33
9. Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan
pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen atau semata-mata demi kepentingan perusahaan Ujiyantho dan Bambang, 2007.
Komisaris independen memiliki peran yang sangat penting dalam penerapan corporate governance karena keberadaan dewan komisaris
belum dapat memberikan jaminan terlaksananya prinsip-prinsip corporate governance, khususnya mengenai perlindungan terhadap investor. Untuk
mendorong implementasi corporate governance, dibentuk sebuah organ tambahan dalam struktur perseroan. Organ tambahan tersebut diharapkan
dapat meningkatkan penerapan corporate governance di dalam perusahaan-perusahaan
di Indonesia
Surya dan
Yustiavandana, 2006:133.
Rifai 2009 menjelaskan bahwa keberadaan komisaris independen dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang lebih objektif, independen
dan untuk menjaga fairness serta memberikan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan perlindungan terhadap
kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan stakeholder lainnya. Komisaris independen sangat dibutuhkan oleh perusahaan-
perusahaan yang ada di Indonesia terutama bagi perusahaan publik.
34
Dengan adanya komisaris independen semua pihak yang berkepentingan mendapatkan manfaat yang besar, terutama terbentuknya situasi yang
suitable dengan prinsip Good Corporate Governance, dimana komisaris dapat memberikan pandangan dengan tingkat independensi dan
akuntabilitas yang lebih tinggi Rifai, 2009. Surya dan Yustiavandana 2006:135 menjelaskan bahwa
komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau berhubungan
langsung maupun tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan tersebut. Dengan adanya komisaris independen
diharapkan dapat terjadinya keseimbangan dalam perusahaan antara manajemen perusahaan dan para stakeholder-nya.
Keberadaan komisaris independen berdasarkan peraturan Bursa Efek Indonesia BEI Nomor Kep-305BEJ07-2004 mewajibkan
perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI untuk memiliki komisaris independen sekurang-kurangnya 30 dari seluruh
jajaran anggota dewan komisaris. Dewan Komisaris yang dapat dipilih terlebih dahulu melalui RUPS sebelum pencatatan dan mulai efektif
bertindak sebagai komisaris independen setelah saham perusahaan tercatat. Beberapa
kriteria lainnya
tentang komisaris
independen berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-29PM2004
tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit Nomor IX.I.5 adalah sebagai berikut:
35
1 Komisaris Independen tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik;
2 Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan emiten atau Perusahaan Publik, Komisaris, Direksi, atau Pemegang
Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik; 3 Komisaris Independen harus berasal dari luar emiten atau perusahaan
publik; 4 Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung
yang berkitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik. Komisaris independen bersama dewan komisaris memiliki tugas-
tugas utama meliputi Surya dan Yustiavandana, 2006:138: 1 Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis-garis besar
rencana kerja, kebijakan pengendalian risiko, anggaran tahunan dan rencana usaha, menetapkan sasaran kerja, mengawasi pelaksanaan dan
kinerja perusahaan, memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi, dan penjualan aset. Tugas ini terkait dengan tanggung jawab
serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen accountability.
2 Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci dan penggajian anggota dewan direksi, serta menjamin suatu proses
pencalonan anggota dewan direksi yang transparan trancparency dan adil fairness.
36
3 Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada tingkat manajemen, anggota dewan direksi dan anggota dewan komisaris,
termasuk penyalahgunaan aset dan manipulasi transaksi perusahaan. Tugas ini memberikan perlindungan terhadap hak-hak para pemegang
saham fairness. 4 Memonitor pelaksanaan governance, dan melakukan perubahan jika
diperlukan. 5 Memantau proses keterbukaan dan efektivitas komunikasi dalam
perusahaan untuk menyediakan informasi yang tepat waktu dan jelas. Komisaris independen mempunyai peran yang cukup berpengaruh
terhadap tingkat perusahaan dalam membayar pajak. Menurut Suyanto 2012 semakin banyak jumlah komisaris independen maka pengawasan
terhadap agen akan semakin ketat. Karena adanya pengawasan lebih dari komisaris independen maka diprediksi tingkat pajak efektifnya sesuai
dengan semestinya. Komisaris independen selalu mengawasi agar perusahaan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku Ardyansah,
2014.
37
B. Penelitian Sebelumnya