Analisis Data METODE PENELITIAN

yang berisi satu eksplan. Berikut merupakan gambaran interaksi antar faktor dari percobaan yang dilaksanakan : Tabel 4. Interaksi faktor jenis antibiotika dengan konsentrasinya PPM mll A Propolis mll B 0 B0 0,5 B1 1 B2 1,5 B3 2 B4 0 A0 A0B0 A0B1 A0B2 A0B3 A0B4 0,5 A1 A1B0 A1B1 A1B2 A1B3 A1B4 1 A2 A2B0 A2B1 A2B2 A2B3 A2B4 1,5 A3 A3B0 A3B1 A3B2 A3B3 A3B4 2 A4 A4B0 A4B1 A4B2 A4B3 A4B4 Keterangan : A0B0 = Kontrol

3.6 Analisis Data

Perhitungan parameter kualitatif meliputi persentase kontaminasi oleh jamur dan bakteri, browning pencoklatan, dan kematian pada eksplan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kontaminasi = ∑eksplan yang terkontaminasi x 100 N Tingkat pencoklatan = ∑eksplan yang mengalami pencoklatan x 100 N Tingkat kematian = ∑eksplan yang mengalami kematian x 100 N Tingkat keberhasilan = ∑eksplan yang bertunas x 100 N Keterangan : N adalah jumlah total eksplan yang tersedia pada setiap perlakuan Adapun model linear rancangan percobaan yang digunakanyaitu sebagai berikut Mattjik Sumertawijaya 2002 : Dimana : i = 1,2 j = 1,2,3,4,5 k = 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 Y ijk =µ + α i + β j + αβij + ε ijk Keterangan : Y ijk : Hasil pengamatan terhadap eksplan Alstonia scholaris L R.Br pada pengaruh jenis antibiotika ke-i, konsentrasi ke-j, dan ulangan ke-r µ : Nilai tengah umum rata-rata populasi α i : Pengaruh perlakuan antibiotika ke-i β j : Pengaruh perlakuan konsentrasi antibiotika ke-j αβ ij : Pengaruh interaksi perlakuan antibiotika ke-i dan konsentrasi ke-j ε ijk : Pengaruh acak pada perlakuan antibiotika ke-i, konsentrasi ke-j dan ulangan ke-r. Hipotesis : H : P 1 = P 2 = P i = 0 H 1 : ada satu P i ≠ 0 Uji Hipotesis : Terima H = Perbedaan taraf pemberian antibiotika pada kultur tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kontaminasi pada selang kepercayaan 95 α=0,05 Terima H 1 = Sekurang-kurangnya ada taraf pemberian antibiotika pada kultur yang berpengaruh nyata terhadap tingkat kontaminasi pada selang kepercayaan 95 α= 0,05 Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan pada percobaan dilakukan uji- F yang diperoleh dari hasil analisis ragam atau analysis of variance ANOVA. Kemudian dibandingkan dengan F tabel pada selang kepercayaan 95 α=0,05 dengan kaidah : 1. Jika F hitung F tabel maka H diterima, H 1 ditolak sehingga pemberian antibiotika pada kultur tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kontaminasi. 2. Jika F hitung F tabel maka H ditolak H 1 diterima sehingga pemberian antibiotika pada kultur berpengaruh nyata terhadap tingkat kontaminasi. Jika sidik ragam memberikan hasil berpengaruh nyata, selanjutnya dilakukan uji Duncan untuk mengetahui beda antar perlakuan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tingkat Keberhasilan Kultur

Kultur in vitro pulai merupakan salah satu metode perbanyakan yang dikembangkan dalam upaya konservasi tumbuhan pulai. Pemanfaatan perbanyakan tumbuhan pulai menggunakan metode tersebut juga tidak terhindar dari permasalahan umum yang terjadi dalam kultur in vitro. Adapun permasalahan tersebut yakni kontaminasi baik yang berasal dari bakteri maupun jamur. Penambahan antibiotika pada media merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi tingkat kontaminasi yang terjadi pada kultur in vitro. Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme Siswandono Soekardjo 1995. Adapun jenis antibiotika yang ditambahkan pada media kultur in vitro dalam penelitian ini yaitu antibiotika alami propolis, antibiotika sintetik Plant Preservative Mixture atau PPM dan kombinasi dari kedua antibiotika tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 8 minggu dengan 25 jenis media perlakuan didapatkan hasil sebagai berikut Gambar 1. Adapun persentase keberhasilan tiap perlakuan beragam mulai dari yang terkecil 10 hingga yang tertinggi yaitu 70. Sedangkan untuk rata-rata persentase keberhasilan totalnya yaitu 50,60 atau berkisar 126 eksplan yang berhasil tumbuh. Berdasarkan gambar grafik yang disajikan dapat diketahui bahwa jenis media dengan persentase keberhasilan tertinggi terdapat pada jenis media perlakuan PPM:0 mll + Propolis:1 mll A0B2, PPM:0,5 mll + Propolis:0,5 mll A1B1, PPM:0,5 mll + Propolis: 2 mll A1B4, PPM:1 mll + Prop:0mll A2B0, PPM:1 mll + Propolis:0,5 mll A2B1, PPM:1 mll + Propolis:1 mll A2B2, PPM:2 mll + Prop:0mll A4B0 Gambar 2 .