sehingga tidak ada informasi yang hilang, baik yang sifatnya menguntungkan maupu merugikan karyawan
e Hasil penilaian prestasi setiap orang menjadi bahan yang selalu turut dipertimbangkan dalam setiap keputusan yang diambil
mengenai mutasi pegawai, baik dalam arti promosi, alih tugas, alih wilayah, demosi maupun dalam pemberhentian tidak atas
permintaan sendiri.
2.1.4 Tujuan dan Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Prestasi karyawan berguna untuk perusahaan serta harus bermanfaat bagi karyawan. Menurut Hasibuan 2011 : 89, tujuan dan manfaat penilaian prestasi
kerja adalah : a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk
promosi, demosi, pemberhentian dan penetapan besarnya balas jasa b. Untuk mengukur prestasi kerja dan sebagai dasar untuk mengevaluasi
efektivitas seluruh kegiatan di dalam perusahaan c. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga
dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik d. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan untuk
mengobservasi perilaku bawahan agar diketahui minat dan kebutuhan bawahannya.
e. Sebagai alat untuk melihat kekurangan atau kelemahan masa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya
f. Sebagai kriteria dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan. g. Untuk mengidentifikasi kelemahan personal sehingga menjadi bahan
pertimbangan agar biasa diikutsertakan dalama program latihan kerja tambahan, sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan
kecakapan karyawan. Kegunaan dari penilaian prestasi kerja tersebut dapat dirinci sebagai
berikut : a. Perbaikan prestasi kerja
b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi c. Keputusan-keputusan penempatan
d. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan e. Perencanaan dan pengembangan karir
f. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing g. Ketidakakuratan informasi
h. Kesalahan desain pekerjaan i. Kesempatan kerja yang adil
j. Tantangan-tantangan eksternal
2.1.5 Indikator Prestasi Kerja Beberapa indikator prestasi kerja adalah sebagai berikut :
a. Kualitas kerja
Kualitas kerja dilihat dari bagaimana pemahaman karyawan tentang ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan, uraian pekerjaan, tanggung
jawab serta wewenang yang diemban oleh karyawan tersebut. b. Kuantitas kerja
Kuantitas kerja ditunjukkan melalui hasil dan kecepatan dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana karyawan
melaksanakan pekerjaan dengan baik, cara melaksanakan pekerjaan, serta pemahaman akan pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan tersebut.
c. Konsistensi pegawai Konsistensi dilihat dari usaha untuk selalu mengembangkan kemampuan
dan aktualisasi diri, memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan, mempunyai inisiatif, kejujuran, kecerdasan dan kehatihatian dalam
berkerja. d. Kerjasama
Kemampuan bekerjasama yang ditunjukkan untuk meningkatkan kualitas. Disamping itu karyawan tersebut mampu bekerjasama secara tim dengan
orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan yang dianggap perlu dikerjakan dengan lebih dari satu orang.
e. Sikap pegawai Perilaku terhadap organisasilembaga atau atasan dan juga rekan kerja.
Dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, kapan dia harus sopan, bercanda dan kapan harus formal di dalam perusahaan.
2.2 Motivasi 2.2.1 Pengertian Motivasi