melapor petugas piket. Kita ada peraturan sebenarnya anggota keluarga yang datang sini tidak boleh masuk wisma
tetapi hanya menunggu di ruang tamu, di gazebo di taman atau di loby.”
47
Petugas panti juga menilai jika adanya dukungan psikologis dari keluarga yaitu bentuk perhatian keluarga kepada nenek dengan cara
anaknya menengoki ibunya di panti dan menanyakan kabar keadaan ibunya. Peran panti juga memberikan dukungan psikologis yaitu rasa
aman kepada nenek sutinem di panti. “Ya jelas pernah menengok nenek sebulan sekali. Diskusi yang
pernah melakukan adalah membicarakan tentang kehidupan keluarga.”
48
Nenek juga melakukan diskusi dengan keluarga untuk meluangkan waktu menjaga komunikasi baik dengan keluarga.
c. Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang di dapat lewat
pengetahuan bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan ia juga merupakan anggota dalam suatu kelompok
yang berdasarkan kepentingan bersama. Seperti yang diutarakan anaknya kepada ibunya :
47
Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016
48
Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016
”Saya juga sering mengingatkan kepada ibu saya untuk mengikuti kegiatan pengajian agar hatinya selalu tenang dan
tentram dalam mengingat Allah SWT”
49
Dari pemaparan informan diatas dapat terlihat bahwa adanya dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga kepada nenek. Dalam
hal ini nenek mendapat saran dari anak pertamanya yaitu Rahmat Aris untuk mengikuti kegiatan spiritual seperti pengajian
“Petugas selalu mengajak kegiatan pengajian. Waktunya hari senin ada ceramah dengan ust. samatrin, rabu ada baca quran
deng pak zainudin, malam jumat yasinan. ”
50
“Iya saya tetap menjaga interaksi dengan orang lain dengan cara memberikan senyuman. Ya kadang saya ramah dengan
orang lain. Ya saya patuh terhadap norma yang berlaku di panti.
”
51
Nenek selalu diajak oleh petugas panti untuk mengikuti kegiatan pengajian. Jadi nenek mendapatkan dukungan sosial dari panti. Nenek
juga tetap menjaga interaksi dengan orang lain dan bersikap patuh terhadap norma yang berlaku di panti.
“Fasilitas kesehatan ada tetapi tidak semua rumah sakit bisa di rujuk tergantung rumah sakit yang merujuk.”
Petugas panti tidak memberikan kesempatan untuk memilih fasilitas kesehatan sesuai dengan keinginan sendiri karena semua sudah diatur
oleh panti dan yang bisa merujuk adalah rumah sakit.
49
Wawancara pribadi dengan. bapak Rahmat Aris selaku anak pertama keluarga lansia. Pasar Rebo, 20 Juni 2016
50
Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016
51
Ibid
C. Fungsi Dukungan Keluarga
Fungsi dukungan keluarga menurut Friedman ada beberapa fungsi, sesuai teori pada bab II halaman 24 yaitu :
a. Dukungan Informasional
Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi, saran, atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu, jenis informasi ini
dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih mudah. Seperti diutarakan pak Rahmat kepada ibunya :
“ibu dipanti jaga kesehatan ya, jangan sampai sakit. Kalo ada kegiatan olahraga kalo bisa ibu ikut. Agar ibu sehat terus
jangan lupa makan sehari tiga kali. Terkadang saya suka
bilang gitu pada ibu saya saat saya menengokin di panti.”
52
Dari pemaparan informan diatas dapat terlihat bahwa adanya dukungan informasi yang diberikan oleh keluarga kepada nenek.
Dalam hal ini nenek mendapat nasehat dari anak pertamanya yaitu Rahmat Aris.
“Ya jika lagi berantem ya dileraikan agar supaya tidak bertengkar lagi. Namanya juga manusia mempunyai
kesalahan. Nenek disini kan berasal dari gelandangan ada yang tinggal di ubin jadi kadang ada aja yang membuat
masalah. Kita arahkan kita tanya dulu kenapa nenek berantem misalnya begini begini ya tidak usah berantem kita
pisahkan.”
