Total Abatement Cost Seluruh Parameter Reject Treatment Plant RTP

TSS akan meningkat sebesar Rp 2.547. Berdasarkan persamaan regresi yang dihasilkan dapat dilihat bahwa penurunan persatuan TSS akan mempengaruhi biaya TSS dengan memilki hubungan negatif. Keseluruhan hasil perhitungan total abatement cost, average abatement cost dan marginal abatement cost seluruh parameter dapat dilihat pada Tabel 6.10. Tabel 6.10 Total Abatement Cost, Average Abatement Cost dan Marginal Abatement Cost Seluruh Parameter Reject Treatment Plant RTP Cold Rolling Mill CRM PT.Krakatau Steel Tahun 2012–2014. Jenis Biaya Total Abatement Cost Rphari Average Abatement Cost Rpharipenurunan Marginal Abatement Cost Rppenurunan COD 10.283.610 37.449 10.632 Temperatur 8.371.851 356.249 70.443 TDS 8.103.516 1.457 288 TSS 4.209.361 4.205 2.457 Total 30.968.339 399.360 - Sumber: data sekunder diolah Berdasarkan data yang ada pada Tabel 6.10 rata-rata total abatement cost seluruh parameter sebesar Rp 30.968.339 per hari, dimana total tersebut meliputi biaya COD, biaya temperatur, biaya TDS dan biaya TSS. Total abatement cost yang paling tinggi dalam mengolah limbah cair yaitu biaya pengolahan COD sebesar Rp 10.283.610 per hari, tingginya biaya COD disebabkan karena tinggi biaya pembelian bahan baku untuk mengolah COD sampai konsentrasi COD sesuai dengan standar baku mutu lingkungan, komponen biaya pengolahan COD dapat dilihat dalam Tabel 6.6. Average abatement cost yang paling tinggi adalah parameter temepratur yaitu sebesar Rp 356.249, tingginya average abatement cost yang dikeluarkan untuk mentreatment temperatur disebabkan karena rendahnya penurunan tingkat temperatur yang ada dalam limbah cair, sedangkan average abatement cost yang paling rendah yaitu paramter TDS sebesar Rp 1.457. marginal abatement cost yang paling rendah dalam menurunkan tingkat pencemar sebesar satu-satuan yaitu paremeter TDS sebesar Rp 288 sedangkan marginal abatement cost yang paling tinggi yaitu parameter temperatur yaitu sebesar Rp 70.443

VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penyusunan skripsi, berikut adalah beberapa hal yang dapat disimpulkan: 1. Hasil Outlet menunjukan keempat parameter sudah berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan berdasarkan keputusan Walikota Cilegon No.04 tahun 2002. Hasil uji statistik menunjukan seluruh parameter limbah cair signifikan dalam menurunkan tingkat pencemar dan signifikan telah memnuhi standar baku mutu limbah cair. 2. Total abatement cost yang paling rendah dalam mengolah limbah cair adalah parameter TSS sebesar Rp 4.209.361 dan total abatement cost yang paling tinggi yaitu parameter COD sebesar Rp 10.283.610. average abatement cost dan marginal abatement cost yang paling tinggi yaitu parameter temperatur sebesar Rp 356.249 dan Rp 70.443. tingginya nilai AAC dan MAC pada parameter temperatur disebabkan karena kecilnya range penurunan antara inlet dan outlet temperatur. Average abatement cost dan marginal abatement cost yang paling rendah yaitu parameter TDS sebesar Rp 1.457 dan Rp. 288.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan : 1. Pengelola pabrik Cold Rolling Mill CRM PT. Krakatau Steel melakukan pemantauan bukan hanya dari outlet tetapi juga dari segi efisiensi kinerja RTP sehingga dapat diketahui apabila nantinya kinerja RTP tersebut menurun. 2. Efesiensi dan tanggungjawab pengolahan limbah cair lebih ditingkatkan agar mutu limbah yang dihasilkan akan semakin baik. 3. Penelitian mengenai efektivitas biaya dan pemanfaatan ekonomi dari pengolahan limbah cair perlu dilakukan untuk mengembangkan penelitian dalam bidang pengolahan limbah industri dari sisi ekonomi.