Lokasi dan Tata Letak PT. Krakatau Steel

Gambar 5.1 Diagram Alur Pengolahan Limbah Cair Reject Treatment Plant RTP Cold Rolling Mill CRM PT. Krakatau Steel Sumber: data sekunder

5.3 Divisi Health Safety and Enviroment HSE

PT. Krakatau Steel senantiasa menjaga komitmennya untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan terhadap kinerja lingkungan melalui penjabaran dan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 14001. Pengelolaan lingkungan telah dilakukan secara konsisten melalui program-program perbaikan lingkungan. Hasil-hasil perbaikan tersebut dirinaju dan dievaluasi secara rutin, baik melalui audit internal oleh Komite Lingkungan Hidup danHealth Safety and Enviroment HSE setiap 3 bulan sekali, maupun melalui audit eksternal setiap 6 bulan sekali. Limbah asam AE Storage CAOH Oxidation pit Oxidation emergency Limbah basa Koagulasi dan flokulasi sedifolat Clean water Netralitation Lamella Reject Sludge storage Filter press Reject Bucket Divisi HSE merupakan bagian dari Direktorat Produksi. Pembentukannya merupakan perwujudan dan komitmen pemimpin perusahaan yang tertuang dalam kebijakan Direksi PT. Krakatau Steel, tentang perlindungan Lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja. Komitemen ini juga tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama PKB yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Serikat Karyawan Krakatau Steel SKKS. Tujuan divisi Health Safety and Enviroment HSE adalah: a. Memberikan pelayan yang baik kepada internal dan eksternal. b. Mengelola lingkungan dengan mematuhi ketentuan peraturan lingkungan sehingga meminimalkan pencemaran dan terciptanya lingkungan kerja yang lestari. c. Terwujudnya tempat kerja dan cara kerja yang aman dari kecelakaan kerja sehingga Injury Safety Rate ISR dan Injury Frequency Rate IFR dibawah “Control Line”. d. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja yang sesuain dengan ketentuan. Pemantauan dan pengendalian lingkungan untuk mengendalikan semua limbah yang dihasilkan di PT. Krakatau Steel dilakukan pemantauan dan pengendalian sesuai dengan jenis limbahnya. a. Limbah Cair 1. Pemantauan : a Dilakukan di titik pembuangan sebanyak 12 titik setiap dua kali seminggu. b Pemantauan akhir saluran penerimaan setiap hari kerja. c Pemantauan air buangan setiap sebulan sekali. 2. Pengendalian : a Setiap unit pabrik dilengkapi dengan Water Treatment Plant WTP. b Pemasangan perangkap disetiap ujung saluran pembuangan air. c Penyemprotan oil dispersant bila minyak masih terbawa oleh air. b. Emisi Udara 1. Pemantauan : a Pemantauan debu dan gas ambient setiap tiga bulan sekali.