Abatement Cost TINJAUAN PUSTAKA

faktor biaya yang dapat mengalami perubahan dan penelitian ini lebih menekankan sudut pandang ekonomi, maka analisis hanya mengamati pengaruh biaya terhadap kinerja RTP yang ditujukan dengan konsentrasi dan volume limbah yang dihasilkan.. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi feedback kepada perusahaan untuk pengelolaan lingkungan. Secara grafis, alur pemikiran dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Alur Kerangka Pemikiran Keterangan : = Tidak termasuk aspek penelitian Industri Limbah Industri Limbah Padat Limbah Cair Sistem Pengolahan Limbah Cair Kualitas Limbah Cair Efisiensi pengolahan limbah cair Average Cost dan Regresi Linear Sederhana Deskriptif Kuantitatif, Uji Statistik Uji-t Rekomendasi Total Abatement Cost, Average Abatement Cost danMarginal Abatement Cost

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Krakatau Steel Cilegon-Banten. Lokasi ini dipilih secara sengaja purposive berdasarkan pertimbangan bahwa perusahaan ini menghasilkan limbah cair. Selain itu, PT Krakatau Steel dalam upaya pengolahan limbah cairnya sudah dilengkapi dengan sarana IPAL. Waktu pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret 2015 hingga April 2015.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan berupa: data pengujian limbah cair tahun 2012-2014, data biaya pengolahan limbah cair, data baku mutu limbah cair, kondisi umum perusahaan. Data sekunder diperoleh dengan melakukan wawancara dan pengambilan data sekunder di RTP CRM, sumber data lain diperoleh dari BLHD Cilegon, dinas perindustrian dan Badan Pusat Statistik.

4.3 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari pengolahan limbah cair RTP. Pokok utama yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengolahan limbah cair secara keseluruhan dan biaya pengolahan limbah. Mengenai RTP, data diambil dengan menggunakan datasekunder dari analisis laboratorium Health, Safety and EnvironmentPT. Krakatau Steel terhadap inlet dan outlet limbah cair, sedangkan data biaya pengolahan limbah cair diperoleh dari jumlah pemakaian bahan baku atau listrik dikalikan dengan harga. Teknik wawancara secara mendalam dengan RTP CRM dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari pengolahan limbah cair. Pokok utama yang diteliti adalah pengolahan limbah cair dan abatement cost. Data hasil uji laboratorium limbah cair yang digunakan adalah inlet dan outlet. Data tersebut berupa data sekunder yang ada di perusahaan. Data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pada tabel dibawah ini akan diuraikan matriks analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian. Tabel 4.1 Matriks Keterkaitan Antara Tujuan Penelitian, Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data. No. Tujuan Penelitian Alat analisis Jenis data Sumber 1. Menganalisis efisiensi IPAL dalam mengolah limbah cair Reject Treatment Plant RTP Cold Rolling Mill CRM PT. Krakatau Steel Deskriptif, standar efisiensi RTP Sekunder,data inlet dan outlet limbah cair RTP CRM PT. Krakatau Steel 2. Mengestimasi Total Abatement Cost, Average Abatement Cost danMarginal Abatement Cost Treatment Plant RTP Cold Rolling Mill CRM PT. Krakatau Steel Average Cost dan regresi linear sederhana Sekunder, Data biaya pengolahan limbah dan data pengujian limbah cair dan data volume limbah cair RTP CRM PT. Krakatau Steel

4.4.1 Analisis Efisiensi Pengolahan Limbah Cair Reject Treatment Plant

RTP Cold Rolling Mill CRM PT. Krakatau Steel Kemampuan fisik RTPakan dianalisis dalam mengolah limbah cair yang dihasilkan berdasarkan kualitas limbah cair. Hasil dalam tahap ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan pengolahan RTP di kemudian hari. Selain itu, nilai efisiensi juga dapat dijadikan bahan pembandingan terhadap keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan untuk mengolah limbah cair. Kemampuan RTP dievaluasi dengan membandingkan kualitas setiap parameter limbah sebelum inlet dan sesudah masuk IPAL outlet menggunakan uji-t pada taraf nyata lima persen. Beban IPAL dihitung berdasrkan tingkat efisiensi, beban pencemaran, dan pencapaian baku mutu limbah cair yang berpedoman pada metode yang dikemukakan oleh Soeparman dan Suparmin 2001. Efisiensi = parameter ����� − parameter ������ parameter ����� 100 … … … … … … … . 1 Tingkat efisiensi pengolahan limbah cair dikelompokan sebagai berikut : - Sangat efisien : x 80 - Efisien : 60 x ≤ 80 - Cukup efisien : 40 x ≤ 60 - Kurang efisien : 20 x ≤ 40 - Tidak efisien : x ≤ 20 Sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan Industri jumlah Beban Pencemar Aktual BPA tidak boleh melebihi jumlah Beban Pencemar Maksimum BPM. Beban pencemar maksimum adalah beban pencemar tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Beban pencemar aktual adalah beban pencemar yang dalam debit limbah cair yang dihasilkan. Beban Pencemar Aktual BPA dapat dihitung dengan : BPA = ������x DA x F ................................................................................ 2 Dimana : BPA = Beban Pencemar Aktual kg DA = Debit air limbah m³hari F = Faktor konversi 1.000 LM³ x 1 Kg 1.000.000 Mg = 11.000 Sedangkan untuk menghitung Beban Pencemar Maksimum yaitu : BPA = BM X DA X F ..................................................................................... 3 Dimana : BM = Baku Mutu kg DA = Debit air limbah m³hari F = Faktor konversi 1.000 LM³ x 1 Kg 1.000.000 Mg = 11.000 Penggunaan uji-t pada penelitian ini dimaksudkan untuk membandingkan nilai rataan baku mutu limbah dengan dua perlakuan, yaitu tanpa pengolahan memakai nilai inlet dan dengan pengolahan memakai nilai outlet. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya pengolahan nilai outlet akan berada dibawah nilai inlet. Uji-t dilakukan dengan menggunakan statistik t-paired pada software Minitab 14. Notasi yang digunakan artinya : � 1� = ����� parameter n dan � 2� = ������ parameter n