Komponen Dukungan Sosial HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

penghargaan dari orang lain atau lembaga terhadap kompetensi, keterampilan dan nilai yang dimiliki seseorang. d. Hubungan yang dapat diandalkan untuk mendapatkan bantuan yang nyata reliable alliance. Jenis dukungan sosial ini bersumber pada umumnya diberikan oleh anggota keluarga. Dukungan sosial dapat berupa jaminan bahwa ada orang yang dapat diandalkan bantuannya ketika individu membutuhkan bantuan tersebut. Seperti yang diutarakan oleh nenek Sutinem : “Ya kadang-kadang ada. Ya ada duit, kue , baju. Kemarin dua puluh lima ribu dari sekolah SMA depok. Tapi saya ga nerima karena saya naik duluan keatas. ” 66 Bantuan nyata yang bisa diberikan oleh keluarga adalah dalam berbentuk uang untuk jajan lansia. Biasanya saat ada acara kunjungan dari lembaga atau yayasan yang berkunjung ke panti lalu memberikan uang dalam amplop. Jenis dukungan sosial ini bersumber pada umumnya diberikan oleh anggota keluarga. “Iya saya memberikan uang kepada ibu saya saat menengok jika ada rezeki ya saya kasih. ” 67 66 Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016 67 Wawancara pribadi dengan bapak Rahmat Aris selaku anak pertama keluarga lansia. Pasar Rebo, 20 Juni 2016 e. Saran atau informasi guidance. Saran merupakan sebuah solusi yang ditunjukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Saran harus bersifat membangun, mendidik, dan secara objektif sesuai dengan topik yang dibahas. Seperti yang diutarakan pekerja sosial di panti : “Ya adanya kegiatan konseling dimana wbs bisa bercerita mengungkapkan masalahnya masing-masing lalu psikolog bisa memberikan arahan kepada wbs tersebut. ” Dalam hal ini saat kegiatan konseling. Dimana para lansia bisa menceritakan keluh kesahnya selama ia hidup. Lalu ada pembimbing yang memberikan saran atau nasehat untuk para lansia yang mengalami masalah. Dukungan sosial jenis ini adalah memungkinkan mendapatkan informasi, saran atau nasihat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis dukungan sosial ini bersumber dari guru, mentor, pembimbing, atau sosok orang tua. f. Kemungkinan membantu Opportunity for naturance Dukungan ini menimbulkan perasaan dalam diri individu bahwa ia bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain. Dukungan ini sering diperoleh dari anak, cucu, dan pasangan hidup. Seperti yang diutarakan pekerja sosial di panti : “Ya panti tanggung jawab terhadap kesejahteraan nenek banyak misalnya dalam hal kesehatan, keamanan, dan kebersihan. ” 68 “Ya saya rutin menengok nenek di panti. Sebulan sekali bahkan bisa lebih dari itu. ” 69 Anak yang masih memilliki tanggung jawab terhadap neneknya di panti dengan cara selalu menjenguknya. Dukungan yang menimbulkan perasaan dalam diri individu bahwa ia bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain. Dukungan ini sering diperoleh dari anak, cucu dan pasangan hidup.

