Gelombang Suhu dan salinitas

Ditinjau dari bentuk dasar laut dan posisi daerah yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, dapat menimbulkan aktifitas gelombang terutama gelombang di sekitar daerah pantai sehingga menyebabkan adanya zona-zona abrasi yang luas. Proses abrasi umumnya terjadi di dekat muara-muara sungai. Sedimen yang terbentuk di sekitar muara sungai kemungkinan besar berasal dari material yang terbawa aliran sungai dan material yang terangkat oleh sungai yang memanjang pantai DKP Kabupaten Padang Pariaman, 2007.

4.3.2 Gelombang

Gelombang di perairan Kebupaten Padang Pariaman sangat dipengaruhi oleh angin dari Samudra Hindia dengan ketinggian gelombang maksimum 3 m yang terjadi pada bulan Juli dan Desember. Gelombang yang cukup besar dapat menimbulkan abrasi pantai maupun sedimentasi pantai. Gelombang juga dapat mengakibatkan teraduknya endapan di dasar pantai sehingga mengakibatkan kekeruhan air yang dapat menjadi pembatas kehidupan biota laut. Gelombang pada umumnya disebabkan oleh hembusan angin permukaan, walaupun ada juga disebabkan oleh gempa bumi. Pantai yang terlindungi oleh pulau di depannya akan menerima gelombang yang lebih kecil. Parameter gelombang yang penting untuk diperhatikan biasanya adalah tinggi gelombang dan frekuensi atau periodenya DKP Kabupaten Padang Pariaman, 2007. Secara umum dapat disampaikan bahwa arah gelombang pada pantai Kabupaten Padang Pariaman berasal dari arah barat dan barat daya. Keberadaan sebuah pulau yang berjarak lebih kurang 2 km ke arah tenggara menyebabkan difraksi gelombang yang berpengaruh pada proses pembentukan garis pantai di sepanjang pantai DKP Kabupaten Padang Pariaman, 2007.

4.2.5 Suhu dan salinitas

Suhu berkisar antara 24-30 o C, suhu pada permukaan air antara 25-26 o C. Perbedaan antara suhu permukaan dengan pada lapisan dasar antara 2-4 o C. Perbedaan ini masih dapat ditolerir karena apabila perbedaan suhu air antara lapisan permukaan dan dasar yang sangat besar, dapat menyebabkan terjadinya pembalikan massa air pada saat suhu air lapisan permukaan terjadi penurunan tiba-tiba, yang selanjutnya akan mempengaruhi kehidupan biota perairan DKP Kabupaten Padang Pariaman, 2007. Di perairan samudera, salinitas biasanya berkisar antara 34 -35 o oo. Dengan terjadinya pencemaran aliran sungai di perairan pantai, salinitas biasanya turun rendah. Salinitas untuk wilayah perairan laut sekitar 27-34 o oo , daerah muara 4-22 o oo , payau 4-10 o oo DKP Kabupaten Padang Pariaman, 2007. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Perencanaan Sistem Informasi