Implikasi penggunaan lahan aktual terhadap ruang terbuka hijau

Erosi yang terjadi di 44,65 DAS Citarum Hulu masih belum memenuhi erosi yang diperbolehkan TSL. Kelompok penggunaan lahan dalam kawasan lindung yang belum memenuhi TSL yaitu hutan konservasi 45,63; hutan lindung 18,85; dan air tawar 4,40. Kelompok penggunaan lahan dalam kawasan budidaya yang belum memenuhi TSL yaitu lahan kosong 100, kebunperkebunan 100, ladangtegalan 100, hutan produksi 21,52, dan ruang terbangun 6,69. DAS Citarum Hulu didominasi oleh kawasan dengan tingkat bahaya erosi sangat berat 36,87 yang sebagian besar berada di penggunaan lahan aktual kebunperkebunan, ladangtegalan, dan lahan kosong, yang merupakan kawasan budidaya yang berlokasi di luar kawasan hutan.

5.1.2 Implikasi penggunaan lahan aktual terhadap ruang terbuka hijau

Ruang terbuka hijau RTH adalah area memanjangjalur danatau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Luas RTH di DAS Citarum Hulu ialah 139.554 ha 76,71 yang terdiri atas 64.160,11 ha 71,04 di kawasan perkotaan dan dalam kawasan 75.394,22 ha 82,80 di kawasan perdesaan. Luasan tersebut telah memenuhi proporsi luas minimum RTH yang ditetapkan UU No. 26 Tahun 2007 yaitu 30 dari luas wilayah kota. Di kawasan perkotaan, luas RTH tersebut terdiri atas RTH privat seluas 52.686,27 ha 58,34 dan hutan kota seluas 3.065,96 ha 3,39. Berdasarkan UU RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RTH privat ialah ruang terbuka hijau berupa kebun atau halaman rumah atau gedung milik masyarakat atau swasta yang ditanami tumbuhan. RTH privat pada kondisi aktual terdiri atas kelompok penggunaan lahan sawah irigasi 28,05, kebunperkebunan 13,62, ladangtegalan 10,72, sawah tadah hujan 3,40, dan pekarangan di ruang terbangun 2,55. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota, hutan kota merupakan bagian dari RTH wilayah perkotaan yang dapat berada di tanah negara maupun tanah hak dan dapat dimanfaatkan untuk pariwisata alam, rekreasi, olahraga; penelitian dan pengembangan; pendidikan; pelestarian plasma nutfah; serta budidaya hasil hutan bukan kayu. Hutan kota pada kondisi aktual terdiri atas hutan lindung 1,80 dan hutan konservasi 1,59. Luas RTH tiap penggunaan lahan pada kondisi aktual di kawasan perkotaan dan pedesaan DAS Citarum Hulu disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Luas RTH tiap penggunaan lahan di kawasan perkotaan dan pedesaan DAS Citarum Hulu pada kondisi aktual Kawasan Perkotaan Kawasan Pedesaan Luas RTH Luas RTH Luas RTH Agregat Penggunaan lahan aktual PLA Luas PLA ha ha Luas PLA ha ha ha KAWASAN LINDUNG a. Kawasan Hutan Hutan Konservasi 1.440,47 1.440,47 1,59 8.688,39 8.688,39 9,50 10.128,86 5,57 Hutan Lindung 1.625,49 1.625,49 1,80 6.076,45 6.076,45 6,64 7.701,94 4,24 b. Areal Penggunaan Lain Air Tawar 182,00 0,00 0,00 91,00 0,00 0,00 0,00 0,00 KAWASAN BUDIDAYA a. Kawasan Hutan Hutan Produksi 8.407,88 8.407,88 9,31 3.194,81 3.194,81 3,49 11.602,69 6,38 b. Areal Penggunaan Lain KebunPerkebunan 12.297,92 12.297,92 13,62 15.047,38 15.047,38 16,84 27.345,30 15,04 LadangTegalan 9.680,35 9.680,35 10,72 19.162,46 19.162,46 20,94 28.842,81 15,86 Sawah Irigasi 25.331,54 25.331,54 28,05 16.623,88 16.623,88 18,17 41.955,42 23,08 Sawah Tadah Hujan 3.071,90 3.071,90 3,40 5.835,04 5.835,04 6,38 8.906,94 4,90 Lahan Kosong 5.229,49 0,00 0,00 9.124,91 0,00 0,00 0,00 0,00 Ruang Terbangun 23.045,56 2.304,56 2,55 7.658,09 765,81 0,84 3.070,37 1,69 Agregat Kawasan 90.312,59 64.160,11 71,04 91.502,41 75.394,22 82,80 139.554,33 76,76 Agregat Kawasan Hutan 11.473,84 11.473,84 12,70 17.959,65 17.959,65 19.63 29.433,49 16,19 Agregat Areal Penggunaan Lain 78.838,76 52.686,27 58,34 73.542,76 57.434,57 63,17 110.120,84 60,57 Sumber: Hasil analisis. Proporsi luas minimum RTH yang ditetapkan UU RI No. 26 Tahun 2007 sebesar 30 merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem mikroklimat maupun sistem ekologis lain, yang selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota. Walaupun proporsi luas minimum RTH di DAS Citarum Hulu pada kondisi aktual terpenuhi, kerusakan lingkungan yang terjadi masih besar yang dalam penelitian ini ditunjukkan dengan sebagian besar 36,87 tingkat bahaya erosi di DAS Citarum Hulu ialah TBE sangat berat. Hal ini karena RTH pada kondisi aktual di DAS Citarum Hulu terdiri atas RTH privat dengan kondisi vegetasi penutup lahan yang rusak dan tidak terpenuhinya luas minimum hutan kota, yaitu 10 wilayah perkotaan PP No. 63 Tahun 2002.

5.1.3 Implikasi penggunaan lahan aktual terhadap pendapatan rumah