4.6 Kontaminasi Jamur
Kontaminasi  merupakansalah  satu  gangguan  yang  umum  terjadi  pada kultur  jaringan  Santoso    Nursandi  2003.  Berdasarkan  hasil    penelitian
persentase kontaminasi total yang terjadi sebesar 41,6 yang terbagi ke dalam dua jenis  penyebab  kontaminasi  yaitu  jamur  sebesar  29,60  dan  bakteri  12.  Dari
total  104  eksplan  yang  mengalami  kontaminasi  72,82  diantaranya  disebabkan karena  jamur  Gambar  5.Wudianto  2002  diacu  dalam  Gunawan    2007
menyatakan bahwa jamur atau cendawan pada umumnya berbentuk seperti benang halus  yang  tidak  bisa  dilihat  dengan  mata  telanjang.  Akan  tetapi,  kumpulan  dari
benang halus yang disebut miselium ini dapat dilihat dengan jelas.
Gambar 5  Eksplan terkontaminasi jamur Kematian  eksplan  akibat  kontaminasi  jamur  umumnya  terjadi  karena
pertumbuhan  cendawan  yang  lebih  cepat  daripada  pertumbuhan  eksplan  sendiri. Hal  ini  menyebabkan cendawan dapat  mendominasi permukaan  media dan dapat
menginvasi  menutupi  eksplan.  Adanya  dominasi  cendawan  dalam  botol  kultur mengakibatkan  eksplan  yang  ditanam  tidak  memiliki  ruang  tumbuh  yang  cukup
sehingga  pertumbuhannya  menjadi  terhambat  dan  akhirnya  berujung  pada kematian  eksplan.Berdasarkan  hasil  pengamatan  yang  telah  dilakukan  dari  74
eksplan  yang  mengalami  kontaminasi  karena  jamur  dapat  diketahui  bahwa terdapat 2 jenis warna jamur yang berbeda. Menurut Wudianto 2002 diacu dalam
Gunawan  2007  warna  miselium  bermacam-macam  yaitu  ada  yang  berwarna putih, cokelat, hitam, merah dan lain sebagainya. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa sebagian besar jenis jamur yang menyebabkan kontaminasi pada penelitian ini memiliki warna miselium putih. Adapun rinciannya yaitu 82,43 jamurdengan
miselium berwarna  putih, 17,57 jamur dengan miselium berwarna  hitamGambar 6.
a b
Gambar 6  Kontaminasi  jamur;  ajamur  miselium  warna  putih,  b  jamur miselium warna hitam.
Dari keseluruhan eksplan  yang terkontaminasi  jamur 95,95 diantaranya sumber  kontaminan  berasal  dari  eksplan  dan  sisanya  4,05  berasal  dari  media.
Gunawan  2007  menyatakan  bahwa  besarnya  sumber  kontaminasi  yang  terjadi pada  eksplan  dan  tidak  terjadinya  browning  menunjukkan  bahwa  adanya
kegagalan  sterilisasi  yang  terletak  pada  ketidakmampuan  bahan  yang  dipakai untuk menghilangkan kontaminan jamur maupun bakteri.
4.7  Kontaminasi Bakteri