Perencanaan Peningkatan Produktivitas Produktivitas 1.

1. Manajemen harus mampu membuat program kerja yang sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya dan yang sesuai dengan perubahan kondisi eksternal dan internal sehingga outputnya dapat dinikmati pelanggan serta manajemen bergaya demokratis. 2. Sumber daya manusia harus dimotivasi agar mampu bekerja efektif dan efisien. 3. Metode kerja harus cocok dengan kondisi peralatan dan sumber daya manusia yang tersedia. 4. Peningkatan kualitas quality improvement. Tindakan – tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi. 5. Quality Improvement: Orientasi manajemen kualitas, pada proses yang mengintegrasikan semua sumber daya: karyawan, pelanggan, kreditur, pemasok, pemerintah, masyarakat, dan pemilik. Joseph M. Juran menjelaskan bahwa manajemen kualitas sebagai kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memiliki karakteristik: 41 1. Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas 2. Sasaran kualitas dimasukan dalam rencana bisnis 41 Dr. Darsono P., SE, SF, MA, MM Siswandoko, Tjatjuk SE, MM, Manajemen SDM Abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting. hlm. 184

3. Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking: focus pada

kepuasan pelanggan dan pada kesesuaian kompetensi, sasarannya untuk peningkatan kualitas tahunan 4. Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan 5. Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat 6. Pengukuran ditetapan seluruhnya 7. Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran 8. Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik 9. System imbalan diperbaiki Pada lingkungan yang terdapat tanggung jawab bersama antara manajer-pegawai, kepemimpinan menjadi katalis. Para individu yang mempunyai keahlian dan keinginan lebih besar, yang mengambil keputusan paling baik, yang mengumpulkan lebih banyak informasi, dan memperoleh dukungan para pegawai lebih besar, mencapai lebih banyak daripada apa yang menjadi mandat organisasi. 42

C. Hipotesis

Kerangka Berpikir Gambar 2.2 42 Timpe, A. Dale Produktivitas Seri Manajemen Sumber Daya Manusia. PT: Jakarta. hlm. 8 Insentif Produktivitas Kerja Berdasarkan masalah pokok dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang dikemukakan adalah: 1. Diduga bahwa insentif di PT Asuransi Takaful Keluarga X mempunyai pengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja. 2. Diduga bahwa insentif di PT Asuransi Takaful Keluarga X tidak mempunyai pengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Asuransi Takaful Keluarga di Cipulir. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2014 – Maret 2014. Adapun penelitian ini dilakukan penulis di bagian Representatif Office PT. Asuransi Takaful Keluarga di daerah Cipulir karena : 1. Peneliti belum menemukan hasil penelitian tentang pengaruh Insentif terhadap Produktivitas di lembaga tersebut. 2. Peneliti mendapat hasil observasi yang berkaitan dengan kriteria judul yaitu : a. Terdiri dari 92 orang melebihi batas responden minimal b. Telah mengikuti program pembinaan tentang keasuransian 3. Pihak lembaga bersedia untuk diadakan penelitian dan memberikan data dan informasi sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang ada.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis explanatory research atau penelitian penjelasan yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variabel-variabel, yaitu insentif dan produktivitas. Menurut Burhan Bungin, penelitian eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh