Implikasi penggunaan lahan aktual terhadap pendapatan rumah

5.1.3 Implikasi penggunaan lahan aktual terhadap pendapatan rumah

tangga tani Sekitar 421.993 rumah tangga 26,54 di DAS Citarum Hulu merupakan rumah tangga tani. Jumlah rumah tangga tani tersebut semakin menurun dari tahun ke tahun dengan rata-rata laju pertumbuhan sekitar -1,43tahun Bangda 2008. Sekitar 32,62 dari rumah tangga tani di DAS Citarum Hulu merupakan buruh tani dengan rata-rata laju pertumbuhan 1,29 tahun. Rumah tangga tani di DAS Citarum Hulu dibagi kedalam 3 kelompok yaitu rumah tangga tani tanaman pangan 51,86, perkebunan 0,82, dan kehutanan 9,60. Berdasarkan perhitungan kebutuhan hidup layak Sajogjo 1977 dengan menggunakan harga beras sesuai dengan rata-rata harga beras di wilayah yang tercakup dalam DAS Citarum Hulu pada Data Survey Sosial Ekonomi Nasional Modul Konsumsi BPS 2004 dikalikan faktor inflasi yang diestimasi dari laju kenaika harga konstan dan harga berlaku Produk Domestik Regional Bruto PDRB periode tahun 2000-2007 yaitu Rp 7.665,125 per kg, kebutuhan minimum yang harus dipenuhi penduduk kawasan DAS Citarum Hulu berdasarkan standar kebutuhan hidup layak adalah Rp 6.132.100,-kapita. Rumah tangga tani di DAS Citarum Hulu membudidayakan 67 jenis tanaman utama dengan persentase areal budidaya tanaman lebih dari 1, yaitu 38 jenis sektor tanaman pangan, 21 jenis sektor perkebunan, dan 18 jenis sektor kehutanan. Proporsi jenis-jenis tanaman tersebut dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Persentase jenis tanaman yang dibudidayakan petani pada kondisi aktual sektor kehutanan a, perkebunan b, dan tanaman pangan c. Dari hasil membudidayakan tanaman tersebut, pendapatan setahun per kapita rumah tangga tani di DAS Citarum Hulu pada kondisi aktual ialah Rp 1.621.016,- atau hanya 26,435 dari kebutuhan hidup layak KHL. Pendapatan setahun per kapitan rumah tangga tani pada kondisi aktual tiap sektor a b c ialah Rp 1.937.000,- 31,588 KHL untuk sektor tanaman pangan; Rp 624.000,- 10,176 KHL untuk sektor perkebunan; dan Rp 45,- 0,001 KHL untuk sektor kehutanan. Besar pendapatan rumah tangga tani aktual tiap sektor komoditas tanaman setiap tahun pada tiap penggunaan lahan di DAS Citarum Hulu disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Pendapatan rumah tangga tani aktual per kapita tiap sektor komoditas tanaman setiap tahun pada tiap penggunaan lahan di DAS Citarum Hulu Pendapatan rumah tangga tani aktual tiap sektor komoditas tanaman setiap tahun Rpkapita Penggunaan lahan aktual Pangan Perkebunan Kehutanan Agregat sektor KAWASAN LINDUNG a. Kawasan Hutan Hutan Konservasi Hutan Lindung b. Areal Penggunaan Lain Air Tawar KAWASAN BUDIDAYA a. Kawasan Hutan Hutan Produksi b. Areal Penggunaan Lain KebunPerkebunan 74.888 123.220 45 198.153 LadangTegalan 223.518 143.520 367.038 Sawah Irigasi 4.975.875 4.975.875 Sawah Tadah Hujan 2.558.634 2.558.634 Lahan Kosong Ruang Terbangun Pendapatan rumah tangga tani agregat kawasan Rp kapita -1 1.937.000 624.000 45 1.621.016 Ketercapaian KHL 31,588 10,176 0,001 26,435 Keterangan: KHL = Kebutuhan Hidup Layak = Rp 6.132.100kapita Sumber: Hasil analisis. Dari perolehan pendapatan tersebut, sekitar 58,25 rumah tangga tani di DAS Citarum Hulu tidak mampu memenuhi standar minimum kebutuhan hidup layak. Sekitar 23,43 rumah tangga termasuk kategori keluarga Pra-Sejahtera sangat miskin dan 34,82 Sejahtera I miskin. Keluarga Pra-Sejahtera ialah keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, seperti kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan. Keluarga Sejahtera I ialah keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan dasar tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, seperti kebutuhan akan pendidikan, keluarga berencana, interaksi dalam keluarga, interaksi dalam lingkungan tempat tinggal, dan transportasi Cahyat 2004.

5.2 Proses Optimasi