Elastisitas dampak peningkatan permintaan lokal terhadap perubahan

5.5.3 Elastisitas dampak peningkatan permintaan lokal terhadap perubahan

pendapatan rumah tangga tani Model optimasi LGP ini merupakan model statik yang tidak memperhatikan faktor waktu sedangkan keadaan di lapangan sangat dinamis dari waktu ke waktu sehingga permintaan lokal komoditas tanaman pun akan berubah-ubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, informasi elastisitas dampak peningkatan permintaan lokal komoditas tanaman terhadap perubahan pendapatan rumah tangga tani di DAS Citarum Hulu sangat penting untuk diketahui. Perubahan pendapatan rumah tangga tani akibat peningkatan permintaan lokal sebesar 1 diurutkan dari tertinggi hingga terendah yaitu kelompok komoditas tanaman buah sebesar 2582,48; padi dan kelapa sebesar 2088,59; palawija sebesar 885,67; kayu sebesar 666,92; aren sebesar 581,83; teh dan kina sebesar 57,39; serta sayur sebesar 13,68. Peningkatan permintaan lokal akan komoditas tanaman rumput tidak memberikan dampak yang berarti terhadap perubahan pendapatan rumah tangga tani di DAS Citarum Hulu. Peningkatan permintaan lokal suatu komoditas tanaman sebesar 1 dapat mengakibatkan perubahan pendapatan rumah tangga tani tiap sektor di DAS Citarum Hulu seperti yang disajikan pada Gambar 27. Gambar 27 Elastisitas dampak peningkatan permintaan lokal komoditas tanaman terhadap pendapatan rumah tangga tani di DAS Citarum Hulu.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pola penggunaan lahan aktual mengakibatkan rata-rata laju erosi di DAS Citarum Hulu sebesar 574,16 tonhatahun dengan laju erosi berkisar 0,35- 17.704,27 tonhatahun dan didominasi lahan dengan tingkat bahaya erosi sangat berat 36,87 dan berat 21,84; ruang terbuka hijau seluas 139.549,65 ha 76,75; dan sekitar 58,25 rumah tangga tani di DAS Citarum Hulu diperkirakan tidak mampu memenuhi standar minimum kebutuhan hidup layak yaitu 23,43 rumah tangga termasuk kategori keluarga Pra-Sejahtera sangat miskin dan 34,82 Sejahtera I miskin. 2. Alokasi penggunaan lahan optimal yang direkomendasikan yaitu lahan berfungsi lindung yang terdiri atas hutan lindung, hutan konservasi, dan taman perairan kota seluas 38.155,06 ha 20,99; hutan produksi seluas 699,56 ha 0,38; kebunperkebunan seluas 30.697,81 ha 16,88; ladangtegalan seluas 29.168,70 ha 16,04; sawah tadah hujan seluas 8.906,64 4,89; sawah irigasi seluas 43.200,11 ha 23,76; dan ruang terbangun seluas 30.966,97 17,03. 3. Rekomendasi alokasi penggunaan lahan mengimplikasikan rata-rata penurunan laju erosi dari aktual ke optimal sebesar 94,13 sehingga 72,97 kawasan DAS Citarum Hulu mencapai TSL; mengimplikasikan peningkatan areal RTH menjadi 87,39 kawasan DAS Citarum Hulu; serta mengimplikasikan penurunan jumlah rumah tangga tani yang tergolong miskin sebesar 71,26 dari kondisi aktual sehingga 83,26 rumah tangga tani tanaman di DAS Citarum Hulu dapat memperoleh pendapatan yang memenuhi KHL. 4. Dari hasil analisis sensitivitas elastisitas dapat diketahui bahwa perluasan areal perkebunan teh dan kina sebesar 1 dapat mengakibatkan peningkatan erosi sebesar 14,46-6159,59; peningkatan erosi sebesar 1 dapat mengakibatkan penurunan pendapatan rumah tangga tani 800,82; peningkatan permintaan lokal terhadap suatu komoditas tanaman sebesar 1