23
perusahaan mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dikaitkan dengan investor yang cenderung memilih berada pada
jalur aman dalam setiap investasinya
Kevin dan Thomas 1985 dalam Aunalal 2011.
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan indikator untuk mengukur tahap kedewasaan suatu perusahaan. Perusahaan besar adalah perusahaan yang
memiliki total aset dalam jumlah besar, untuk perusahaan yang memiliki total aset yang lebih kecil dari perusahaan besar maka dapat dikategorikan
dalam perusahaan menengah, dan yang memiliki total aset jauh dibawah perusahaan besar dapat dikategorikan sebagai perusahaan kecil Darmadi
dan Zulaikha, 2013. Zimmerman 1983 menjelaskan bahwa ukuran perusahaan sebagai
proksi dari political cost dianggap sangat sensitif terhadap perilaku
pelaporan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman 1983
menjelaskan bahwa perusahaan yang lebih besar akan membayar pajak
yang lebih tinggi, sehingga dengan besaran laba yang semakin besar maka akan menunjukkan tarif efektif pajak yang semakin besar juga. Perusahaan
dengan jumlah aset yang tinggi maka akan meningkatkan jumlah produktivitas juga. Ketika produktivitas meningkat maka jumlah laba yang
dihasilkan perusahaan akan semakin meningkat pula dan laba adalah
faktor yang mempengaruhi beban pajak yang dihasilkan.
24
Menurut Richardson dan Lanis 2007 ada dua pandangan yang saling bersaing tentang hubungan antara effective tax rate ETR dan
ukuran perusahaan: the political cost theory dan the political power theory. The political cost theory mempunyai visibilitas yang tinggi, hal ini
menyebabkan perusahaan akan menjadi sorotan pemerintah dan menjadi korban regulasi dari kebijakan pemerintah. Sedangkan the political power
theory menjelaskan hubungan antara perusahaan besar dengan sumber daya yang dimilikinya untuk memanipulasi proses politik melakukan tax
planning untuk mencapai penghematan pajak yang optimal.
5. Leverage
Leverage banyaknya jumlah utang yang dimiliki perusahaan dalam melakukan pembiayaan dan dapat digunakan untuk mengukur besarnya
aktiva yang dibiayai dengan utang. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi mempunyai ketergantungan pada pinjaman luar untuk
membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri
Yulfaida dan Zulaikha, 2012. Tingkat utang adalah besar kecilnya kewajiban suatu perusahaan
yang timbul dari transaksi pada waktu lalu dan harus dibayar dengan kas, barang dan jasa di waktu yang akan datang. Dalam hal ini utang
berbanding terbalik dengan laba sehingga jika utang semakin besar maka laba akan semakin kecil dengan penambahan beban bunga. Terkait dengan
25
pajak, semakin besar laba yang diperoleh maka akan semakin besar pula kewajiban pajaknya Tiearya, 2012.
Masri dan Martani 2012 menjelaskan bahwa pemilihan utang dan modal sebagai sumber pendanaan merupakan keputusan penting yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Adanya biaya bunga pada utang menjadi pertimbangan penggunaan utang sebagai sumber pendanaan oleh
perusahaan Masri dan Martani, 2012. Modigliani dan Miller dalam Masri dan Martani 2012 menjelaskan bahwa biaya bunga merupakan faktor
pengurang pajak penghasilan sehingga dapat digunakan untuk menghemat pajak.
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh
kewajibannya baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Jenis rasio utang Leverage ratio dalam penelitian ini adalah debt to
equity ratio. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan
kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Bagi bank kreditor, semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas
kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun bagi perusahaan justru semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya, dengan rasio
yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik
26
dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini juga memberikan petunjuk
umum tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan. Debt to equity ratio untuk setiap perusahaan tentu berbeda-beda, tergantung karakteristik
bisnis dan keberagaman arus kasnya. Perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio yang lebih tinggi dari rasio kas yang kurang
stabil Kasmir, 2009:160. Leverage menjelaskan hubungan antara penggunaan dana
perusahaan yang diperoleh dari utang. Penggunaan utang dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan akan menimbulkan biaya
tetap yaitu bunga. Biaya bunga dapat dikurangkan dari pajak, sehingga penggunaan utang sebagai pembiayaan operasional perusahaan akan
secara langsung mempengaruhi tarif pajak efektif perusahaan. Perusahan
dengan jumlah utang yang lebih banyak memiliki nilai effective tax rate
ETR yang lebih rendah karena pengeluaran biaya bunga akan
mengurangi biaya pajak yang akan dikeluarkan oleh perusahaan Noor et
al, 2010.
6. Profitabilitas