Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Tingkat efisiensi pengolahan limbah cair dikelompokan sebagai berikut : - Sangat efisien : x 80 - Efisien : 60 x ≤ 80 - Cukup efisien : 40 x ≤ 60 - Kurang efisien : 20 x ≤ 40 - Tidak efisien : x ≤ 20 Sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan Industri jumlah Beban Pencemar Aktual BPA tidak boleh melebihi jumlah Beban Pencemar Maksimum BPM. Beban pencemar maksimum adalah beban pencemar tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Beban pencemar aktual adalah beban pencemar yang dalam debit limbah cair yang dihasilkan. Beban Pencemar Aktual BPA dapat dihitung dengan : BPA = ������x DA x F ................................................................................ 2 Dimana : BPA = Beban Pencemar Aktual kg DA = Debit air limbah m³hari F = Faktor konversi 1.000 LM³ x 1 Kg 1.000.000 Mg = 11.000 Sedangkan untuk menghitung Beban Pencemar Maksimum yaitu : BPA = BM X DA X F ..................................................................................... 3 Dimana : BM = Baku Mutu kg DA = Debit air limbah m³hari F = Faktor konversi 1.000 LM³ x 1 Kg 1.000.000 Mg = 11.000 Penggunaan uji-t pada penelitian ini dimaksudkan untuk membandingkan nilai rataan baku mutu limbah dengan dua perlakuan, yaitu tanpa pengolahan memakai nilai inlet dan dengan pengolahan memakai nilai outlet. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya pengolahan nilai outlet akan berada dibawah nilai inlet. Uji-t dilakukan dengan menggunakan statistik t-paired pada software Minitab 14. Notasi yang digunakan artinya : � 1� = ����� parameter n dan � 2� = ������ parameter n Penetuan � dan � 1 untuk setiap parameter : H ∶ � 1 = � 2 H 1 ∶ � 1 � 2 jika � ℎ�� � � Walpole, 1995 Dimana : � 1 : nilai rataan parameter tanpa perlakuan � 2 : nilai rataan parameter dengan perlakuan. Selain membandingkan nilai rataan baku mutu limbah pada inlet dan pada outlet. Pada penelitian ini dilakukan pula pengujian nilai tengah untuk mengetahui apakah hasil pengolahan limbah memenuhi standar baku mutu yang telah disyaratkan. Data yang digunakan dalam pengujian ini adalah sama dengan pengujian statustik sebelumnya. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai outlet masing-masing parameter berada dibawah standar baku mutunya. Uji statistik yang digunakan adalah 1-sample t pada software Minitab 14. � � : merupakan nilai outlet parameter n. Penentuan H dan H 1 untuk setiap parameter akan ditunjukan pada Tabel 4.2 dimana hipotesis setiap parameter disesuaikan dengan standar bakumutu masing-masing parameter. Tabel 4.2 Penentuan H dan H 1 untuk Uji Nilai Tengah Pencapaian Standar Baku Mutu Masing-masing Parameter. Hipotesis COD Temperatur TDS TSS H � μ300 μ40 μ4000 μ400 H � μ 300 μ 40 μ 4000 μ 400

4.4.2 Analisis Marginal Abatement Cost, Average Abatement Cost dan Total

Abatement CostReject Treatment Plant RTP Cold Rolling Mill CRM PT. Krakatau Steel Tujuan dari analisis marginal abatement cost, average abatement cost dan total abatement cost adalah untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengurangi tingkat pencemar yang ada dalam limbah cair sebesar satu-satuan. Untuk mengestimasi nilai AAC yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan pendekatan biaya rata-rata average cost pricing. Perhitungan Average Abatement Cost dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menurunkan tingkat pencemar yang ada dalam limbah cair: AAC = TC E ....................................................................................................... 4 Dimana : AAC = Average Abatement Cost Rp TC = Total cost Rp E = Effluent mgl Secara umum besarnya marginal abatement cost merupakan turunan dari total abatement cost terhadap konsentrasi limbah cair, MAC dapat diketahui dengan menggunakan rumus : ��� = ��� �� ................................................................................................... 5 Dimana : MAC = Marginal Abatement Cost Rpmgl TC = Total Cost Rp E = Besarnya Effluent mgl Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas � � = penurunan konsentrasi parameter n dari limbah cair terhadap variabel tak bebas � � = biaya penurunan per satuan parameter n. Suatu variabel yang bersifat tak bebas Y dapat dipengaruhi oleh variabel lain yang bersifat bebas. Konsep regresi dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh varibel bebas terhadap variabel tak bebas. Alat analisis yang digunakan adalah oregresi linear sederhana. Persamaan regresinya adalah: � � = a + b � � ...................................................................................................... 6 Keterangan : Y n = biaya penurunan per satuan parameter n Rp X n = nilai penurunan konsentrasi parameter n a = intersep bilangan konstanta b = koefisien variabel x atau gradien Data yang diambil dalam analisis ini adalah data series selama 36 bulan, yaitu biaya penurunan per satuan parameter limbah cair RTP � � dan penurunan konsentrasi parameter limbah cair yang menunjukan kinerja RTP. Kedua data tersebut diolah dengan menggunakan keseluruhan data biaya pengolahan RTP dan data uji laboraturium inlet dan outlet pada bulan Januari 2012 sampai dengan Desember 2014. Parameter limbah yang diamati yaitu COD, temperatur, TDS dan TSS.