pakan yang baik sangat diperlukan karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan buaya di penangkaran khususnya untuk tujuan komersil. Oleh
karena itu, dalam penyediaan pakan diperlukan perhatian khusus dan penanganan yang baik dan teratur, sehingga kualitas makanan yang diberikan mampu
menghasilkan produktivitas optimum dari satwa yang ditangkarkan.
5.2.1 Jenis dan sumber pakan
Jenis pakan yang diberikan untuk semua jenis buaya yang terdapat di penangkaran buaya CV Surya Raya berupa ayam broiler, ikan tembang, dan
daging sapi. Jenis pakan yang paling sering diberikan yaitu ayam broiler dan ikan tembang. Jenis pakan tersebut biasanya dipilih yang harganya paling murah
namun kualitasnya masih baik dan disukai buaya. Hal tersebut sesuai dengan yang disebutkan Hardjanto dan Masyud 1991, bahwa pemberian pakan pada
buaya tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok, tetapi juga untuk mencapai tingkat produksi setinggi-tingginya dalam waktu singkat dengan biaya
yang semurah-murahnya. Elmir 2008 menambahkan bahwa pemilihan pakan yang tepat dapat mempercepat pertumbuhan buaya di penangkaran bila
dibandingkan pertumbuhan buaya di alam. Sumber pakan diperoleh dari kerjasama pihak pengelola dengan beberapa
peternakan ayam broiler di Balikpapan, salah satunya yaitu peternakan ayam broiler CV Borneo Kombet Balikpapan, Tempat Pelelangan Ikan TPI Manggar;
catering Tata Boga dan catering ISS yang melayani perusahaan-perusahaan yang
terdapat di Balikpapan. Sumber pakan juga diperoleh dari pengunjung yang datang. Penangkaran menyediakan pakan berupa ayam broiler yang sudah mati
yang disediakan untuk pengunjung penangkaran yang ingin melihat aktifitas makan buaya. Pengelola menjual ayam tersebut dengan harga Rp 10.000 per ekor.
Warga sekitar penangkaran juga memiliki kontribusi bagi ketersediaan pakan, karena biasanya warga memberikan ternaknya yang mati seperti ayam, bebek,
atau kambing untuk pakan buaya.
5.2.2 Jumlah dan cara pemberian pakan
Jumlah pakan yang diberikan di penangkaran CV Surya Raya pada tiap kandang disesuaikan dengan kelas umur buaya dan ketersediaan pakan dari
sumber pakan. Pada saat ketersediaan pakan dari sumber pakan banyak maka
pakan yang diberikan tiap kandang juga banyak, pada saat ketersediaan pakan terbatas maka pakan yang diberikan tiap kandang diperkirakan merata. Menurut
Taylor 1979, kebutuhan makanan buaya berbeda-beda tergantung dari berbagai faktor seperti spesies, jenis kelamin, umur, aktifitas, dan keadaan lingkungan.
Pemberian pakan di penangkaran CV Surya Raya biasanya dilakukan 2 kali dalam seminggu pada pagi atau sore hari tergantung ketersediaan pakan yang ada.
Hal tersebut sesuai dengan yang disebutkan Ditjen PHPA dan PT Hexa Buana Conserve 1987 dalam Ginoga dan Suzanna 1995, bahwa untuk mendapatkan
pertumbuhan maksimal buaya harus diberi makan dengan frekuensi pemberian makan pada anakan buaya satu kali sehari, sedangkan untuk buaya yang sedang
dibesarkan dan buaya induk diberikan 2-3 kali seminggu. Ginoga dan Suzanna 1995 menyebutkan bahwa pemberian pakan pada buaya sebaiknya diberikan
pada waktu sore hari dan makanan tersebut terlindung dari sinar matahari. Hal ini disebabkan aktifitas buaya lebih tinggi pada malam hari, begitu pula halnya
dengan aktifitas makan buaya lebih tinggi pada malam hari dibandingkan siang hari. Jenis pakan seperti ayam, ikan, dan daging tidak disajikan secara bersamaan,
tetapi dilakukan pergiliran sesuai ketersediaan pakan yang ada pada sumber pakan. Penyediaan pakan dalam sekali pemberian pakan untuk keseluruhan buaya
yang terdapat di penangkaran CV Surya Raya berkisar 700-1.000 kg 1 ton ikan atau ayam, tergantung ketersediaan dari sumber pakan. Perkiraan jumlah
pemberian pakan di penangkaran CV Surya Raya tersaji pada Tabel 8. Tabel 8 Perkiraan jumlah pemberian pakan buaya di penangkaran CV Surya Raya
No Kelas umur buaya
Rata-rata berat tubuh buaya
gram Kebutuhan
pakan terhadap berat tubuh
gramminggu Jumlah pakan
yang diberikan gramminggu
Keterangan
1. Anakan buaya
hatchling: Umur 2 minggu-3
bulan 95
– 359 9,5-35,9
40 - 140 Cukup
Umur 4-6 bulan 610 - 1.960
61-196 160 - 200
Cukup 2.
Buaya muda juvenile umur 7
bulan-1 tahun 2.590 - 4.550
777-1.365 400 - 1000
Kurang 3.
Remaja umur 2-4 tahun
10.689 - 16.438 3.206,7-4.931,4
2.000- 4.000 Kurang
4. Induk 8 tahun
94.000 28.200
4.000 Kurang
Sumber pustaka rata-rata berat tubuh buaya: Gumilar 2007; Elmir 2008; Webb dan Manolis 1989.
