3.3.1 Pengelompokan karateristik lingkungan fisik
Dalam penelitian ini, karakteristik lingkungan fisik di lokasi penelitian berupa curah hujan, tanah, dan topografi dikelompokkan menjadi suatu sistem
lahan seperti yang disajikan pada Tabel 3. Pengelompokan ini bertujuan memudahkan dalam penentuan laju erosi dan analisis kesesuaian lahan.
Tabel 3 Kategori sistem lahan pada penelitian
Sumber: Hasil analisis.
3.3.2 Penentuan erosi aktual
Dalam penentuan erosi aktual, dihitung laju erosi, tingkat bahaya erosi, laju sedimentasi. Data yang digunakan dalam menentukan erosi aktual ialah data
sistem lahan j dan penggunaan lahan aktual k. Perhitungan laju erosi menggunakan model pendugaan laju erosi USLE Universal Soil Loss Equation
yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith 1978:
akt j
j j
j k
k
E R K L S C P
= 1
yang menyatakan: E
akt
= Rata-rata tanah tererosi spasial dan temporal per satuan areal [tonhatahun] R
j
= Faktor erosivitas hujan pada sistem lahan tertentu K
j
= Faktor
erodibilitas tanah
pada sistem lahan tertentu L
j
= Faktor panjang lereng pada sistem lahan tertentu S
j
= Faktor kecuraman lereng pada sistem lahan tertentu C
k
= Faktor tutupan lahan pada penggunaan lahan aktual P
k
= Faktor tindakan khusus konservasi pada penggunaan lahan aktual Nilai K
j
ditentukan berdasarkan Tabel 4. Nilai C
k
dan P
k
ditentukan berdasarkan nilai faktor C pada Lampiran 1 atau nilai faktor P pada Lampiran 2
Arsyad 2006.
l Nama
1 2
3 1 Argalingga
1120 3,0
25 60 cm
agak halus Eutrandepts
Tropudults Tropohumults
750 15 - 25
2 Bukit Balang 2040
4,0 60
90 cm agak halus
Dystropepts Humitropepts Tropohumults
1050 40
3 Bukit Masung 1386
3,0 60
90 cm sedang
Dystropepts Tropudults
Troporthents 1050
40 4 Batu Ajan
1440 5,0
60 60 cm
agak halus Tropudults
Humitropepts Troporthents 750
40 5 Batuapung
1323 2,0
40 90 cm
agak kasar Dystropepts
Dystrandepts Tropudults 1050
25 - 40 6 Barong Tongkak
1400 2,5
25 90 cm
sedang Dystropepts
Eutropepts Tropudalfs
1050 15 - 25
7 Cibingbin 1323
1,0 25
60 cm agak halus
Eutropepts Eutrandepts
- 750
15 - 25 8 Cipancur
1620 4,0
25 30 cm
agak halus Eutrandepts
Troporthents -
300 15 - 25
9 Citarum 1512
3,5 2
30 cm halus
Tropaquepts Fluvaquents -
300 8
10 Gunung Saman 1160
3,0 25
60 cm agak halus
Eutropepts Tropudults
- 750
15 - 25 11 Kuranji
1281 2,5
8 90 cm
kasar Dystropepts
Dystrandepts Tropaquepts 1050
8 12 Kundut
1150 2,0
15 30 cm
agak halus Paleudults
Eutropepts -
300 8 - 15
13 Patuha 1596
0,5 25
60 cm agak halus
Dystrandepts Tropudults Eutropepts
750 15 - 25
14 Tanggamus 1386
2,5 60
90 cm sedang
Dystrandepts Humitropepts Hydrandepts 1050
40 15 Talamau
1428 3,5
25 60 cm
agak halus Dystrandepts Tropudults
Eutropepts 750
15 - 25 Jenis tanah dominan USDA
Rata-rata Kedalaman
Solum mm Kelas
Lereng Sistem Lahan
Curah hujan
mmth Jumlah
bulan kering
Lereng tercuram
Solum terdangkal
Tekstur tanah terkasar
Tabel 4 Skor faktor K untuk beberapa jenis tanah soil greats klasifikasi USDA
Jenis Tanah Skor Faktor K
Jenis Tanah Skor Faktor K
1. Dystrandepts 0,150
8. Paleudults 0,300
2. Dystropepts 0,300
9. Tropaquepts 0,300
3. Eutrandepts 0,150 10.
Tropohumults 0,300
4. Eutropepts 0,300 11.
Troporthents 0,300
5. Fluvaquents 0,150 12.
Tropudalfs 0,300 6. Humitropepts 0,150
13. Tropudults
0,300 7. Hydrandepts 0,150
Sumber: BPDAS Citarum-Ciliwung 2007
Klasifikasi Tingkat Bahaya Erosi TBE mengacu pada pedoman klasifikasi TBE Dirjen Rehabilitasi Lahan, Departemen Kehutanan 1998 yang disajikan
pada Tabel 5. Tabel 5 Kelas Tingkat Bahaya Erosi TBE
Kelas erosi I II III IV V
Erosi tonhatahun Kedalaman tanah cm
15 15-60
60-180 180-480
480 Dalam 90
0 – SR I – R
II – S III – B
IV – SB Sedang 60-90
I – R II – S
III – B IV – SB
IV – SB Dangkal 30-60
II – S III – B
IV – SB IV – SB
IV – SB Sangat dangkal 30
III – B IV – SB
IV – SB IV – SB
IV – SB Keterangan:
0 - SR = sangat ringan III - B = berat
I - R = ringan
IV - SB = sangat berat II - S
= sedang Sumber: Dirjen Rehabilitasi Lahan, Departemen Kehutanan 1998
Laju pelepasan sedimen ditentukan dengan menggunakan pendekatan Sediment Delivery Ratio SDR yang dikembangkan oleh USDA berdasarkan luas
area Tabel 6. Rumusan pendekatan tersebut yaitu: Sed
SDR A =
× 2
Dimana, Sed = besarnya sedimentasi yang dihasilkan SDR = rasio sedimen terangkut dari keseluruhan material erosi tanah
A = besarnya erosi yang terjadi dari suatu area erosi potensial
Tabel 6 Sediment Delivery Ratio SDR
Luas area km
2
ha SDR
0,05 5 0,580
0,10 10 0,520
0,50 50 0,390
1,00 100 0,350
5,00 500 0,250
10,00 1.000 0,220 50,00 5.000 0,153
100,00 10.000 0,127 500,00 50.000 0,079
1000,00 100.000 0,059 Sumber: USDA dalam Thompson 1957
3.3.3 Penentuan ruang terbuka hijau aktual