53
Peran dukungan panti dalam dukungan informasi yaitu memberikan nasehat jika ada lansia yang sedang berantem.
52
Wawancara pribadi dengan bapak Rahmat Aris selaku anak pertama keluarga lansia. Pasar Rebo, 20 Juni 2016
53
Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016
“Ya panti meleraikan jangan bertengkar. Ada juga kegiatan konseling dimana bisa bercerita tentang masalah pribadi lalu
diberikan arahan.”
54
Peran panti dalam mengungkapkan masalah yaitu dengan adanya kegiatan konseling dimana lansia bisa bercerita tentang masalah
pribadinya lalu akan diberikan arahan oleh petugas. b.
Dukungan Penilaian Dukungan ini bisa berbentuk penilaian yang positif, penguatan
pembenaran untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukkan perbandingan sosial yang membuka wawasan seseorang
yang sedang dalam keadaan stress. Seperti yang diutarakan pak Rahmat kepada Ibunya :
“iya saya suka nanyain apa nenek sedang sakit atau tidak? Terus gimana makannya disini? Apa tadi malam nenek
tidurnya nyeyak? Saya sering menanyakan itu pada ibu
saya”
55
Dari pemaparan informan diatas dapat terlihat bahwa adanya dukungan penilaian yang diberikan oleh keluarga kepada nenek.
Dalam hal ini nenek mendapat perhatian dari anak pertamanya yaitu Rahmat Aris.
“
Ya kalo seandainya dalam kegiatan dia rajin jika dalam kegiatan keagamaan wah hebat nenek sudah duluan datang
54
Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016
55
Wawancara pribadi dengan bapak Rahmat Aris selaku anak pertama keluarga lansia. Pasar Rebo, 20 Juni 2016
atau jika ada kegiatan panggung gembira dia nyanyi jadi kami memberikan pujian kepada dirinya”
56
Dari pemaparan informasi diatas terlihat bahwa adanya dukungan penilaian yang diberikan oleh panti kepada nenek. Yaitu memberikan
penghargaan berupa pujian kepada nenek yang rajin mengikuti kegiatan.
“Ya semuanya dibimbing. Dalam membimbing pelayanan kesehatam, pelayanan agama dsb.”
57
Dari pemaparan informasi diatas terlihat bahwa adanya dukungan penilaian yang diberikan oleh panti kepada nenek. Yaitu berupa
bimbingan pelayanan kesehatan ataupun pelayanan keagamaan. c.
Dukungan Instrumental Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat
memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian makanan serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi
stress karena individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi. Seperti yang di utarakan nenek Sutinem :
“iya pernah. Ngasih Rp.30.000 atau ngasih Rp. 50.000 kalo ada rezeki.”
58
56
Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016
57
Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016
58
Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016
Dari pemaparan informan diatas dapat terlihat bahwa adanya dukungan materi yang diberikan oleh keluarga berupa uang. Dalam hal
ini nenek mendapatkan uang dari anak pertamanya yaitu Rahmat Aris. “Ya seandaianya jika ada kegiatan apabila ia masih sakit dia
tidak perlu ikut kegiatan namun istirahat yang cukup.” Petugas panti menyarankan lansia untuk istirahat jika lansia tersebut
sakt. Jadi kebutuhan instrumental terpenuhi karena kebutuhan untuk istirahat tercukupi.
d. Dukungan Emosional
Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga
individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat
di kontrol. Seperti yang diutarakan anaknya kepada Ibunya : “iya saya suka nanyain apa nenek sedang sakit atau tidak?
Terus gimana makannya disini? Apa tadi malam nenek tidurnya nyeyak? Saya sering menanyakan itu pada ibu
saya”
59
Dari pemaparan informan diatas dapat terlihat bahwa adanya dukungan penilaian yang diberikan oleh keluarga kepada nenek.
Dalam hal ini nenek mendapat perhatian dari anak pertamanya yaitu Rahmat Aris.
59
Wawancara pribadi dengan bapak Rahmat Aris selaku anak pertama keluarga lansia. Pasar Rebo, 20 Juni 2016