makanan. Vegetasi dan sekat bersarang hanya terdapat di kandang breeding. Jenis vegetasinya antara lain sengon Paraserianthes falcataria, karet Hevea
brasiliensis , kapuk randu Ceiba pentandra, beringin Ficus benjamina, dadap
duri Erythrina lithosperma, nangka Artocarpus heterophyllus, sukun Artocarpus communis, pepaya Carica papaya, rumput-rumputan dan semak
belukar. Vegetasi tersebut digunakan sebagai naungan dan bahan pembuat sarang. Sekat bersarang di kandang breeding terletak di pinggir kolam dan terbuat dari
kayu berukuran 4 m x 4 m x 1 m Gambar 11. Di dalam sekat tersebut ditambahkan pasir sebagai campuran bahan untuk membuat sarang yang akan
digunakan untuk meletakkan telur-telur buaya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penyediaan perlengkapan kandang
di penangkaran buaya CV Surya Raya sudah memenuhi kebutuhan buaya untuk mengekspresikan perilaku alaminya. Buaya bebas melakukan segala aktifitasnya
seperti kawin, bersarang, berenang, berjemur, dan berlindung.
Gambar 11 Sekat bersarang buaya pada kandang breeding.
5.1.4 Perawatan kandang
Kegiatan perawatan kandang di penangkaran buaya CV Surya Raya terdiri dari pembersihan di dalam dan di luar kandang. Pembersihan di dalam kandang
meliputi kegiatan membersihan kandang dari sisa-sisa makanan, menguras dan mengganti air kolam dengan air yang bersih. Kegiatan tersebut rutin dilakukan
setiap seminggu sekali. Pembersihan di luar kandang meliputi kegiatan membersihkan sampah di sekitar kandang, merapikan tanaman yang tumbuh di
sekitar penangkaran, dan memperbaiki sarana penangkaran yang rusak. Kegiatan tersebut bersifat insidental.
Sekat bersarang
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa perawatan kandang bertujuan untuk menjaga kebersihan kandang sehingga buaya dapat hidup sehat
dan mencegah
timbulnya bibit
penyakit. Kebersihan
kandang dan
perlengkapannya perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan buaya.
5.1.5 Pengelolaan air dan pembuangan limbah
Sumber air di penangkaran buaya CV Surya Raya berasal dari kolam tanah Gambar 12a. Air dari kolam disedot dengan bantuan diesel kemudian disalurkan
dengan menggunakan selang dan ditampung dalam bak penampungan. Penangkaran buaya CV Surya Raya memiliki bak penampungan air berukuran 12
m x 8 m x 2 m. Bak penampungan berfungsi untuk menampung air sehingga dapat menjamin pasokan air jika pompa sewaktu-waktu mengalami kerusakan,
selain itu air yang dihasilkan dari bak penampungan akan lebih bersih karena kotoran atau lumpur telah mengendap dalam bak penampungan. Untuk memenuhi
kebutuhan air tiap kandang atau kolam, air dari bak penampungan disalurkan melalui selang yang dialirkan ke tiap kandang atau kolam, sesuai dengan yang
disarankan Fakultas Kehutanan IPB 1990, bahwa sebaiknya tidak mengalirkan air dari kolam satu untuk mengisi kolam berikutnya karena untuk menghindari
adanya kontaminasi atau penularan penyakit dari satu kolam ke kolam lainnya. Seluruh perangkat pengairan yang disediakan di penangkaran buaya CV Surya
Raya tersebut juga sudah sesuai dengan perangkat air yang perlu disediakan dalam penangkaran seperti yang disarankan Fakultas Kehutanan IPB 1990 antara lain:
sumber air bersih baik mengalir ataupun tidak, tempat atau bak penampungan yang dapat digunakan untuk menyediakan serta menampung air secara
berkelanjutan, sistem penyaluran air ke kandang atau kolam, dan sistem pembuangan air limbah terutama kolam.
Limbah yang dihasilkan dari penangkaran buaya CV Surya Raya adalah limbah cair yang berasal dari air yang sudah kotor dalam kandang. Limbah cair
dari setiap kandang disalurkan melalui parit-parit kecil Gambar 12b yang telah disediakan menuju tempat pembuangan berupa kolam tanah berukuran 100 m x
40 m. Kolam tanah ini terletak di bagian paling belakang penangkaran. Berdasarkan wawancara dengan penduduk yang tinggal di sekitar penangkaran
300 m dari penangkaran, bau dari limbah tersebut tidak mengganggu warga sekitar.