Berdasarkan Tabel 8, rata-rata jumlah pakan yang diberikan untuk anakan buaya di penangkaran CV Surya Raya adalah 40-200 gram per minggu. Jumlah
pakan tersebut telah mencukupi kebutuhan anakan buaya untuk beraktifitas yang ditandai dengan tidak adanya perilaku gelisah atau agresif karena anakan buaya
tidak kelaparan. Jumlah pakan tersebut juga sudah sesuai bahkan melebihi jumlah pakan yang disebutkan Bolton 1989 bahwa anakan buaya pada saat pertama kali
makan membutuhkan 5-10 dari berat tubuh per minggu dan untuk bulan-bulan berikutnya mereka harus makan rata-rata sekitar 25-30 dari berat tubuh per
minggu. Jumlah pakan yang diberikan pada buaya muda sampai dengan indukan di
penangkaran buaya CV Surya Raya kurang sesuai dengan kebutuhan pakan yang seharusnya diberikan pada buaya muda sampai dengan indukan, namun
berdasarkan pengamatan visual, kondisi buaya tidak terlihat seperti kekurangan pakan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi tubuh buaya rata-rata sehat, dapat
mencapai ukuran potong ekonomis pada umur 2-4 tahun dengan panjang 1,8-2,20 m dan lebar dada 45-50 cm, serta dapat menghasilkan telur secara terus-menerus.
Kondisi tersebut sesuai dengan yang disebutkan Bolton 1981 dalam Ratnani 2007 bahwa dengan sistem pemeliharaan yang baik dan pemberian makanan
yang lengkap baik dalam jumlah maupun mutunya maka pertumbuhan buaya untuk mencapai ukuran potong ekonomis dapat dicapai dalam waktu yang relatif
lebih cepat. Cara penyajian dan pemberian pakan berdasarkan kelas umur buaya di
kandang penangkaran CV Surya Raya tersaji pada Tabel 9. Tabel 9 Cara penyajian dan pemberian pakan bedasarkan kelas umur buaya
No Kelas umur buaya
Cara penyajian Cara pemberian
1 Anakan hatchling:
- Umur 2 minggu-3
bulan Ayam tanpa bulu dan tulang, ikan tanpa
sisik dan duri. Pakan dipotong dadu ± 1 x 1 cm.
Disebarkan ke daratan kandang
Disebarkan ke daratan kandang
Disebarkan ke daratan kandang
Disebarkan ke daratan kandang
Disebarkan ke daratan kandang
- Umur 4-6 bulan Ayam tanpa bulu, ikan tanpa
menghilangkan sisik dan duri. Pakan dipotong dadu ±1x1.
2 Buaya muda juvenile
umur 7 bulan-1 tahun Ayam tanpa bulu dipotong ± 3 x 3 cm,
ikan utuh 3
Remaja umur 2-3 tahun Ayam dan ikan utuh
4 Induk 8 tahun
Ayam dan ikan utuh
Anakan buaya yang baru menetas tidak diberi makan hingga berumur 1-2 minggu, hal ini karena anakan yang baru menetas masih menggunakan persediaan
kuning telur yang terdapat di dalam tubuhnya sebagai bahan makanan. Gumilar 2007 menyebutkan bahwa anakan buaya yang baru menetas umur 7-10 hari
masih menggunakan bahan makanan berupa persediaan kuning telur yang terdapat dalam tubuhnya sehingga tidak perlu diberi makan. Setelah persediaan kuning
telur dalam tubuhnya habis, barulah anakan buaya tersebut diberi makan. Berdasarkan Tabel 9, penyajian pakan berupa ayam untuk anakan buaya dan
buaya muda disajikan dengan menghilangkan bulunya agar pakan mudah dicerna. Gumilar 2007 menyebutkan bahwa kandungan ceratin yang terdapat pada bulu
ayam tidak dapat dicerna oleh buaya, sehingga bisa mengakibatkan obstruksi sulit untuk buang air besar pada saluran pencernaan. Pakan untuk anakan buaya
dan buaya muda juga disajikan dengan potongan-potongan kecil agar pakan mudah ditelan dan dicerna buaya Gambar 15. Kondisi tersebut sesuai dengan
yang disebutkan Ditjen PHPA 1976 bahwa anakan buaya baru dapat menangkap serangga dan sejenisnya hanya yang berukuran kecil dan mudah ditangkap.
Anakan buaya yang baru menetas hingga berumur 3 bulan biasanya masih dalam keadaan kritis, memiliki sensitifitas yang sangat tinggi terhadap lingkungan dan
kebisingan, dan memiliki resiko kematian yang cukup tinggi sehingga memerlukan perawatan dan perhatian yang lebih intensif, salah satunya dalam hal
pemberian pakan. Sebelum pakan diberikan, petugas terlebih dahulu menambahkan vitamin yang dicampurkan ke dalam makanannya. Vitamin
tersebut berguna untuk penambah nafsu makan, mengurangi stres dan menjaga ketahanan tubuh. Penambahan vitamin tersebut dilakukan pada awal anakan
buaya tersebut mulai diberi makanan dan disaat-saat ia butuh tambahan vitamin. Anakan buaya sengaja dilatih petugas untuk memakan sendiri, namun jika perut
anakan buaya terlihat lebih kecil dari yang lainnya, maka pakan diberikan dengan cara disuapkan.
Gambar 15 Cara penyajian pakan ikan. Keterangan: a Ikan untuk pakan anakan buaya umur 2 minggu-3 bulan; b Ikan untuk pakan
anakan buaya umur 4-6 bulan.
5.2.3 Kandungan gizi pakan