PEMBATASAN DAN MASALAH PENDAHULUAN

lainnya. 7 Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk melakukan penelitian terhadap kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, organisasi, perubahan sosial, atau hubungan kekerabatan. Denzin dan Liconln mendefinikan penelitian kualitatif sebagai berikut. 8 Qualitative research is multimethod, involving an interpretive, naturalistic approach to is subject matter. This means qualitative reserarchers study in their natural setting, attempting to make sense of or interpret phenomena in terms of the meanings people bring to them. Qualitative research involves studied use and collection of a variety of empirical materials-case study, personal exsperience, introspective, live story, interview, observational, historical, interactional, and visual texts-that describe routine and problematic moment and meaning in individuals lives. Definisi ini menyarankan suatu pendekatan apriori yang didasarkan pada asumsi filosofis pendekatan naturalistis interpretif pada penelitian kualitatif dan sumber-sumber informasi jamak dan pendekatan naratif yang tersedia bagi peneliti. Penelitian kualitatif memiliki Karakteristik, yaitu: 1. Naturalistik, penelitian memiliki latar aktual sebagai sumber langsung data; 2. Data deskrptif, penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka; 3. Berurusan dengan proses, penelitian kualitatif lebih berkonsetrasi pada proses daripada dengan hasil atau produk; 4. Induktif, penelitian kualitatif cenderung menganalisis data 7 Basrowi dan Suwardi, Memahami Penelitian Kualitatif Jakarta: Aneka Cipta, 2008, h. 1 8 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisi Data Jakarta: Rajawali Press, 2011 h.1 secara induktif dari bawah keatas; 5. Makna, makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan kualitatif. 9 Penelitian studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya kepada satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Studi kasus bisa dilakukan terhadap individu, seperti yang lazimnya dilakukan oleh para ahli psikologi analisis; juga bisa dilakukan terhadap kelompok, seperti yang dilakukan oleh beberapa ahli Antropologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial. Pada tipe penelitian ini, seseorang atau suatu kelompok yang diteliti, permasalahannya ditelaah secara komprehensif, mendetail, dan mendalam; berbagai variabel di telaah dan di telusuri, termasuk juga kemungkinan hubungan antarvariabel yang ada. Karenanya, penelitian sesuatu kasus, bisa jadi melahirkan pernyataan-pernyataan yang bersifat eksplanasi. Akan tetapi “eksplanasi” yang demikian itu, tidak dapat diangkat sebagai suatu generalisasi. Latar belakang kehidupan dan lingkungan seseorang pecandu narkotika, kehidupan intern sebuah gang, pembentukan militansi pada sesuatu kelompok radikal, faktor-faktor yang melatarbelakangi tingginya swadaya pembangunan di sesuatu desa, merupakan beberapa contoh dari topic telaahan suatu studi kasus. 10 9 Ibid, h.2 10 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Rajawali Pers, 2010 h. 22