora Indah Tbk MYOR 17 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 18 PT. Supreme Cable Manufacturing Commerce Tbk SCCO 19 PT. Sekar Laut Tbk SKLT 20 PT. Semen Indonesia Persero Tbk SMGR 21 PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 22 PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 23 PT. Surya Toto Indonesia Tbk TOTO Sumber: Data sekunder yang diolah

B. Analisis Dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan terhadap Effective Tax Rate pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

69 455 98

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 19

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, INTENSITAS PERSEDIAAN, DAN REFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE DI PERUSAHAAN INDUSTRI DAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006 – 2011.

0 0 19

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, INTENSITAS PERSEDIAAN, DAN REFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE DI PERUSAHAAN INDUSTRI DAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006 – 2011.

0 1 26

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - PENGARUH UKURAN PERUSAHAN, LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, INTENSITAS PERSEDIAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

0 1 16

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, INTENSITAS ASET TETAP, INTENSITAS PERSEDIAAN TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015)

0 0 14

HALAMAN JUDUL - PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS ASET TETAP, UKURAN PERUSAHAAN, KONEKSI POLITIK DAN PROFITABILITAS TERHADAP TAX AVOIDANCE PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 17