5.1.6 Suhu dan kelembaban kandang
Hasil pengukuran suhu di kandang penangkaran buaya CV Surya Raya menunjukkan kondisi suhu di kandang penangkaran relatif stabil. Suhu kandang
pada pagi hari berkisar 26-28 °C, siang hari berkisar 30-32 °C, dan sore hari berkisar 29-31 °C. Kondisi tersebut sesuai dengan pernyataan Frye 1991 bahwa
kondisi suhu optimal untuk reptil di daerah tropis berkisar 29,5-37 °C. Suhu di penangkaran CV Surya Raya juga sesuai dengan pernyataan Britton 2003 bahwa
kisaran suhu yang disukai atau PBT preferred body temperatures buaya adalah 29-34 °C. Jika suhu tubuhnya di atas kisaran tersebut maka buaya akan mencari
tempat yang dapat mendinginkan tubuhnya, dan jika suhu tubuh di bawah kisaran PBT maka buaya akan melakukan upaya untuk menghangatkan diri. Kondisi suhu
di penangkaran tersebut juga sesuai dengan yang dikatakan Elmir 2008 bahwa buaya di penangkaran relatif masih dapat mengkonsumsi makanan pada kisaran
temperatur udara 24,5-34 °C. Kondisi suhu kandang di penangkaran CV Surya Raya dapat dilihat pada Gambar 13.
a b
Gambar 12 Pengelolaan air dan limbah. Keterangan: a Sumber air berasal dari kolam buatan; b Parit saluran limbah menuju kolam tanah.
5 10
15 20
25 30
35
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Juni 2010 °C
Pagi Siang
Sore
Gambar 13 Grafik suhu kandang di penangkaran buaya CV Surya Raya. Gambar 13 menunjukkan suhu kandang di penangkaran CV Surya Raya
cukup stabil yang berperan memanaskan suhu tubuh buaya. Sandjojo 1982 menyatakan buaya termasuk reptil amphibious berdarah dingin dimana suhu
tubuhnya sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungannya sehingga memudahkan buaya beradaptasi dengan lingkungan perairan maupun darat. Pada pagi hari saat
matahari bersinar, rata-rata buaya yang terdapat di penangkaran ini berjemur basking dan pada siang hari jika panas matahari terik buaya akan berendam di
air untuk mendinginkan tubuhnya. Frank 1993 menyebutkan bahwa kebiasaan berjemur pada buaya bertujuan untuk menaikkan suhu tubuhnya hingga pada suhu
yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan. Sandjojo 1982 menyebutkan bahwa membukanya mulut pada buaya bertujuan untuk menstabilkan suhu tubuhnya.
Kelembaban kandang pada pagi hari berkisar 84-92 , siang hari berkisar 73-86 , dan sore hari berkisar 72-85 . Kelembaban kandang di penangkaran
buaya CV Surya Raya sesuai dengan pernyataan Frye 1991, bahwa kelembaban kandang reptil di daerah tropis sekurang-kurangnya berkisar 80-90 . Fluktuasi
kelembaban dapat dilihat pada Gambar 14.
55 60
65 70
75 80
85 90
95 100
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Juni 2010 R
H
Pagi Siang
Sore
Gambar 14 Grafik kelembaban kandang di Penangkaran Buaya CV Surya Raya. Gambar 14 menunjukkan kelembaban kandang lebih tinggi pada pagi hari
dibandingkan pada siang dan sore hari dikarenakan pada pagi hari suhu kandang dan intensitas cahaya matahari relatif lebih rendah. Kelembaban tinggi atau terlalu
rendah akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan buaya. Kelembaban tinggi dapat menimbulkan bakteri atau jamur sedangkan kelembaban rendah
menyebabkan buaya mengalami dehidrasi Power 2010. Fluktuasi suhu dan kelembaban kandang di penangkaran buaya CV Surya Raya ditangani pengelola
melalui bentuk bangunan dan perlengkapan dalam kandang. Bentuk bangunan permanen terbuka untuk jenis buaya remaja dan indukan, memungkinkan sinar
matahari dapat masuk ke dalam kandang dan sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik sangat sesuai dengan kebutuhan buaya dalam mendukung
aktifitasnya. Perlengkapan dalam kandang dengan mendisain lantai kandang menjadi dua bagian yaitu daerah dataran dan daerah berair kolam. Di dalam