Profil Informan HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

berumur 89 tahun sudah tidak bekerja namun dahulunya adalah pemborong proyek bangunan sekolah sedangkan ibunya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu dulunya pedagang kopi. Pendidikan ibu Purba dari SD sampai SMA di Sumatera. Lalu melanjutkan kerja sambil kuliah di Jakarta mengambil S1 di Widuri. Ibu purba memiliki dua anak yang pertama bernama Meilita Kusumadiani mau masuk kuliah. Arisil Irmawan baru mau masuk SMA. Rumah tempat tinggal ibu Purba di kavling cipayung. Motto hidup ibu Purba bekerja untuk menyekolahkan anak. Pekerjaan suami ibu Purba adalah menjadi pegawai PNS di Departemen Sosial.

B. Bentuk Dukungan Keluarga

Sesuai dengan teori Gallo dan Reichel yang dikutip oleh Indriyani membagi jenis-jenis dukungan keluarga menjadi 3 tiga jenis pada bab II halaman 23 : a. Dukungan Fisiologis Dukungan fisiologis merupakan dukungan yang dilakukan dalam bentuk pertolongan-pertolongan dalam aktivitas sehari-hari yang mendasar, seperti dalam hal mandi, menyiapkan makanan dan memperhatikan gizi, toileting, menyediakan tempat tertentu atau ruangan khusus, merawat seseorang bila sakit. Seperti yang diutarakan anaknya kepada ibunya : “Ibu dipanti jaga kesehatan ya, jangan sampai sakit. Kalo ada kegiatan olahraga kalo bisa ibu ikut. Agar ibu sehat terus jangan lupa makan sehari tiga kali yang bergizi. Terkadang saya suka bilang gitu pada ibu saya saat saya menengokin di panti.” 41 Dari pemaparan informan diatas dapat terlihat bahwa adanya dukungan fisiologis yang diberikan oleh keluarga kepada nenek. Dalam hal ini nenek mendapat perhatian dari anak pertamanya yaitu Rahmat Aris dalam memperhatikan gizi. “Dukungan fisiologis kalo di wbs disini ya di arahkan ada yang masak ada yang menyajikan petugas mengajak untuk mengikuti kegiatan senam dan dalam hal makanan juga memperhatikan gizi.” 42 Petugas panti memberikan tahu bahwa terdapat dukungan fisiologis juga dari panti berupa menyiapkan makanan dan memperhatikan gizi.

b. Dukungan Psikologis

Dukungan psikologis adalah dukungan berupa kehangatan, kepedulian maupun ungkapan empati yang akan menimbulkan keyakinan bahwa ibu merasa dicintai dan diperhatikan, yang pada akhirnya dapat berpengaruh kepada keberhasilan. Seperti yang diutarakan pak Rahmat kepada ibunya : “iya saya suka nanyain apa ibu sedang sakit atau tidak? Terus gimana makannya disini? Apa tadi malam ibu tidurnya nyeyak? Saya sering menanyakan itu pada ibu saya” 43 41 Wawancara pribadi dengan bapak Rahmat Aris selaku anak pertama keluarga lansia. Pasar Rebo, 20 Juni 2016 42 Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016 43 Wawancara pribadi dengan bapak Rahmat Aris selaku anak pertama keluarga lansia. Pasar Rebo, 20 Juni 2016 Dari pemaparan informan diatas dapat terlihat bahwa adanya dukungan psikologis yang diberikan oleh keluarga kepada nenek. Dalam hal ini nenek mendapat perhatian dari anak pertamanya yaitu Rahmat Aris. “Ya saya rutin menengok ibu di panti. Sebulan sekali bahkan bisa lebih dari itu. “ 44 Dari pemaparan informan diatas dapat terlihat bahwa adanya dukungan psikologis yang diberikan oleh keluarga kepada nenek. Dalam hal ini nenek dapat berkomunikasi dengan keluarga dengan cara bertemu langsung karena keluarga sudah meluangkan waktu untuk nenek. “Ya dengan dia datang dia udah ada perhatiannya. Ya itu jika dia datang bagaimana mak sehat gak mak. Bagaimana keadaan mama disini. ” 45 “Ya memberikan rasa aman. Ya kalo sakit diobatin. Jika laper dikasih makan. Lalu dikasih baju juga. Kebutuhannya dipenuhi. Makanya kakek dan nenek disini pada betah.” 46 “Ada peran panti dalam membina hubungan keluarga lansia tersebut. Seperti waktu itu pernah keluarga lansia dipanggil kesini diundang oleh kepala pembinaan. Terus bagi yang punya keluarga juga dianjurkan menengok anggota lansianya yang ada disini. Kalo bisa kita menggali data kita ada juga home visit kita assessment wbs dan keluarganya. Kalo jadwal kunjungan kita tidak ada khusus tapi syarat hanya diberikan anggota keluarganya agar kakek atau nenek tinggal di panti sering-sering ditengok minimal sebulan sekali jadwal dia sempet nengoknya kapan misalnya di hari libur sabtu atau minggu silahkan saja. Ditengok anggota kelurganya dengan 44 Ibid 45 Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016 46 Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016 melapor petugas piket. Kita ada peraturan sebenarnya anggota keluarga yang datang sini tidak boleh masuk wisma tetapi hanya menunggu di ruang tamu, di gazebo di taman atau di loby.” 47 Petugas panti juga menilai jika adanya dukungan psikologis dari keluarga yaitu bentuk perhatian keluarga kepada nenek dengan cara anaknya menengoki ibunya di panti dan menanyakan kabar keadaan ibunya. Peran panti juga memberikan dukungan psikologis yaitu rasa aman kepada nenek sutinem di panti. “Ya jelas pernah menengok nenek sebulan sekali. Diskusi yang pernah melakukan adalah membicarakan tentang kehidupan keluarga.” 48 Nenek juga melakukan diskusi dengan keluarga untuk meluangkan waktu menjaga komunikasi baik dengan keluarga.

c. Dukungan Sosial

Dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang di dapat lewat pengetahuan bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan ia juga merupakan anggota dalam suatu kelompok yang berdasarkan kepentingan bersama. Seperti yang diutarakan anaknya kepada ibunya : 47 Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016 48 Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016