Karakteristik Lanjut Usia LANJUT USIA

7. Penyesuaian diri yang tidak baik Sikap sosial yang negative dan kurangnya pemberian penghargaan rewerds terhadap jasa-jasa orang lanjut usia di masa lalu, yang tercermin dari cara kelompok sosial memperlakukan mereka, maka tidak heran bila pada lanjut usia ini timbul konsep diri yang negative

5. Tugas Perkembangan Usia Lanjut

Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang dari pada kehidupan orang lain. Hal ini sering diartikan sebagai perbaikan dan perubahan peran yang pernah dilakukan di dalam maupun di luar rumah. Bagi beberapa orang berusia lanjut kewajiban untuk menghadiri rapat yang menyangkut kegiatan sosial dan kewajiban sebagai warga negara sangat sulit dilakukan karena kesehatan dan pendapatan mereka menurun setelah pensiun. Sebagaimana halnya tugas perkembangan yang ada dan harus dijalani oleh periode-periode sebelumnya, individu-individu yang berada pada periode lanjut usia juga memiliki tugas perkembangan yang harus dilalui dengan sebaik-baiknya. Diantara tugas perkembangan yang hendaknya dilalui para lansia adalah : 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan berkurangnya kesehatan. 2. Meyesuaikan diri dengan masa pension dan berkurangnya income penghasilan keluarga. 3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup. 4. Menjalin hubungan dengan orang-orang seusianya. 5. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan. 6. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes dan harmonis. 38

D. Teori Fungsional

Beberapa tokoh utama pengembang dan pendukung teori fungsional pada zaman modern ini bisa disebut antara lain Talcott Parsons. Robert K. Merton dan Neil Smelser. Teori Fugsional dalam menjelaskan perubahan- perubahan yang terjadi di masyarakat mendasarkan pada tujuh asumsi Lauer. 1. Masyarakat harus dianalisis sebagai satu kesatuan yang utuh yang terdiri dari berbagai bagian yang saling berinteraksi. 2. Hubungan yang ada bisa bersifat satu arah atau hubungan yang bersifat timbal balik. 3. Sistem sosial yang ada bersifat dinamis, di mana penyesuaian yang ada tidak perlu banyak merubah sistem sebagai satu kesatuan yang utuh. 38 Yudrik Jahja, “Psikologi Perkembangan”, Jakarta: Kencana, 2011 h. 318 4. Integrasi yang sempurna di masyarakat tidak pernah ada, oleh karenanya di masyarakat senantiasa timbul ketegangan- ketegangan dan penyimpangan-peyimpangan. Tetapi ketegangan-ketegangan dan penyimpangan-penyimpangan ini akan dinetralisir lewat proses pelembagaan. 5. Perubahan-perubahan akan berjalan secara gradual dan perlahan-perlahan sebagai suatu proses adaptasi dan penyesuaian. 6. Perubahan adalah merupakan hasil penyesuaian dari luar, tumbuh oleh adanya diferensiasi dan inovasi. 7. Sistem diintegrasikan lewat pemilikan nilai-nilai yang sama. Menurut teori fungsional, masyarakat sebagai suatu sistem memiliki struktur yang terdiri dari banyak lembaga, di mana masing-masing lembaga memiliki fungsi sendiri-sendiri. Struktur dan fungsi, dengan kompleksitas yang berbeda-beda, ada pada setiap masyarakat, baik masyarakat modern maupun masyarakat primitive. Misalnya lembaga keagamaan berfungsi membimbing pemeluknya menjadi anggota masyarakat yang baik dan penuh pengabdian untuk mencapai kebahagian dunia dan akherat. Lembaga keluarga berfungsi menjaga keberlangsungan perkembangan jumlah penduduk. 39 39 Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta :Tiara Wacana, 1992 h. 26

E. Teori Proses Menua

Menurut Maryam, ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan : 1. Teori Biologis Teori biologis mencakup teori : - Teori genetik dan mutasi Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Pada teori biologis dikenal istilah „pemakaian dan perusakan‟ wear and tear yang terjadi karena kelebihan usaha dan stress yang menyebabkan sel-sel tubuh menjadi lelah pemakaian. Pada teori ini juga di dapatkan terjadinya peningkatan jumlah kolagen dalam tubuh lansia, tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan kekurangan gizi. - Immunology slow theory Menurut Immunology slow theory, sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.