E. Kebutuhan Lanjut Usia

Adapun yang menjadi kebutuhan lanjut usia pada umumnya sesuai teori pada bab II halaman 31 adalah : a. Kebutuhan Jasmani Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang dimanfaatkan untuk keperluan jasmani seperti menjaga, melindungi, memelihara, mengembangkan, dan membangun pertubuhan jasmani manusia. Seperti yang diutarakan oleh nenek Sutinem : 68 Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016 69 Wawancara pribadi dengan bapak Rahmat Aris selaku anak pertama keluarga lansia. Pasar Rebo, 20 Juni 2016 “Ada pelayanan kesehatan. Ada kegiatan olahraga. Ada perumahan sandang dan pelayanan kebutuhan makanan yang bergizi. ” 70 Disini nenek sering mengikuti kegiatan olahrga secara teratur. Nenek juga mengonsumsi makanan yang bergizi atau makanan sehat setiap harinya. Kebutuhan jasmani antara lain pelayanan pemenuhan kesehatan, makanan dan gizi, perumahan sandang, olahraga dan alat bantu. “Ya perumahan dia tinggal disini. Ya makan sehari 3 kali. Pelayanan kesehatan jika sakit di obatin. Ya kebutuhan jasmani dan rohani tercukupi. ” 71 b. Kebutuhan Mental dan Psikis Kebutuhan mental merupakan kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu bagi jiwanya secara kejiwaan. Seperti yang di utarakan oleh nenek Sutinem : “Ya jelas ada yang mengajak kegiatan pengajian atau upacara keagamaan dan saya rutin mengikuti kegiatan pengajian di mesjid”. 72 “Ya kita motivasi dan kita mengarahkan. Ya pasti itu petugas mengajak kegiatan keagamaan. ” 73 Nenek rutin menghadiri kegiatan pengajian di masjid. Ini sebagai memenuhi kebutuhan mental atau psikis nya agar hati tetap tenang dan tidak mudah stress. Kebutuhan psikis atau mental spiritual dimasudkan membantu lanjut usia agar memiliki sikap mental yang positif bagi diri 70 Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016 71 Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016 72 Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016 73 Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016 sendiri, keluarga dan lingkungannya. Kebutuhan psikis meliputi pelayanan konseling an pembelaan yang berkaitan dengan rasa aman, tentram, adanya hubungan dengan Tuhan, dekat dengan teman dan mempunyai hubungan baik dengan lingkungannya. Sebagai salah satu cara mendekatkan diri dengan Tuhan, lanjut usia diajak beribadah, menghadiri pengajian dan upacara-upacara keagamaan atau upacara- upacara lainnya. c. Kebutuhan Sosial dan Ekonomi Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan akan saling berinteraksi antara manusia yang satu dengan manusia lainnya dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti yang diutarakan oleh nenek Sutinem : “Ada pelayanan bimbingan sosial, ada penyuluhan, ada rekreasi setahun dua kali. Ada kebutuhan ekonomi misalnya barang keterampi lan di jualin saat bazar.” 74 “Kebutuhan sosial ya kan dia bersosialisasi di masyarakat dia juga berteman ada bimbingan sosial, ada kegiatan rekreasi juga. Ya namanya juga orang tua tidak bisa dipaksakan namun mengarahkan untuk mengikuti kegiatan seperti membuat keset yang nanti akan di jual saat bazaar.” 75 Program rekreasi yang diadakan oleh panti setiap setahun dua kali sangat bermanfaat bagi lansia agar lansia tidak jenuh. Nenek juga pernah mengikuti kegiatan rekreasi yaitu saat pergi ke Ancol. Pendekatan dengan cara memberikan kesempatan seluas-luasnya 74 Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016 75 Wawancara pribadi dengan ibu Purba selaku pekerja sosial, di Panti, 17 Juni 2016 kepada lanjut usia diluar lingkungan keluarga. Kebutuhan ekonomi yang diadakan adalah seperti adanya bazar saat ada acara di Aula. Disini lansia membuat kreasi seperti keset, bunga ataupun serbet yang dijual saat bazar.

F. Karakteristik Lanjut Usia

Adapun karakteristik usia lanjut sesuai teori pada bab II halaman 34 yaitu: 1. Merupakan periode penurunan kemunduran Penurunan tersebut disebabkan sebagian oleh factor fisik, seperti perubahan-perubahan sel tubuh karena ketuaan dan sebagian- sebagian lagi oleh factor psikologis, seperti sikapnya terhadap orang lain dan terhadap kerja. “Katarak, kurang lebih tiga bulan. Awalnya gejalanya sering pusing atau bingung punya anak baru terus keluar air mata.” 76 Terjadinya penyakit yang dialami nenek yaitu sakit katarak dan harus dioperasi di rumah sakit Kantor Pajak. Hal ini menjelaskan bahwa terjadi penurunan di bagian mata nenek. Mata dan telinga merupakan dua organ tubuh yang paling banyak digunakan setiap saat di banding indera lainnya. Oleh karena itu keduanya merupakan organ 76 Wawancara pribadi dengan Omah Sutinem selaku lansia. Di Panti 17 Juni 2016