2.5 Parameter Fisika Lingkungan Perikanan Tangkap 2.5.1 Suhu
Suhu di laut adalah salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan organisme di lautan, karena suhu mempengaruhi baik aktivitas metabolisme
maupun perkembangbiakan dari organisme tersebut. Tidaklah mengeherankan jika banyak dijumpai bermacam-macam jenis hewan yang terdapat di berbagai
tempat dunia. Sebagai contoh, binatang karang dimana penyebarannya sangat dibatasi oleh perairan yang hangat yang terdapat di daerah tropik dan sub tropik
Hutabarat Evans, 1984. Ikan akan sangat peka terhadap perubahan suhu walaupun hanya sebesar
0,03 C. Fluktuasi suhu dan perubahan geografis ternyata bertindak sebagai faktor
penting yang
merangsang dan
menentukan pengkonsentrasian
serta pengelompokan ikan. Setiap perairan mempunyai standar perubahan suhu rata-
rata untuk setiap musim tertentu. Jika suhu pada tempat tersebut lebih tinggi dari standar yang berlaku, atau malah melebihi suhu optimum untuk dilakukan
penangkapan, dalam hal demikian ada baiknya untuk mencari daerah penangkapan dengan suhu yang sesuai. Tinggi atau rendahnya suhu merupakan
faktor penting dalam penentuan migrasi jenis ikan tersebut Kadir, 2011.
2.5.2 Cahaya
Radiasi matahari juga penting dalam melengkapi cahaya yang dibutuhkan oleh tumbuhan perairan untuk dipakai dalam proses fotosintesa. Tumbuhan ini
tidak dapat hidup terus tanpa adanya cahaya matahari yang cukup. Akibatnya penyebaran tumbuhan perairan di lautan dibatasi pada daerah kedalaman dimana
cahaya matahari masih dapat dijumpai Hutabarat Evans, 1984. Selanjutnya menurut Hutabarat dan Evans 1984, pada perairan yang dalam
dan jernih proses fotosintesa hanya terdapat sampai kedalaman sekitar 200 meter saja. Adanya bahan-bahan yang melayang-layang suspended matter dan
tingginya nilai kekeruhan di perairan dekat pantai, penetrasi cahaya akan berkurang di tempat ini. Akibatnya penyebaran tanaman hijau hanya dibatasi
sampai pada kedalaman antara 15 dan 40 meter.
Tertariknya beberapa jenis ikan pada cahaya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain untuk mencari intensistas cahaya yang optimum, investigatory reflex,
untuk mencari makan dan untuk bergerombol Suyansyah, 2001. Selanjutnya Ayodhayoa 1981 diacu dalam Lestari 2001 menyatakan bahwa tertariknya
ikan pada cahaya sering disebutkan karena terjadinya peristiwa fototaksis, dimana cahaya merangsang dan menarik ikan untuk berkumpul pada sumber cahaya itu
atau bisa pula karena rangsangan cahaya stimulus maka kemudian ikan memberikan responnya. Peristiwa inilah yang dimanfaatkan dalam penangkapan
ikan light fising. Menurut Parrish 1985 diacu dalam Lestari 2001 ikan umumnya sangat peka terhadap cahaya yang datang dari arah dorsal. Ikan tidak
menyukai cahaya yang datang dari arah ventral bawah tubuhnya. Bila keadaannya tidak memungkinkan untuk turun ke arah sumber cahaya, ikan akan
menyebar ke arah horizontal.
2.5.3 Arus
Secara umum yang dimaksud dengan arus laut adalah gerakan masa air laut ke arah horizontal dalam skala besar. Arus di laut dipengaruhi oleh banyak faktor,
salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya arus adalah tiupan angin musim. Selain itu juga faktor suhu permukaan laut yang selalu berubah-ubah Wibisono,
2004. Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh
lautan di dunia. Arus dapat diakibatkan oleh perbedaan densitas dari lapisan lautan yang mempunyai kedalaman yang berbeda-beda. Perbedaan ini timbul
terutama disebabkan oleh salinitas dan suhu. Arus mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan arah pelayaran bagi kapal-kapal Hutabarat Evans,
1984.
2.5.4 Gelombang